Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjasorkes adalah suatu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang SD yang melibatkan penggunaan aktivitas fisik atau otot dalam kegiatan pembelajarannya yang berpengaruh terhadap kebiasaan, sikap, kesehatan perseorangan, kekuatan intelektual, dan pengendalian emosi.

H. Penilaian Otentik Authentic Assessment

1. Pengertian Penilaian Otentik Penilaian otentik adalah suatu penilaian yang dilakukan terhadap tugas-tugas siswa menyangkut proses dan hasil belajar. Nurgiyantoro 2011: 22 penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk membuat keputusan. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud dalam membuat keputusan adalah penilaian dalam proses kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum 2013, pada pembelajaran tematik penilaian yang dipakai adalah penilaian otentik. Menurut Nurgiyantoro 2011: 25 penilaian otentik lebih menekankan pada pemberian tugas yang menuntut pembelajar menampilkan, mempraktikan, atau mendemonstrasikan hasil pembelajarannya yang mencerminkan hasil pembelajarannya yang mencerminkan kebutuhan di dunia nyata secara bermakna sekaligus menunjukkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu mata pelajaran. Sedangkan Mueller dalam Nurgiyantoro 2011: 23 menyatakan bahwa penilaian otentik merupakan satu bentuk tugas yang menghendaki pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Kunandar 2013: 35 menyatakan bahwa penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrument penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi SK, atau Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD. Sedangkan menurut Hanafiah Suhana 2010: 70 penggunaan penilaian autentik, yaitu menantang peserta didik agar dapat mengaplikasikan berbagai informasi akademis baru dan keterampilannya ke dalam situasi kontekstual secara signifikan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang lebih menekankan para pemberian tugas yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan hasil pembelajarannya dalam dunia nyata secara bermakna yang menunjukkan penguasaan ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam suatu mata pelajaran.

2. Karakteristik Penilaian Otentik Authentic Asessment

Penilaian otentik memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda dengan penilaian yang lainnya. Menurut Hanafiah Suhana 2010: 76 menyebutkan beberapa karakteristik dari penilaian autentik authentic asessment sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVB SD NEGERI 8 METRO BARAT TP. 2012/2013

0 7 62

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SDN 6 METRO PUSAT TAHUN 2013/2014

0 11 97

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD N 8 METRO TIMUR TP. 2013/2014

1 16 238

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI KALIWADAS 01 Paryanti Guru SDN Kaliwadas Email: spd_paryantiyahoo.com Abstract - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARN

0 1 12