3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang diteliti yang berupa angka-
angka sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Angka-angka yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata mean, dan
standar deviasi.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi oleh analisis linear berganda. Uji asumsi klasik ini biasa digunakan para
peneliti yang sedang mengolah data yang mengharuskan kriteria: 1. Model regresi dispesifikasikan dengan benar.
2. Eror menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam tertentu
3. Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam ragam eror. 4. Tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas.
5. Eror tidak mengalami autokorelasi. Berikut ini adalah uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini:
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
Universitas Sumatera Utara
data normal atau mendekati data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik-titik pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya jika data hanya menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
Ghozali, 2013: 160.
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF lebih besar dari 10
maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013: 103.
3.7.2.3 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan
periode sebelumya.Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test.
Apabila nilai Asymptotic Significance 0,05 maka tidak terjadi gejala
Universitas Sumatera Utara
autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi Ghozali, 2013: 111.
3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antara satu pengamatan ke pengamatan
lainnya.Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedastisitas.
Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 139.
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu struktur modal, kinerja keuangan, pertumbuhan, dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan software SPSS for windows versi
20. Model persamaan regresi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Y = ά + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε
Keterangan : Y = Nilai Perusahaan
X1 = Struktur Modal
Universitas Sumatera Utara
X2 = Kinerja Keuangan X3 = Pertumbuhan Perusahaan
X4 = Ukuran Perusahaan b1 = Koefisien regresi struktur modal
b2 = Koefisien regresi kinerja keuangan b3 = Koefisien regresi pertumbuhan perusahaan
b4 = Koefisien regresi ukuran perusahaan α = Konstanta
ε = error
3.7.4 Pengujian Hipotesis 3.7.4.1 Uji Signifikansi Parsial Uji T
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual.Uji T dilakukan untuk mengetahui signifikansi secara parsial antara variabel
independen dengan variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lainnya konstan. Dasar penerimaan atau penolakan
hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
, apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima Ghozali, 2013: 99.
3.7.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan F
hitung
dengan
Universitas Sumatera Utara
F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima Ghozali, 2013: 98.
3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi AdjustedR
2
Uji koefisien determinasi dilakukan dalam penelitian bila variabel independennya lebih dari satu. Uji ini dilakukan untuk menentukan
seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennnya. Jika nilai adjusted R
2
= 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Jika nilai
adjusted R
2
semakin mendekati 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen,
sedangkan jika nilai adjusted R
2
semakin mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat dijelaskan fluktuasi variabel
dependen Ghozali, 2013: 97.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor struktur modal, kinerja keuangan, pertumbuhan, dan ukuran perusahaan terhadap nilai suatu
perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
Tahun penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2011-2013. Periode pengamatan dilakukan selama tiga tahun agar peneliti dapat menganalisis
dan mengamati perkembangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode waktu tersebut. Selama periode waktu penelitian perusahaan yang
menjadi sampel dapat mengalami perubahan baik dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan, dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah: 1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2013. 2. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan auditan selama tahun
penelitian. 3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian tidak delisting
atau baru IPO.
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Berdasarkan kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 24 sampel, dan
keseluruhan sampel selama tiga tahun penelitian adalah 72 sampel.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata mean dan standar
deviasi yang dihasilkan dari variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, kinerja keuangan,
pertumbuhan, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil uji statistik deskriptif dengan
menggunakan program SPSS disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Struktur_Modal 72
,108242 2,137302
,731768 ,472883
Kinerja_Keuangan 72
,005548 174,515954 2,657288
20,540534 Pertumbuhan_Perusahaan 72
,055969 ,887280
,193578 ,183300
Ukuran_Perusahaan 72
11 18
14,55 1,743
Nilai_Perusahaan 72
-1,02 7,86
2,8141 2,20272
Valid N listwise 72
Sumber: Lampiran 7
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai minimum 0,108242, nilai
maksimum 2,137302, nilai rata-rata 0,731768, dan standar deviasinya sebesar
Universitas Sumatera Utara
0,472883. Variabel kinerja keuangan memiliki nilai minimum 0,005548, nilai maksimum 174,515954, nilai rata-rata 2,657288, dan standar deviasinya
20,540534. Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai minimum 0,055969, nilai maksimum 0,887280, nilai rata-rata 0,193578, dan standar deviasinya
0,183300. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 11, maksimum 18, rata-rata 14,55, dan standar deviasi 1,743. Variabel nilai
perusahaan memiliki nilai minimum -1,02, nilai maksimum 7,86, rata-rata 2,8141, dan standar deviasinya sebesar 2,20272.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah datanya terdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 4.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik P-Plot Sumber: lampiran 7
Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta
mengikuti arah garis diagonal. Dapat dikatakan bahwa distribusi data model regresi adalah normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Untuk mendeteksi
ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai
Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Jika nilai Variance Inflation
Factor VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013: 103. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 4.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Data
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Struktur_Modal
,866 1,155
Kinerja_Keuangan ,986
1,014 Pertumbuhan_Perusahaan
,907 1,103
Ukuran_Perusahaan ,936
1,069 a. Dependent Variable: Nilai_Perusahaan
Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.2 di atas diperoleh nilai Tolerance untuk semua
variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,10 dan juga diperoleh nilai Variance Inflation Factor untuk semua variabel independen yang
diteliti lebih kecil dari 10 VIP 10, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas terhadap variabel independen yang diteliti.
4.3.3 Uji Autokorelasi
Metode uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t,
dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan
Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance 0,05
maka telah terjadi gejala autokorelasi. Berikut merupakan hasil dari Run Test:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Data
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-,18686 Cases Test Value
36 Cases = Test Value
36 Total Cases
72 Number of Runs
32 Z
-1,187 Asymp. Sig. 2-tailed
,235 a. Median
Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil run test di atas, diperoleh nilai Asymptotic
Significance 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi
pada data yang diuji.
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas