bergerak dalam bidang distribusi, perusahaan ini juga melayani penjualan alat-alat berat bekas pakai dan juga rekondisi serta remanufaktur dari
peralatan. United Tractors mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 September 1989.
45. Unilever Indonesia, Tbk
Unilever adalah perusahaan multinasional yang berpusat di Rotterdam, Belanda. Unilever Indonesia merupakan anak perusahaan dari perusahaan
Unilever Internasional. Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi bahan konsumer seperti makanan, perawatan rumah, perawatan
pribadi, nutrisi, kebersihan, kesehatan dan kecantikan. Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dan mencatatkan sahamnya di
bursa efek pada tanggal 10 Juni 1997.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Uji Asumsi Klasik Pertama
Hasil uji asumsi klasik pertama adalah untuk mengetahui kelayakan model pengaruh market to book value of asset, market to book value of
equity, earning per share dan capital expenditure to book value of asset terhadap debt to equity. Uji asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain Uji
Normalitas, Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi.
4.2.1.1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini dilakukan denan menguji normalitas residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan
Universitas Sumatera Utara
membandingkan distribusi kumulatif relatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif relatif teoritisnya. Jika probabilitas signifikansi nilai residual lebih
besar dari 0,05 berarti residual terdistribusi dengan normal. Demikian pula sebaliknya, jika probabilitas signifikansi residual lebih rendah dari 0,05
berarti residual tidak terdistribusi secara normal. Didapat nilai signifikansi sebesar 0,632 seperti yang ditunjukkan
oleh Tabel 4.1 karena nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
4.2.1.2. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan model bebas dari
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.53303066
Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .079
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .747
Asymp. Sig. 2-tailed .632
a. Test distribution is Normal.
Universitas Sumatera Utara
multikolinieritas. Berdasarkan analisis data didapat nilai Tolerance dan nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
a
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki nilai tolerance di bawah 1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah
bebas dari multikolinieritas.
4.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians yang
homogen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan grafik.
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
.715 .596
1.199 .234
MVBVA -.026
.002 -1.349
-12.088 .000
.318 3.140
MVBVE .017
.002 1.040
9.524 .000
.332 3.011
EP .061
.056 .073
1.103 .273
.894 1.119
CABVA -.028
.034 -.054
-.811 .420
.888 1.127
a. Dependent Variable: DER
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Dari grafik scatterplot yang disajikan terlihat titik-titik menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2.1.4. Uji Autokorelasi