30 novel tersebut secara kontekstual menggambarkan tentang kompleksitas
masyarakat Mesir saat ini, khususnya tentang paham Islam Fundamentalis dan status perempuan. Novel tersebut juga menjelaskan perdebatan ilmiah yang
terjadi saat ini dalam hal status perempuan kuno. Setiap bab dalam novel memperlihatkan teknik tradisi sastra lisan, cerita perempuan, sebuah citra, serta
topik-topik tentang penyunatan perempuan, peran gender, pelacuran dan kehormatan membunuh.
29
3. Miriam Cooke dalam tulisannya “al-Dirâsât al-Nisâiyyah al-Aurubiyyah wa al- Amrìkiyyah wa al-Tsaqâfât al-Islâmiyyah
” mengatakan bahwa novel IINS berisi tentang perjuangan perempuan-perempuan Mesir dalam mencari eksistensi diri
dan ekonomi. Oleh sebab itu, para pengkritik sastra menurutnya menganggap novel tersebut sebagai penyebaran politik radikal yang disampaikan oleh
pengarang, sehingga karya tersebut tidak seperti karya-karya sastra pada umumnya yang memiliki nilai estetika sastra yang tinggi. Bahkan novel tersebut
tidak dapat dianggap sebagai sebuah karya sastra.
30
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis pada dasarnya adalah untuk mengkaji kembali dan memperkuat pendapat-pendapat yang telah ada. Di samping,
penulis juga ingin menelaah beberapa unsur novel yang mungkin saja di dalamnya masih terdapat prasangka jender. Hal tersebut dilakukan untuk menilai konsistensi
pengarang dalam menyampaikan pemikiran-pemikirannya tentang kesetaran jender.
13. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berperspektif kritik sastra feminis, yaitu penelitian yang menjawab berbagai kondisi perempuan, pengalaman
29
Diana Royer, A Critical Study of The Works of Nawal El Saadawi, Egyptian Writers and Activist
, Michigan: Edwin Mellen Press, 2001, hal. 115.
30
Miriam Cooke, al-Dirâsât al-Nisâiyyah al-Aurubiyyah wa al-Amrìkiyyah wa al-Tsaqâfât al-Islâmiyyah
, http:sjoseph.ucdavis.eduewicv1arabicpartedeuroamerican_woman.pdf
31 perempuan dan persepsi perempuan mengenai pengalamannya dalam kajian kritik
sastra. Penelitian kualitatif ini merupakan studi terhadap karya sastra feminis, yaitu
novel Imra`ah Inda Nuqthah al-Shifr IINS karya Nawal al Saadawi. Data atau informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian yang diajukan di atas,
diperoleh melalui studi kepustakaan library research. Adapun alasan penulis memilih novel IINS sebagai objek penelitian adalah
karena pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1. Novel IINS merupakan salah satu karya sastra berbahasa Arab.
2. Novel IINS merupakan karya sastra yang mengungkap ide-ide feminisme di dalamnya.
3. Pengarang novel adalah seorang maestro yang sangat terkenal dengan gagasan- gagasan feminismenya. Seorang tokoh kontroversial yang meskipun karya-
karyanya sering dicekal, namun semangatnya untuk memperjuangkan ide-ide feminisme tak pernah pudar. Bahkan hingga di usianya yang sudah senja saat ini,
pengarang masih tetap aktif menulis dan mengkampanyekan ide-ide feminisme. Di samping itu, karya-karya yang telah dihasilkan oleh pengarang sangat banyak
dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia. 4. Penelitian terhadap novel IINS karya Nawal al-Saadawi ini telah beberapa kali
dilakukan oleh para peneliti, namun hanya sedikit yang mengkajinya dalam perspektif kritik sastra. Dan berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis
belum pernah ada penelitian yang mengkaji beberapa unsur novel yang mungkin saja di dalamnya masih terdapat bias jender, guna menilai konsistensi Nawal
dalam menyajikan ide-ide feminismenya.
Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka penelitian ini mengambil novel IINS sebagai objek penelitian.
32 Untuk memberikan rincian kegiatan penelitian ini, penulis akan menguraikan
beberapa hal penting seputar penelitian, yaitu:
1. Jenis Penelitian Metode penelitian dengan perspektif sastra feminis ini bersifat kualitatif.
Dengan demikian, jenis data yang diambil pun data yang bersifat kualitatif. Misalnya data-data yang berkaitan dengan gaya bahasa Arab yang biasa digunakan oleh para
sastrawan, dalam rangka mencari nilai sastra yang terkandung dalam novel yang disajikan pengarang ini. Gaya bahasa yang digunakan pengarang tersebut kemudian
dihubungkan dengan data-data yang mendeskripsikan status dan peran perempuan dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan pekerjaan. Di dalam data ini terkandung
rincian data yang lebih detail. Pengkajian variabelnya dilakukan dengan studi deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus. Novel yang merupakan objek studi
kasus diteliti dan hasilnya diharapkan dapat menceritakan keberhasilan atau kegagalan tokoh perempuan sebagai individu, anggota keluarga dan anggota
masyarakat. Eksistensi, cita-cita dan peranan tokoh perempuan dalam hubungannya dengan tokoh lain dan lingkungan sekitarnya menjadi poin penting. Pemahaman
kaitan itu terarah pada kaitan antarunsur yang berdasarkan pada pola dan tatanan nilai budaya tertentu. Dengan demikian, latar belakang yang bervariasi perlu
dipertimbangkan.
2. Sumber Penelitian Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa penelitian ini
menggunakan studi kepustakaan library research, maka sumber penelitian ini adalah dalam bentuk teks atau literatur. Sumber primer adalah novel yang ditulis oleh
Nawal al-Saadawi, yang bertajuk: Imra`ah inda Nuqthah al-Shifr. Adapun sumber sekunder adalah seluruh literatur yang membahas tentang konsepsi kesetaraan jender,
feminisme dan kritik sastra feminis, serta yang berkaitan dengan teori-teori kesusatraaan lainnya, terutama sastra Arab.
33 3. Metode Pengumpulan Data
Dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk pengumpulan data,
maka metode yang digunakan penulis di sini adalah metode dokumenter, yaitu metode pengumpulan data melalui catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau
peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu. Dalam hal ini, penulis menggunakan collecting text documents, yaitu menelusuri dan mengumpulkan data
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji. Buku-buku dan literatur yang digunakan penulis adalah yang berkaitan dengan permasalahan jender, feminisme,
kritik sastra feminis dan yang berkaitan dengan teori-teori sastra lainnya, khususnya sastra Arab, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
4. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis sebuah novel, maka analisis struktur perlu dilakukan.
Dengan demikian, walaupun penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis, namun analisis struktur novel tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Meski tidak dilakukan
secara mendalam dalam bab khusus, analisis struktur novel dapat membantu mempermudah analisis feminis. Unsur-unsur seperti topik, tema, tokoh, latar dan
gaya bahasa dapat dikaji untuk menemukan hubungan yang kuat dengan ide feminisme yang akan disampaikan oleh pengarang. Dalam hal ini, penulis
menghubungkan isi cerita dan cara penceritaan dengan teori-teori yang ada dalam kritik sastra feminis.
Adapun kritik sastra feminis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Culler,
31
yaitu membaca sebagai perempuan. Maksudnya adalah kesadaran pembaca mengenai adanya perbedaan penting dalam jenis kelamin
pada makna karya sastra. Kritik ini meletakan dasar bahwa ada jender dalam kategori analisis sastra dan ini dianggap sebagai kategori yang fundamental. Membaca sebagai
perempuan berarti membaca dengan kesadaran membongkar praduga dan ideologi
31
Jonathan Culler lahir th. 1944. Lihat: http:en.wikipedia.orgwikiJonathan_Culler
34 kekuasaan laki-laki yang androsentris dan patriarkhat. Dalam hal ini, ketika faktor
pembaca dipentingkan, maka pembaca dengan sendirinya mempengaruhi konkretesasi karya sastra karena makna teks, di antaranya ditentukan oleh pembaca.
Sebagaimana Iser berpendapat bahwa sebuah teks baru bermakna setelah teks itu dibaca. Konsekuensinya, latar belakang sosial-budaya dan sikap pembacanya sangat
menentukan keberhasilan analisis semacam ini. Perlu dicatat bahwa membaca sebagai perempuan tidak menganggap otoritas kultural sebagai kenyataan objektif, melainkan
hanya sebagai batas budaya politis.
32
Yang tidak dapat disingkirkan adalah jiwa analisisnya, yaitu analisis jender. Analisis harus melibatkan kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, dalam
mengungkapkan kehidupan tokoh perempuan. Di sinilah studi komparatif berperan. Posisi, peran, status, latar belakang, dan pandangan hidup tokoh laki-laki dan
perempuan dibandingkan untuk mengungkapkan hubungan serta kemajuan dan keterbelakangan mereka.
33
Adapun langkah-langkah analisis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan teks yang dipakai sebagai objek, yaitu novel Imra`ah Inda Nuqthah
al-Shifr IINS;
2. Mengarahkan fokus analisis, yang mencakup struktur teks, eksistensi dan peran tokoh perempuan sebagai individu, anggota keluarga, dan anggota masyarakat,
serta pandangan dan perlakuan dunia di sekitar tokoh perempuan mengenai tokoh perempuan dalam teks IINS;
3. Mengumpulkan data-data dari sumber kepustakaan yang ada kaitannya dengan objek analisis. Data tersebut dapat berupa karya fiksi maupun nonfiksi;
4. Menganalisis novel yang menjadi objek dengan analisis struktural dan kritik sastra feminis. Caranya adalah sebagai berikut:
32
Lihat: Sugihastuti dan Suharto, Kritik Sastra Feminis ……., hal. 72-73.
33
Lihat: Sugihastuti dan Suharto, Kritik Sastra Feminis ……., hal. 74.
35 a. Mula-mula dikaji terlebih dahulu struktur novel yang mengungkapkan topik,
tema, latar, penokohan dan gaya bahasa. b. Setelah itu, struktur novel dianalisis dengan kritik sastra feminis membaca
sebagai perempuan untuk mengungkapkan eksistensi dan peran tokoh perempuan secara pribadi, anggota keluarga, dan anggota masyarakat;
tanggapan dan perlakuan dunia di sekitar tokoh perempuan terhadap tokoh perempuan; serta korelasinya dengan ide-ide yang dikemukakan oleh
feminisme. c. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan yang menunjukkan bobot
feminisme dalam novel IINS, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
14. Sistematika Penulisan