Dukungan Suami Unmet need Keluarga Berencana Hubungan Sikap dengan Unmet need Keluarga Berencana

dikategorikan menjadi kategori setuju dan kurang setuju. Dimana dari hasil diperoleh bahwa responden yang setuju sebesar 71,7, dan yang kurang setuju 28,3.

4.4. Dukungan Suami

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami terhadap Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Dukungan Suami terhadap Keluarga Berencana Frekuensi Persentase Mendukung 53 65,5 Tidak Mendukung 28 34,5 Total 81 100,0 Suami merupakan salah satu faktor sosial budaya yang sangat berpengaruh terhadap pemakaiaan alat kontrasepsi bagi kaum wanita. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa suami mendukung terhadap keluarga berencana 65,5.

4.5. Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need Keluarga Berencana Frekuensi Persentase Tidak Unmet need KB 59 73,1 Unmet need KB 22 26,9 Total 81 100,0 Dari 81 orang responden, sebagian besar 73,1 adalah akseptor KB yang dikategorikan sebagai bukan unmet need KB, atau merupakan kelompok kebutuhan KB terpenuhi, sedangkan kelompok kebutuhan KB tidak terpenuhi atau unmet need KB ditemukan sebesar 26,9.

4.6. Hubungan Sosiodemografi dengan Unmet need Keluarga Berencana

4.6.1. Hubungan Umur dengan Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.12. Hubungan Umur dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Umur Ibu f f n p-value 20-35 tahun 39 78,0 11 22,0 50 100,0 20 atau 35 tahun 20 64,5 11 35,5 31 100,0 0,185 Hasil analisis hubungan antara umur dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden dengan umur antara 20-35 tahun sebesar 22,0 dan responden yang berumur dibawah 20 atau diatas 35 tahun 35,5. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang berumur di bawah 20 atau di atas 35 tahun. Artinya responden yang berumur dibawah 20 atau diatas 35 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang umur antara 20-35 tahun. Namun secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi- Square diperoleh p-value sebesar 0,185 p-value 0,05, yang berarti bahwa umur tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB.

4.6.2. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Unmet need Keluarga

Berencana Tabel 4.13. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Pendapatan Keluarga f f n p-value Tinggi 38 82,6 8 17,4 46 100,0 Rendah 21 60,0 14 40,0 35 100,0 0,023 Hasil analisis hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden dengan pendapatan keluarga tinggi sebesar 17,4 dan responden dengan pendapatan keluarga rendah 40,0. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden dengan pendapatan rendah. Artinya responden dengan pendapatan keluarga rendah memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden dengan pendapatan keluarga tinggi. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,023 p-value 0,05, yang berarti bahwa pendapatan keluarga berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB.

4.6.3. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.14. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Tingkat Pendidikan f f n p-value Tinggi 26 78,8 7 21,2 33 100,0 Rendah 33 68,8 15 31,2 48 100,0 0,318 Hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden dengan pendidikan tinggi sebesar 21,2 dan responden dengan tingkat pendidikan rendah 31,2. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan rendah. Artinya responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden dengan tingkat pendidikan tinggi. Namun secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p- value sebesar 0,318 p-value 0,05, yang berarti bahwa tingkat pendidikan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB.

4.6.4. Hubungan Status Pekerjaan dengan Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.15. Hubungan Status Pekerjaan dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Status Pekerjaan f f n p-value Bekerja 45 83,3 9 16,7 54 100,0 Tidak Bekerja 14 51,9 13 48,1 27 100,0 0,022 Hasil analisis hubungan antara status pekerjaan responden dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden yang bekerja sebesar 16,7 dan responden yang tidak bekerja 48,1. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang tidak bekerja. Artinya responden yang tidak bekerja memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang bekerja. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,022 p-value 0,05, yang berarti bahwa status pekerjaan berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB.

4.6.5. Hubungan Jumlah Anak dengan Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.16. Hubungan Jumlah Anak dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Jumlah Anak f f n p-value Sedikit 24 85,7 4 14,3 28 100,0 Banyak 35 66,0 18 34,0 53 100,0 0,058 Hasil analisis hubungan antara jumlah anak dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden dengan anak yang sedikit sebesar 14,3 dan responden yang memiliki anak banyak 34,0. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang memiliki anak banyak. Artinya responden yang memiliki anak yang banyak berpeluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang memiliki anak sedikit. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,058 p-value 0,05, yang berarti bahwa jumlah anak tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB. 4.6.6. Hubungan Pengetahuan dengan Unmet need Keluarga Berencana Tabel 4.17. Hubungan Pengetahuan dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Pengetahuan f f n p-value Baik 40 76,9 12 23,1 52 100,0 Kurang Baik 19 65,5 10 34,5 29 100,0 0,269 Hasil analisis hubungan antara pengetahuan responden dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden yang berpengetahuan baik sebesar 23,1 dan responden yang pengetahuannya kurang baik 34,5. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang pengetahuannya kurang baik. Artinya responden yang pengetahuannya kurang baik memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang pengetahuannya baik. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,269 p-value 0,05, yang berarti bahwa pengetahuan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB.

4.7. Hubungan Sikap dengan Unmet need Keluarga Berencana

Tabel 4.18. Hubungan Sikap dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Sikap f f n p-value Setuju 47 81,0 11 19,0 58 100,0 Kurang Setuju 12 52,2 11 47,8 23 100,0 0,008 Hasil analisis hubungan antara sikap responden dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden yang memiliki sikap setuju sebesar 19,0 dan responden yang sikapnya kurang setuju 47,8. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang sikapnya kurang setuju. Artinya responden yang sikapnya kurang setuju terhadap KB memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang sikapnya setuju. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,008 p-value 0,05, yang berarti bahwa sikap berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB. 4.8. Hubungan Dukungan Suami dengan Unmet need Keluarga Berencana Tabel 4.19. Hubungan Dukungan Suami dengan Unmet need Keluarga Berencana di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Unmet need KB Tidak Unmet need KB Unmet need KB Total Dukungan Suami f f n p-value Mendukung 43 81,1 10 18,9 53 100,0 Tidak Mendukung 16 57,1 12 42,9 28 100,0 0,021 Hasil analisis hubungan antara dukungan suami dengan kejadian unmet need KB menunjukkan bahwa kejadian unmet need KB pada responden yang mendapat dukungan dari suami sebesar 18,9 dan responden yang tidak mendapat dukungan suami 42,9. Hal ini berarti bahwa persentase kejadian unmet need KB lebih banyak ditemukan pada responden yang tidak mendapat dukungan dari suami. Artinya responden yang tidak mendapat dukungan suami memiliki peluang lebih besar mengalami kejadian unmet need KB dibanding dengan responden yang mendapatkan dukungan suami. Secara statistik dengan menggunakan analisis uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,021 p-value 0,05, yang berarti bahwa dukungan suami berhubungan secara signifikan dengan kejadian unmet need KB. BAB V PEMBAHASAN

5.1. Unmet need Keluarga Berencana