F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini meliputi. 1. Secara Teoritis
a. Memberikan informasi dan sumbangan pemikiran kepada guru mata pelajaran ekonomi tentang alternatif strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar khususnya pada ranah Afektif sikap
b. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang penelitian yang menekankan ada penerapan model pembelajaran yang berbeda pada mata pelajaran
ekonomi 2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka memberikan pembelajaran ekonomi khususnya
b. Bagi guru mata pelajaran ekonomi dapat meningkatkan dan memperbaiki system pembelajaran di kelas.
c. Bagi siswa dapat menumbuhkan sikap sosial siswa.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah.
1. Objek penelitian Objek penilitian ini adalah sikap sosial siswa, model pembelajaran kooperatif
tipe Problem Based Learning dan model pembelajaran kooperati tipe Project Based Learning.
2. Subjek Penellitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS semester ganjil
3. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gadingrejo
4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 20142015
5. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Sikap Sosial
Menurut Bell Gredler dalam Udin 2007: 15 belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skill
dan attitudes. Kemampuan competencies, keterampilan skill, dan sikap attitudes tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari
masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Gagne, Brigs, dan Wager dalam Udin 2007: 1.19. Hasil dari proses pembelajaran kita kenal dengan
hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, sudjana, 2005: 22.
Proses belajar yang dialami setiap individu terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan belajar manusia akan
mengalami suatu perubahan. Selain itu, belajar juga dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat dimanfaatkan
bagi diri sendiri dan masyarakat. Hal ini didukung oleh pendapat M. Dalyono 2009: 49 yang menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan
yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya”. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan. Perubahan yang terjadi
bersifat konstan dan membekas. Hasil belajar dari proses pembelajaran dapat terbagi menjadi tiga ranah, yaitu:
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Pada implementasi kurikulum 2013 hasil belajar lebih ditekankan ke dalam ranah afektif. Menurut
Udin 2007: 21 pengembangan karakteristik afektif memerlukan upaya secara sadar dan sistematis, terjadinya proses belajar mengajar dalam ranah afektif
dapat diketahui dari tingkah laku murid yang menunjukan adanya kesenangan belajar.
Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu
bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan berinteraksi di lingkungan sosial yaitu masyarakat, sekolah maupun
lembaga. Menurut Triandis dalam Slameto 2010: 188 sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah
laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini selalu disertai dengan perasaan positif atau negatif.