Kemiskinan Mikro Kemiskinan Makro dan Kemiskinan Mikro

38 ditujukan sebagai dasar perhitungan atau pertimbangan dalam mendesain program yang ditargetkan untuk membantu masyarakat miskin.

4.6.3. Perbandingan Kemiskinan Makro dan Kemiskinan Mikro

Pada Gambar 4.9 disajikan perbandingan antara jumlah penduduk secara nasional pada kelompok desil 1 desil 1 merupakan hasil estimasi pengeluaran konsumsi terbawah rumah tangga dengan jumlah penduduk sangat miskin dan miskin secara nasional yang didapatkan dari data Susenas 2011. Dari gambar tersebut terlihat bahwa rumah tangga sangat miskin RTSM berada pada sekitar 5 persen kelompok terbawah dari Data PPLS 2011, sedangkan rumah tangga miskin RTM berada di bawah 10 persen kelompok terbawah dari PPLS 2011 atau dibawah desil 1. Gambar 4.9 Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin menurut Data Susenas 2011 dan PPLS 2001. Sumber: Diolah dari Susenas 2011 dan PPLS 2011 Apabila dilihat sampai dengan level provinsi juga akan menunjukkan hasil yang tidak begitu jauh berbeda. Sebagai contoh pada Tabel 4.7 dapat dilihat perbandingan antara jumlah penduduk miskin hasil Susenas dengan jumlah penduduk pada 10 persen kelompok kesejahteraan terbawah desil 1 hasil PPLS 2011. 39 Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin menurut Provinsi Berdasarkan Data Susenas 2011 dan PPLS 2001 Provinsi Miskin Susenas 2011 Desil 1 PPLS 2011 1 2 3 Aceh 895,009 801,302 Sumatera Utara 1,481,519 1,554,914 Sumatera Barat 442,170 468,056 Riau 482,092 418,840 Jambi 272,720 262,596 Sumatera Selatan 1,074,935 889,743 Bengkulu 303,688 258,423 Lampung 1,298,869 1,252,585 Bangka Belitung 72,080 62,934 Kepulauan Riau 129,573 78,763 DKI Jakarta 363,437 478,141 Jawa Barat 4,648,864 4,927,835 Jawa Tengah 5,097,064 5,311,175 DI Yogyakarta 560,943 561,343 Jawa Timur 5,369,920 5,174,675 Banten 690,533 763,715 Bali 166,256 221,560 NTB 894,895 865,354 NTT 1,013,135 970,482 Kalimantan Barat 380,178 399,520 Kalimantan Tengah 146,940 124,666 Kalimantan selatan 194,663 202,395 Kalimantan Timur 247,953 285,576 Sulawesi Utara 194,963 222,173 Sulawesi Tengah 423,727 426,049 Sulawesi Selatan 833,064 828,973 Sulawesi Tenggara 330,086 327,991 Gorontalo 198,318 157,679 Sulawesi Barat 164,900 157,320 Maluku 360,463 342,283 Maluku Utara 97,343 96,207 Papua Barat 249,958 255,314 Papua 945,181 1,156,224 Indonesia 30,025,441 30,304,806 Sumber: BPS dan TNP2K, 2011 Kategorisasi segmentasi per desil yang dilakukan dalam Basis Data Terpadu ini akan sangat berguna untuk mendesain berbagai program perlindungan sosial, misalnya untuk menyesuaikan antara jumlah target penerima dengan alokasi anggaran program yang tersedia. Pendekatan kategorisasi dalam bentuk per desil memberikan fleksibilitas dan kemudahan kepada pengguna data, bahkan pengguna dapat melakukan penyesuaian penargetan sampai tingkat per satu persen, baik untuk penambahan atau pengurangan jumlah penerima manfaat beneficiaries, dibandingkan jika pengguna hanya diberikan kategorisasi level makro.