Bahasa Indonesia Bidang Kajian Ilmu dalam Pembelajaran Tematik

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini guna memenuhi serta dapat membantu kehidupan manusia dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.

4. Matematika

Matematika adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan angka-angka, logis dan sistematis. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat Sekolah Dasar SD Madrasah Ibtidaiyah MI. Menurut Aisyah, dkk 2007: 1−2 pembelajaran matematika perlu diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Sedangkan Menurut Johnson dan Rising Suwangsih, 2006: 4 matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Selanjutnya menurut Suwangsih dan Tiurlina 2006: 3 mengungkapkan bahwa: Matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenenin. Berdasarkan asal katanya, matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir bernalar. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan ide- ide atau hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir secara nalar dan berguna untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari.

5. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjasorkes

Penjasorkes merupakan pendidikan yang menekankan pada aktivitas fisik. Menurut Boloy dan field dalam Tarigan 2010: 2 mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai proses yang menguntungkan kalau penyesuaian diri belajar gerak, neuro muscular, intelektual social, kebudayaan baik emosional dan etika sebagai akibat yang timbul melalui pilihannya yang baik aktivitas fisik yang menggunakan sebagian besar otot tubuh. Menurut Nash dalam Tarigan 2010: 2 mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai sebuah aspek dari proses pendidikan keseluruhan dengan menggunakan menenkankan aktivitas yang mengembangkan fitness organ tubuh control neuro muscular, kekuatan intelektual dan pengendalian emosi. Menurut Woot dalam Tarigan 2010: 46 mendefinisikan pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadaap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat dan bangsa. Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjasorkes adalah suatu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang SD yang melibatkan penggunaan aktivitas fisik atau otot dalam kegiatan pembelajarannya yang berpengaruh terhadap kebiasaan, sikap, kesehatan perseorangan, kekuatan intelektual, dan pengendalian emosi.

H. Penilaian Otentik Authentic Assessment

1. Pengertian Penilaian Otentik Penilaian otentik adalah suatu penilaian yang dilakukan terhadap tugas-tugas siswa menyangkut proses dan hasil belajar. Nurgiyantoro 2011: 22 penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk membuat keputusan. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud dalam membuat keputusan adalah penilaian dalam proses kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum 2013, pada pembelajaran tematik penilaian yang dipakai adalah penilaian otentik. Menurut Nurgiyantoro 2011: 25 penilaian otentik lebih menekankan pada pemberian tugas yang menuntut pembelajar menampilkan, mempraktikan, atau mendemonstrasikan hasil pembelajarannya yang mencerminkan hasil pembelajarannya yang mencerminkan kebutuhan di dunia nyata secara bermakna sekaligus menunjukkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu mata pelajaran.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVB SD NEGERI 8 METRO BARAT TP. 2012/2013

0 7 62

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SDN 6 METRO PUSAT TAHUN 2013/2014

0 11 97

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD N 8 METRO TIMUR TP. 2013/2014

1 16 238

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI KALIWADAS 01 Paryanti Guru SDN Kaliwadas Email: spd_paryantiyahoo.com Abstract - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARN

0 1 12