commit to user
kelopak rosela dan tepung ketan 75:25. Hal ini disebabkan karena rosela yang digunakan paling banyak diantara dodol dengan formulasi yang lain.
Sehingga rasa khas rosela lebih terasa daripada dodol dengan formulasi lain.
5. Overall
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa konsentrasi
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan pada dodol rosela memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan secara
keseluruhan. Penerimaan secara keseluruhan dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 berbeda nyata dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 50:50, perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75, dan perbandingan kelopak rosela
dan tepung ketan 0:100. Akan tetapi penerimaan secara keseluruhan dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 25:75 tidak
berbeda nyata dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 0:100. Dari rerata yaitu 6,53 maka sampel dodol rosela dengan
perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 paling disukai oleh konsumen secara keseluruhan yaitu warna, aroma, tekstur, dan rasa.
C. Analisis Karakteristik Kimia
Pada proses produksi ini juga dilakukan analisis kimia untuk mengetahui kandungan kimia pada dodol rosela yang paling disukai panelis
yaitu dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 yang meliputi kandungan Vitamin C dan antioksidan. Hasil analisis
kimia Vitamin C dan antioksidan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
commit to user
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rerata vitamin C adalah
0,045. Menurut Maryani 2008, kelopak bunga rosela mengandung asam
askorbat vitamin C sebesar 0,004-0,005 serta kandungan asam sitrat dan asam malat sebesar 13. Rasa asam dalam bunga rosela merupakan
perpaduan berbagai jenis asam seperti asam askorbat, asam sitrat, dan asam glikolik yang juga bermanfaat bagi tubuh. Menurut Made Astawan 2009
anjuran konsumsi vitamin C adalah 60 miligram per hari untuk orang dewasa. Untuk perokok dianjurkan meningkatkan konsum-sinya hingga
mencapai 100 miligram per hari. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan mengkonsumsi vitamin C, masing-masing 10 miligram dan 35
miligram lebih banyak dari kebutuhan normalnya per hari. Kandungan senyawa antioksidan pada dodol rosela dilakukan dengan
cara menganalisa adanya penangkapan radikal bebas dengan menggunakan
metode DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Berdasarkan Tabel 4.2 rerata
aktivitas antioksidan yang terkandung pada dodol rosela dengan perbandingan kelopak rosela dan tepung ketan 75:25 adalah 44,5121.
Semakin besar prosentase penangkapan radikal DPPH, semakin besar pula aktivitas antioksidannya.
Kekurangan antioksidan dalam tubuh membutuhkan asupan dari luar. Produk-produk yang memiliki aktivitas antioksidan seperti dodol rosela ini
akan sangat membantu dalam mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas
menjadi kunci utama pencegahan stress oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang ditimbulkan.
Tabel 4.2 Analisis Karakteristik Kimia Dodol Rosela dengan perbandingan
kelopak rosela dan Tepung Ketan 75:25 Analisis
Standar kelopak rosela
Rerata Vitamin C
0,004-0,005 0,045
Antioksidan -
44,5121
commit to user
D. Analisis Ekonomi