68 Pada tahun 2006 – 2011, jumlah dan sasaran penduduk peserta Jamkesmas
didasarkan pada hasil Pendataan Sosial Ekonomi PSE 2005 yaitu sebesar 76,4 juta jiwa. Mulai tahun 2012 sasaran penduduk penerima Jamkesmas menggunakan Basis
Data Terpadu walaupun jumlah peneriman secara nasional masih tetap sama, yaitu sebesar 76,4 juta jiwa. Masih berdasarkan Basis data Terpadu, mulai tahun 2013
penduduk penerima jamkesmas diperluas menjadi 86,4juta jiwa.
Tabel 6.3 Distribusi Persentase Rumah Tangga yang Mendapatkan Jamkesmas menurut Desil Pengeluaran, 2009-2011
Desil Pengeluaran 2009
2010 2011
1 2
3 4
D1 16,95
18,26 18,31
D2 13,19
16,26 16,34
D3 11,72
13,69 14,07
D4 10,53
11,60 11,35
D5 9,19
9,72 11,50
D6 9,19
9,12 9,16
D7 7,87
7,64 8,24
D8 7,05
6,10 5,54
D9 7,03
4,59 3,88
D10 7,28
3,01 1,62
Total 100
100 100
Sumber: Susenas 2009, 2010, 2011
6.3 Program Bantuan Siswa Miskin BSM
Meski dana BOS diharapkan dapat meningkatkan keikutsertaan peserta didik, namun masih tetap saja ada siswa yang putus sekolah dan tidak melanjutkan. Salah
satu penyebabnya adalah orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan seperti baju seragam, buku tulis dan buku cetak, sepatu, biaya transportasi dan biaya
lainnya yang tidak ditanggung oleh dana BOS. Bantuan dana diberikan untuk dipergunakan memenuhi keperluan sekolah seperti, membeli buku pelajaran, seragam
sekolah, alat-alat olah raga dan ketrampilan, pembayaranan transportasi kesekolah serta keperluan lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
BSM adalah bantuan yang diberikan kepada siswa kurang mampu untuk dapat melakukan kegiatan belajar di sekolah. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi
jumlah siswa putus sekolah akibat permasalahan biaya pendidikan, serta memberi peluang bagi siswa untuk mengikuti pendidikan dilevel yang lebih tinggi. Program ini
bersifat bantuan diberikan kepada siswa miskin dan tidak berdasarkan prestasi. BSM disiapkan pemerintah mulai dari tingkat SD sampai SMA. Di jenjang pendidikan tinggi,
pemerintah juga menggulirkan program beasiswa bagi anak kurang mampu dengan nama bantuan belajar mahasiswa miskin ber-IPK 2.5 dan beasiswa bidik misi. Program
69 bidik misi bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan bagi peserta didik
yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara ekonomi. Adapun persyaratan penerima BSM adalah siswa SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA,
SMALB dan SMK baik negeri maupun swasta dari keluarga miskin yang: a dari keluarga peserta PKH,
b memperoleh Kartu Siswa Miskin dari TNP2K atau c tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain.
Adapun persyaratan sekolah peserta program BSMadalah a sekolah yang mempunyai siswa yang berasal dari keluarga miskin
b sekolah yang memiliki surat ijin operasionalkelembagaan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan KabupatenKota setempat untuk sekolah umum.
Perkembangan Sasaran Bantuan Siswa Miskin dapat dilihat pada Gambar 6.4.
Gambar 6.4 Perkembangan Sasaran Bantuan Siswa Miskin 2008 - 2013
Sumber: Kemendikbud 2012
6.4 Program Keluarga Harapan PKH
PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin RTSM dengan persyaratan tertentu. Rumah tangga yang
mendapat program ini adalah RTSM yang memiliki ibu hamil atau anak balita atau anak sekolah usia 5 – 17 tahun yang masih bersekolah pada tingkat SD atau SMP.
Bantuan
diberikan selama
6 tahun
berturut-turut.Anggota keluarga
RTS tersebutdiwajibkan melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan, seperti tingkat
kehadiran di sekolah, pemeriksaan kesehatan, dsb.