Antioksidan alami Vitamin C

Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit misalnya kanker.

2.4.1 Antioksidan alami

Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini Kosasih, 2004. Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan senyawa flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik. Senyawa antioksidan alami polifenolik dapat bereaksi sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkelat logam, dan peredam terbentuknya singlet oksigen Kumalaningsih, 2006. Beberapa senyawa, seperti galat, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi sedangkan senyawa lain seperti mono-fenol termasuk antioksidan lemah Prakash, 2001.

2.4.2 Vitamin C

Vitamin C nama kimia: asam askorbat dan askorbat adalah senyawa dengan 6 karbon lakton yang disintesa dari glukosa oleh banyak binatang FAO, 2001. Vitamin C adalah antioksidan larut air yang telah diketahui sebagai mikronutrien penting sejak tahun 1700-an Shekelle, 2003. Vitamin C disintesa dalam hati pada sebagian hewan mamal dan dalam ginjal pada burung dan reptil. Namun, beberapa spesies tidak dapat mensintesa vitamin C, Universitas Sumatera Utara termasuk manusia. Manusia dan hewan primata kekurangan terminal enzim dalam jalur biosintesa asam askorbat yakni enzim l-gulonolakton oksidase, karena gen yang mengkodekan enzim tersebut mengalami mutasi sehingga tidak ada protein yang terbentuk FAO, 2001. O HO OH O H HO HO Gambar 2.1 Rumus bangun vitamin C Struktur cincin pada vitamin C yang tidak simetris menyebabkan vitamin C ada empat stereoisomer, tetapi asam L-askorbat adalah bentuk aktifnya secara biologis. Bentuk L-askorbat mewakili pertahanan antioksidan primer dalam darah, senyawa ini bereaksi dengan semua spesies oksigen, dan menghentikan reaksi berantai radikal bebas. Vitamin C juga mempunyai interaksi penting dengan sejumlah antioksidan lain. Glutation adalah senyawa penting yang mendaur ulang vitamin C yang teroksidasi dan vitamin C sendiri penting untuk regenerasi ikatan lemak vitamin E Shekelle, 2003. 2.4.3 Beta-karoten Kelompok senyawa yang dikenal karoten alami, senyawa provitamin A dan karotenoid termasuk α-, β-, dan γ- karoten dan siproxantin yang terkandung dalam semua tumbuhan dikonversi di dalam hati menjadi vitamin Universitas Sumatera Utara A. Jenis karoten dan karotenoid terdiri dari kristal merah tua, tidak larut dalam air, asam dan basa tetapi sangat sensitif terhadap oksidasi FAO, 2001. Sejumlah pigmen karotenoid yang terdapat dalam tumbuhan dioksidasi untuk menghasilkan retinol; β-karoten merupakan provitamin karotenoid penting yang dihasilkan paling banyak Bender, 2003. Beta- karoten merupakan salah satu provitamin A. Pemberian vitamin A dalam dosis tinggi dapat bersifat toksis. Akan tetapi, dalam jumlah banyak mampu memenuhi kebutuhan vitamin A, dan selebihnya tetap sebagai beta-karoten yang berfungsi sebagai antioksidan dengan cara kerja memperlambat fase inisiasi. Silalahi, 2006. Gambar 2.2 Rumus bangun beta-karoten Para ahli menyakini, makanan mengandung beta-kroten yang berasal dari alam jauh lebih berkhasiat daripada yang sudah dikemas dalam suplemen. Dengan mengkonsumsi 50 mg beta-karoten setiap hari dalam menu makanan dapat jauh mengurangi resiko terkena penyakit jantung Kosasih, 2004.

2.4.4 Vitamin E

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Sargassum polycystum C. Agardh

1 61 83

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

7 53 83

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Serta Fraksi n-Heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria atra Jaeger

0 6 76

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

2 28 83

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

0 0 14

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

1 2 5

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

0 0 13

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

0 0 3

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-heksan Etilasetat dan Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L) M.G.Price)

1 1 20