commit to user
B. Analisis karakteristik Sensori
Analisis sensori dilakukan dengan uji organoleptik yaitu dengan menggunakan uji skoring untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap
mutu dodol rosela yang dibuat dengan perbedaan konsentrasi tepung ketan yang berbeda. Parameter yang diuji antara lain adalah warna, aroma, tekstur,
rasa, dan penilaian secara keseluruhan overall. Hasil analisis sensori dodol
rosela dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1
Hasil Analisis karakteristik Sensori Dodol Rosela
Sampel Warna Aroma Tekstur Rasa
Overall
Dodol dengan Perbandingan Kelopak Rosela dan Tepung
Ketan 75:25 6,37
c
5,70
b
6,17
b
6,23
c
6,53
c
Dodol dengan Perbandingan Kelopak Rosela dan Tepung
Ketan 50:50 5,53
b
4,87
a
5,43
b
5,60
bc
5,63
b
Dodol dengan Perbandingan Kelopak Rosela dan Tepung
Ketan 25:75 3,50
a
4,40
a
4,40
a
5,03
ab
4,47
a
Dodol dengan Perbandingan Kelopak Rosela dan Tepung
Ketan 0:100 3,80
a
4,33
a
4,17
a
4,37
a
4,27
a
Skala 1= sangat tidak suka, 2= tidak suka, 3= kurang suka, 4= netral, 5= agak suka, 6= suka dan 7= sangat suka.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dodol rosela dengan
konsentrasi perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25, 50, 75 dan 100 memiliki nilai rerata yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil uji
secara statistik dapat diketahui tingkat penerimaan konsumen terhadap dodol : 1. Warna
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa konsentrasi perbandingan
kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan warna. Penerimaan warna dodol
rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan
50:50, perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75, dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Akan tetapi
commit to user
penerimaan warna dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak berbeda nyata dengan perbandingan kelopak
rosela dan tepung ketan 0:100. Jadi, dari parameter warna dodol yang terpilih adalah dodol dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung
ketan 75:25. Dodol dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 warnanya sangat menarik jika dibandingkan dengan dodol formulasi
lain. Hal ini dikarenakan jumlah rosela yang digunakan dalam dodol dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 paling
banyak, sehingga warna merahnya lebih jelas diantara dodol dengan formulasi lain.
2. Aroma
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan aroma.
Penerimaan aroma dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan
tepung ketan 50:50, perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75, dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Akan tetapi
penerimaan aroma dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 50:50 tidak berbeda nyata dengan perbandingan kelopak
rosela dan tepung ketan 25:75 dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Jadi dodol yang terpilih dari parameter aroma adalah dodol
dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25. Aroma dari dodol dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 ini
lebih menciri khaskan aroma rosela, karena komposisi rosela yang digunakan adalah paling banyak diantara dodol dengan formulasi yang
lain. 3. Tekstur
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan tekstur.
commit to user
Penerimaan tekstur dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan
50:50 berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Akan
tetapi penerimaan tekstur dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak berbeda nyata dengan perbandingan
kelopak rosela dan tepung ketan 50:50. Dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak berbeda nyata dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Jadi, dodol yang terpilih dari parameter tekstur adalah dodol dengan perbandingan kelopak
rosela dan tepung ketan 75:25. Tekstur dari dodol dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 paling disukai karena tekstur dari
kelopak bunga roselanya masih sangat terlihat. Karena menggunakan kelopak bunga rosela yang paling banyak.
4. Rasa
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan rasa.
Penerimaan rasa dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan
tepung ketan 25:75 dan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan
50:50 berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Akan tetapi penerimaan rasa dodol rosela dengan perbandingan
kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 tidak berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 50:50. Dodol rosela dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 50:50 tidak berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75. Dodol rosela
dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Dari
parameter rasa, dodol yang terpilih adalah dodol dengan perbandingan
commit to user
kelopak rosela dan tepung ketan 75:25. Hal ini disebabkan karena rosela yang digunakan paling banyak diantara dodol dengan formulasi yang lain.
Sehingga rasa khas rosela lebih terasa daripada dodol dengan formulasi lain.
5. Overall
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan secara
keseluruhan. Penerimaan secara keseluruhan dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 berbeda nyata dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 50:50, perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75, dan perbandingan kelopak rosela
dan tepung ketan 0:100. Akan tetapi penerimaan secara keseluruhan dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak
berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Dari rerata yaitu 6,53 maka sampel dodol rosela dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 paling disukai oleh konsumen secara keseluruhan yaitu warna, aroma, tekstur, dan rasa.
C. Analisis Karakteristik Kimia