Persentase Wanita sebagai Kepala Rumah tangga :

34 hanya sampai pada tingkat sekolah dasar saja SD bahkan tidak lulus SD karena hanya 4 tahun saja rata-rata lama bersekolahnya.

4.5.2 Karakteristik Pendidikan

Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, merupakan program Pemerintah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan jaman. Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional No. 21989. Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan semua warga negara Indonesia yang berusia 7- 12 tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan pendidikan dasar dengan program 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP secara merata. Hubungan antara kemiskinan dan pendidikan sangat penting, karena pendidikan sangat mempengaruhi kemiskinan. Orang yang berpendidikan lebih baik akan mempunyai peluang yang lebih kecil menjadi miskin. Menurut Surwati 2005 keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Pendidikan juga menanamkan kesadaran akan pentingnya martabat manusia. Mendidik dan memberikan pengetahuan berarti menggapai masa depan. Hal tersebut harusnya menjadi semangat untuk terus melakukan upaya mencerdaskan bangsa. Karakteristik pendidikan yang diuraikan di sini adalah tingkat pendidikan tertinggi pendidikan dasar kepala rumah tangga. Tabel 4.5 Persentase Rumah tangga Miskin, Tidak Miskin, Menurut Pendidikan Kepala Rumah tangga, 2009-2011 Tidak Tamat SD SD SLTP 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 Miskin 40,51 39,54 44,35 39,89 39,92 37,76 11,20 11,86 10,34 Tidak Miskin 23,85 22,62 24,60 31,13 30,71 29,09 14,54 14,85 15,13 Tabel 4.5 Lanjutan SLTA Perguruan Tinggi 2009 2010 2011 2009 2010 2011 Miskin 7,94 8,35 7,30 0,46 0,32 0,25 Tidak Miskin 22,64 23,61 23,05 7,84 8,21 8,14 Sumber: Susenas 2009,2010, 2011 Pada Tabel 4.5 disajikan distribusi karakteristik tingkat pendidikan tertinggi kepala rumah tangga miskin dan tidak miskin dari tahun 2009-2011. Terlihat bahwa persentase kepala rumah tangga miskin yang tidak tamat SD dan hanya tamat SD saja lebih tinggi dibandingkan dengan kepala rumah tangga yang tamat SLTP. Kemudian apabila dilihat trennya, ternyata persentase rumah tangga miskin dengan KRT yang