Listrik non-PLN adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi

21 pada rumah tangga yang bersangkutan jika tidak ada ibu, maka nenek, tantebibi atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan.

24. Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas, jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

orang miskin yang ditandai dengan memiliki kartu kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin, kartu sehat, kartu miskin, kartu JPK-Gakin, askeskin, atau SKTM Surat Keterangan Tidak Mampu atau kartu jamkesmas.

25. Keluarga Berencana adalah suatu alat untuk mencegah kehamilan yang dipergunakan

selama 30 hari terakhir. Alat KB tersebut seperti tubektomi, vasektomi, IUDspiral, suntikan KB, susuk KBnorplanimplanonalwalit, pil KB, kondom, tisu KB, kondom wanita, tidak termasuk cara tradisional seperti pantang berkalasistem kalender, senggama terputus, menyusui dengan sengaja untuk KB, jamu, urut, dan lainnya. 26. Desil adalah sembilan nilai yang membagi seperangkat data yang telah diurutkan menjadi 10 bagian yang sama yang selanjutnya disebut Kelompok Desil. Desil disimbolkan dengan D 1 Desil ke-1, D 2 Desil ke-2, ..., D 9 Desil ke-9. Dalam publikasi ini, pengurutan dilakukan berdasarkan nilai estimasi pengeluaran rumah tangga dari yang terkecil sampai terbesar. Kelompok Desil 1 diinterpretasikan sebagai rumah tangga dengan nilai pengeluaran lebih kecil dari D 1 , Kelompok Desil 2 diinterpretasikan sebagai kelompok rumah tangga yang pengeluarannya berada diantara D 1 dan D 2 , dan seterusnya. Sebagai contoh, jika ada 100 data rumah tangga yang nilai pengeluarannya telah diurutkan dari rumah tangga yang memiliki pengeluaran terendah rumah tangga ke-1 sampai yang tertinggi rumah tangga ke-100. Maka, penduduk yang termasuk dalam Kelompok Desil 1 adalah rumah tangga urutan 1 sampai dengan 10. Kelompok Desil 2 adalah rumah tangga urutan ke-11 sampai ke-20, dan seterusnya. Untuk hasil PPLS 2011 dibedakan menjadi 4 desil yaitu: - Desil 1: ≤10 persen rumah tangga dengan status kondisi sosial ekonomi terendah. - Desil 2: 10 – 20 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah diatas Desil 1. - Desil 3 : 20 – 30 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah diatas Desil 2. - Desil 3: 30 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah diatas Desil 3

3.3. Metode Penghitungan Kemiskinan Makro a.

Konsep Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

b. Sumber Data

Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Modul Konsumsi dan Kor yang dilaksanakan pada bulan Maret 2012 dengan