kesehatan. Keterampilan sendiri berarti kemampuan seseorang melakukan upaya yang menyangkut perilaku yang diharapkan.
c. Faktor-faktor penguat reinforcing factors
Setiap ganjaran, insentif atau hukuman yang mengikuti atau diperkirakan sebagai akibat dari suatu perilaku kesehatan dan berperan bagi menetap atau lenyapnya
perilaku itu. Hal ini terwujud dalam sikap dan perilaku seseorang yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Referensi ini dapat
berasal keluarag, petugas kesehatan, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.
2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kerangka konsep penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
1. Sosiodemografi : a.
Umur b.
Pendapatan c.
Pendidikan d.
Pekerjaan e.
Jumlah Anak f.
Pengetahuan 2.
Sikap 3.
Dukungan Suami Unmet Need KB
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan metode cross sectional yaitu mencari hubungan sosiodemografi, sikap dan dukungan suami dengan unmet
need keluarga berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Agustus 2013.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh subyek dan obyek dengan karekateristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Wanita Pasangan Usia Subur
15-49 bersatus menikah, memiliki anak, dan hidup bersama dengan suami yang tinggal menetap di Desa Amplas, yaitu sebanyak 512 orang UPT pelayanan KB
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Deli Serdang, 2013.
34
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus dari Lemeshow1997 sebagai berikut :
Dimana : n
= Besar Sampel N
= Besar Populasi d
= Galat Pendugaan 0,1 Z
= Tingkat Kepercayaan 95 =1.96 P
= Proporsi Populasi ditentukan 0,5 Maka besar sampel :
digenapkan menjadi 81 Orang. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa sampel adalah 80,97 dengan
pembulatan menjadi 81 responden. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling, yang mana setiap anggota atau unit dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Dimana masing- masing wanita pasangan usia subur diberi nomor urut sesuai dengan abjad nama atau
urutan nomor. Dengan kertas gulungan yang berisi nomor-nomor wanita pasangan usia subur, dilakukan lotre seperti cara lotre yang sudah umum dikenal.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung melalui wawancara menggunakan bantuan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti. Data
tersebut meliputi Data sosiodemografi umur, pendapatan, pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, pengetahuan KB, data sikap, dukungan suami serta kejadian Unmet Need
KB.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data pendukung kelengkapan data primer yang diperoleh dari studi dokumen berupa data yang ada dilembaga
pemerintahan dan lembaga terkait dengan variabel penelitian. Sumber data sekunder ini meliputi data Monografi Desa Amplas yang terdiri dari :
1. Data geografi wilayah Desa Amplas yang meliputi seluruh wilayah tingkat
RTRW. Data geografi ini mencakup data Topografi, batas wilayah, batas desakelurahan diwilayah desa Amplas.
2. Data kependudukan Desa Amplas yang meliputi jumlah penduduk berdasarkan
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, data jumlah KK dan jumlah PUS.
3.5. Definisi Operasional
1. Sosiodemografi
a. Umur yaitu usia responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai ulang
tahun yang terakhir. b.
Pendapatan adalah jumlah penerimaan rutin perbulan c.
Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang telah dicapai oleh responden.
d. Pekerjaan adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh responden secara rutin atau
terus-menerus yang memberikan sumber penghasilan atau pendapatan baginya.
e. Jumlah anak adalah jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki responden
pada saat penelitian. f.
Pengetahuan tentang KB yaitu segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang keluarga berencana, misalnya: maksud dan tujuan KB, jenis atau
metode KB, tempat pelayanan KB, dan efek samping KB. 2.
Sikap terhadap KB adalah tanggapan atau pandangan serta ungkapan emsosional responden terhadap keluarga berencana.
3. Dukungan suami adalah dukungan suami yang diberikan bagi responden dalam
pemakaian alat kontrasepsi.
4. Unmet Need KB adalah wanita pasangan usia subur PUS yang ingin menunda
kehamilan atau tidak menginginkan tambahan anak tetapi tidak ber KB. 3.6. Aspek Pengukuran
3.6.1. Sosiodemografi 1 Umur
Variabel umur dikelompokkan dalam 2 dua, yaitu Widagdo Husodo, 2007:
1. Umur Berisiko, jika responden berusia 20 tahun atau berusia 35 tahun.
2. Umur tidak berisiko, jika responden berusia 20 - 35 tahun.
2 Pendapatan
1. Dibawah UMK apabila 1.650.000
2. Diatas UMK apabila 1.650.000
Sumber : Upah Minimum KabupatenKota UMK untuk Kota Medan, 2013
3 Pendidikan
Menurut Undang-Undang nomor 2 tahun 1999, pengukuran tingkat pendidikan formal digolongkan menjadi 4 empat kategori, yaitu tingkat pendidikan
sangat tinggi, tingkat pendidikan tinggi, tingkatan pendidikan sedang dan tingkat pendidikan rendah. Namun dalam penelitian ini peneliti membuat dalam 2 dua
kategori, yaitu: 1.
Rendah, apabila tingkat pendidikan tidak tamat SD tamat SD atau SMP 2.
Tinggi, apabila tingkat pendidikan SMA, dan DiplomaPerguruan Tinggi
4 Jumlah anak
Menurut BKKBN 2000, jumlah anak dalam keluarga dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu kecil 1-2 orang, sedang 3-5 orang, dan besar 5
orang. Jumlah anak yang dikukur dalam penelitian ini adalah jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki responden pada saat penelitian. Dalam penelitian ini,
jumlah anak dibuat dalam 2 dua kategori, yaitu: 1.
Sedikit, apabila jumlah anak 1-2 orang 2.
Banyak, apabila jumlah anak 3 orang atau lebih
5 Pekerjaan
Pekerjaan ibu dikategorikan menjadi 2 dua kategori, yaitu : 1.
Bekerja = jika ibu mempunyai aktifitas di luar rumah untuk menghasilkan uang. 2.
Tidak bekerja = jika ibu tidak mempunyai aktifitas di luar rumah untuk menghasilkan uang.
6 Pengetahuan tentang KB
Untuk mengukur variabel pengetahuan didasarkan 6 pertanyaan, dan ada sebanyak 18 jawaban benar. Apabila setiap jawaban dapat dijawab dengan benar
diberi skor 1, dan jika salah diberi skor 0. Sehingga tertinggi yang dapat diperoleh adalah sebanyak 18. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam
2 kategori yaitu: a.
Baik, jika responden memperoleh skor 10-18. b.
Kurang, jika responden memperoleh skor 0-9.
3.6.2. Sikap
Sikap responden diukur melalui 4 pernyataan. Bila responden menjawab setuju diberi nilai 1, dan jawaban tidak setuju diberi nilai 0. Sehingga skor tertinggi
yang dapat diperoleh responden adalah 4. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu:
1. Setuju, jika responden memperoleh skor skor 3-4.
2. Kurang setuju, jika responden memperoleh skor 0-2.
3.6.3. Dukungan Suami
Dukungan suami
kepada responden
terhadap keluarga
berencana dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Mendukung, apabila responden menjawab mendukung
2. Tidak mendukung, apabila responden menjawab tidak mendukung
3.6.4. Kejadian Unmet Need
a. Unmet Need KB, apabila responden ingin menunda kehamilan atau tidak
menginginkan tambahan anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. b.
Tidak Unmet Need KB, apabila responden menggunakan alat kontrasepsi.
3.7. Metode Analisis Data
a. Analisis Univariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekuensi
dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen. b.
Analisis Bivariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yang diduga kuat mempunyai hubungan bermakna dengan
variabel dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square. Uji chi-square dapat
digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau hasil observasi untuk dianalisis apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang
signifikan atau tidak, yang menggunakan data nominal Riduwan, 2008.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Desa Amplas 4.1.1. Luas dan Kondisi Geografi Desa Amplas
Desa Amplas merupakan salah satu desa di Kecamatan Percut Sei Tuan yang memiliki luas areal ± 1.982 Ha. Desa Amplas memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut : a.
Sebelah Utara : berbatasan dengan Bandar Klippa
b. Sebelah Timur
: berbatasan dengan Tanjung Morawa c.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Tanjung Morawa dan Kodya Medan
d. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Medan Denai Desa Amplas terletak pada dataran rendah dengan ketinggian 5 m di atas
permukaan laut. Suhu udara di Desa Amplas berkisar antara 24 C – 32
C. Curah hujan di Desa Amplas rata-rata 1.700-1.900 mmtahun. Desa Amplas dari pusat
pemerintahan kecamatan berjarak 0,3 km dan dari ibukota Kabupaten berjarak 33 km, sedangkan dari pusat pemerintahan Sumatera Utara berjarak 10 km. sebagian besar
areal Desa Amplas merupakan lahan pertanian.
4.1.2 . Keadaan Penduduk Desa Amplas
Penduduk desa Amplas berjumlah 9658 Jiwa dengan Kepala Keluarga KK sebanyak 2215 yang tersebar di 5 Dusun, 32 Rukun Tetangga RT dan 16 Rukun
Warga RW. Jumlah dan distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.1
44
Tabel 4.1. Distribusi Penduduk desa Amplas menurut Kelompok Umur Tahun 2012
No Golongan Umur
Jumlah orang Persentase
1 0-1 tahun
243 2,52
2 1- 5 tahun
336 3,48
3 5 -6 tahun
215 2,23
4 7 – 15 tahun
4.194 43,43
5 16 -21 tahun
1.647 17,05
6 22 – 59 tahun
2.759 28,57
7 60 tahun
264 2,73
Jumlah 9.658
100,00
Sumber: Kantor Camat Desa Amplas, 2012
Dari Tabel 4.1 tersebut diatas dapat dilihat bahwa golongan usia penduduk sebagian besar adalah penduduk yang berusia kisaran 7- 15 tahun yaitu sebanyak
4.194 Jiwa 43,43 . Dan yang terendah adalah penduduk yang berusia kisaran 5 -6 tahun. Mayoritas penduduk Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan
suku Jawa. Pada umumnya terjalin keakraban yang tinggi diantara penduduk. Hal ini dapat dibuktikan pada acara gotong royong adat yang dilakukan, misalnya acara
perkawinan yang dilakukan sesuai adat istiadat. Distribusi Penduduk Desa Amplas menurut Suku Bangsa dapat dilihat pada
Tabel 4.2. di bawah ini.
Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Desa Amplas menurut Suku Bangsa Tahun 2012 No
Suku Bangsa Jumlah orang
Persentase
1 Batak
3.678 38,08
2 India
30 0,31
3 Jawa
4.144 42,91
4 Lombok
5 0,05
5 Melayu
543 5,62
6 Nias
897 9,29
7 Minang
313 3,24
8 Papua
7 0,07
9 Sunda
16 0,17
10 Tionghoa
25 0,26
Jumlah 9.658
100,00
Sumber: Kantor Camat Desa Amplas, 2012
Dari Tabel 4.2 tersebut di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk Desa Amplas adalah Suku Jawa 42,91 dan Suku Batak 38,08.
4.1.3. Sarana dan Prasarana di Desa Amplas
Sarana dan prasarana di Desa Amplas saat ini kurang baik. Hal ini dapat terlihat jelas dengan kurang tersedianya sarana dan prasarana umum, seperti sarana
pendidikan, yaitu SLTPsederajat dan SMUsederajat yang tidak ada. Sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai serta sarana transportasi sudah cukup
baik. Sesa amplas dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan empat. Sehingga angkutan umum dapat keluar masuk setiap waktu. Sedangkan sarana sosial yang
tersedia antara lain mesjid, gereja, pasar desa, kantor kepala desa, dan puskesmas desa.
4.1.4. Sarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012 terdapat sekitar 4 unit, yang terdiri
dari: Puskesmas, Bidan Praktek Swasta, dan Sarana Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat, yaitu : a Posyandu, yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan penanggulangan Diare; b Polindes, yang merupakan salah satu
pendekatan pelayanan kebiadanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
4.2. Sosiodemografi Responden 4.2.1. Umur
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Umur Frekuensi
Persentase
20 – 35 tahun 50
61,3 20 atau 35 tahun
31 38,7
Total 81
100,0
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam pemakaian alat kontrasepsi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
mayoritas responden berumur antara 20-35 tahun, yaitu sebanyak 50 orang 61,3.
4.2.2. Pendapatan Keluarga
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Pendapatan Keluarga Frekuensi
Persentase
Diatas UMK ≥ Rp. 1.650.000,-
46 56,8
Dibawah UMK Rp. 1.650.000,- 35
43,2
Total 81
100.0
Pendapatan merupakan jumlah penghasilan seluruh anggota keluarga. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas keluarga 56,8 memiliki
tingkat pendapatan diatas UMK bila dibandingkan dengan Upah Minimum KabupatenKota UMK untuk Kota Medan tahun 2013 yaitu Rp 1.650.000,-.
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tingkat Pendidikan Frekuensi
Persentase
Tinggi 33
40,7 Rendah
48 59,3
Total 81
100.0
Kategori pendidikan responden terdiri dari rendah dan tinggi. Ditetapkan berdasarkan jenjang pendidikan formal yang pernah dilalui oleh responden. Tidak
sekolah sampai dengan tamat Sekolah Menengah Pertama dikategorikan rendah, dan tamat Sekolah Menengah Atas sampai Perguruan Tinggi dikategorikan tinggi. Tabel
4.5. di atas menunjukkan bahwa 59,3 responden berpendidikan rendah dan berpendidikan tinggi 40,7.
4.2.4. Status Pekerjaan
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Status Pekerjaan Frekuensi
Persentase
Bekerja 54
66,3 Tidak Bekerja
27 33,7
Total 81
100.0
Pekerjaan responden ditetapkan berdasarkan sehari-hari di rumah atau di luar rumah dengan memperoleh penghasilan dari pekerjaan yang dilakukan. Kategori
pekerjaan ditetapkan tidak bekerja dan bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebesar 66,3 dan tidak bekerja 33,7.
4.2.5. Jumlah Anak
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Jumlah Anak Frekuensi
Persentase
Sedikit 1-2 orang 28
34,3 Banyak 2 orang
53 65,7
Total 81
100,0
Jumlah anak adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh responden dengan kategori banyak dan sedikit. Banyak apabila responden pernah melahirkan
anak lebih dari tiga orang, dan sedikit apabila kurang atau sama dengan tiga orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,7 responden mempunyai anak banyak, dan
34,3 mempunyai anak sedikit. 4.2.6. Tingkat Pengetahuan
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang
Pengetahuan tentang Keluarga Berencana Frekuensi
Persentase
Baik 52
64,7 Kurang
29 35,3
Total 81
100.0
Pengetahuan diukur dengan informasi tentang metoda keluarga berencana yang diketahui oleh responden dan dikategorkan dengan pengetahuan kurang dan
baik. Pada penelitian ini ditemukan bahwa, sebagian besar responden 64,7 berpengetahuan dengan kategori baik dan berpengetahuan dengan kategori kurang
sebesar 35,3.
4.3. Sikap terhadap Keluarga Berencana
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap terhadap Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang
Sikap terhadap Keluarga Berencana Frekuensi
Persentase
Setuju 58
71.7 Kurang Setuju
23 28.3
Total 81
100.0
Sikap perlu untuk mencegah isu yang berhubungan dengan pelayanan atau efek samping alat kontrasepsi. Sikap responden terhadap keluarga berencana
dikategorikan menjadi kategori setuju dan kurang setuju. Dimana dari hasil diperoleh bahwa responden yang setuju sebesar 71,7, dan yang kurang setuju 28,3.
4.4. Dukungan Suami