Model Pembelajaran Discovery Learning Pustekkom 2016
19
Menurut Bruner belajar untuk sesuatu tidak perlu
ditunggu sampai peserta didik mencapai tahap perkembangan tertentu, yang penting bahan pelajaran
harus ditata dengan baik maka dapat diberikan kepadanya. Dengan kata lain perkembangan kognitif seseorang dapat
ditingkatkan dengan jalan mengatur bahan belajar yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
C. Manfaat dan Kelemahan Model Pembelajaran Discovery
Learning
1. Menurut Bruner, manfaat Model Pembelajaran Discovery Learning adalah sebagai berikut:
a. Belajar penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah belajar sudah bermakna;
b. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan tertinggal lama dan mudah diingat;
c. Belajar penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah sebab yang diinginkan dalam belajar adar
peserta didik dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang diterima;
d. Transfer dapat ditingkatkan dimana generalisasi telah ditemukan sendiri oleh peserta didik dari pada
disajikan dalam bentuk jadi; e. Penggunaan belajar penemuan mungkin mempunyai
pengaruh dalam menciptakan motivas peserta didik;
Model Pembelajaran Discovery Learning Pustekkom 2016
20
f. Meningkatkan penalaran peserta didik dan kemampuan untuk berpikir secara bebas.
g. Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-
proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara
belajarnya. h. Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat
pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
i. Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
j. Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannyasendiri.
k. Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan
motivasi sendiri. l. Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
m. Berpusat pada peserta didik dan guru berperan sama- sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan
gurupun dapat bertindak sebagai peserta didik, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
n. Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme keragu-raguan karena mengarah padakebenaran yang
final dan tertentu atau pasti.
Model Pembelajaran Discovery Learning Pustekkom 2016
21
o. Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
p. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.
q. Mendorong peserta didik berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
r. Mendorong peserta didik berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
s. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik. t. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
u. Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta didik menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.
v. Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik. w. Kemungkinan peserta didik belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar. x. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
2. Kelemahan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning.
a.
Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi peserta didik yang kurang pandai,
akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep,
yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
b.
Tidak efisien untuk mengajar jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
Model Pembelajaran Discovery Learning Pustekkom 2016
22
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c.
Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan peserta didik dan
guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
d.
Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan
emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
e.
Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan
oleh para peserta didik
f.
Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan oleh peserta didik
karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Nah, apakah Anda jelas apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Discovery Learning? Apakah Anda sudah
mengimplementasikan model pembelajaran Discovery Learning di kelas Anda? Jika sudah, bagus. Jika belum,
mari kita pelajari bagaimana penerapan Discovery Learning di kelas pada Kegiatan Belajar 2. Sebelum mempelajari
materi pada kegiatan belajar 2, kerjakanlah soal latihan berikut ini
Model Pembelajaran Discovery Learning Pustekkom 2016
23
D. Aktivitas Pembelajaran