Arti Hari Suci dan Wariga

Hari-Hari Suci 53 Seseorang yang berencana untuk melakukan upacara akan mencari hari baik. Misal, upacara otonan, membangun rumah atau berdagang. Mereka akan menghitung-hitung hari baik untuk melakukan aktifitas itu. Bagaimanakah caranya untuk mengetahui hari baik? Hari dan bulan baik datang berdasarkan perhitungan pawarigan. Perhitungan tersebut adalah wewaran, wuku atau sasih bulan. Hari suci adalah hari yang diperingati dan diistimewakan karena mempunyai fungsi dan makna yang penting. Hari suci merupakan media pendekatan diri pada Hyang Widhi. Persembahyangan di hari suci juga berguna untuk meningkatkan kesucian dari umat Hindu itu sendiri. 2 . Arti W ariga Pernahkah kalian mendengar atau melihat orang tua kalian menghitung-hitung tanggal untuk mencari hari baik untuk mengadakan suatu upacara? Atau pernahkah kalian melihat nenek atau kakek kalian menghitung hari baik untuk berbagai keperluan? Tahukah kalian bagaimana cara mengetahui baik atau buruknya hari? Seperti yang telah kalian ketahui, hari suci selalu jatuh pada hari baik. Wariga merupakan dasar untuk menentukan hari suci. Dalam wariga termuat pemilihan waktu atau hari yang baik. Hal ini juga dipakai sebagai pedoman untuk memulai suatu pekerjaan atau yajï a. Jadi Wariga adalah ilmu tentang perhitungan baik buruknya hari. Melalui wariga, umat dituntun mempergunakan waktu sebaik-baiknya. Karena hal ini berpengaruh dalam kehidupan manusia maupun yang lainnya. Kecuali Sang Hyang Widhi, hampir semuanya terpengaruh waktu. Waktu mempunyai pengaruh-pengaruh besar terhadap alam maupun isinya. Adanya pembagian waktu adalah untuk menuntun masyarakat hidup seimbang dan harmonis. Hal ini agar dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin. Wariga menggunakan tiga sistem perhitungan untuk mencari atau menentukan hari baik yaitu: 1. Wewaran 2. Wuku 3. Sasih WARTA Wewaran adalah bahasa Sansekerta. Berasal dari kata ‘wara’ dan mendapat akhiran -an we + wara + an. Kata wara memiliki arti: terpilihterbaik unggul. Wara juga berarti hari muliautama.

B. Hari-Hari dan Bulan Baik

Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas IV 54 Perhitungan ini dijadikan dasar untuk memperingati hari suci. Pawarigan ini dapat dilihat dalam kalender Bali. Ada sepuluh jenis pawarigan dalam padewasan yaitu pemilihan hari baik untuk memulai suatu pekerjaan atau yajï a. Agar lebih jelas, perhatikan pembagian berikut:

1. Nama-nama W ewaran

Wewaran diambil dari bentuk benda alam. Misalnya matahari dalam Redite Minggu. Matahari merupakan perwujudan Sang Hyang Surya. Nama wewaran lain pun memakai benda alam. Hari baik menjadi tuntunan bagi umat Hindu untuk melakukan kegiatan. Misalnya kapan seseorang boleh mengadakan pertemuan. Seorang petani pun mengandalkan wewaran untuk menanam padi. Ia akan mencari hari baik untuk melaksanakannya. Dalam wewaran ada siklus lima hari yang disebut pancawara. Unsur- unsurnya adalah Pon, Wage, Kliwon, Umanis dan Paing. Sifat pancawara ini sangat unik. Pancawara sangat berpengaruh dalam kehidupan. Nenek moyang kita mengumpamakan sifat hari ini sebagai sifat binatang. Pancawara digunakan sebagai pencerminan. Hal ini agar yang bersangkutan dapat menganalisa, merenung sifat dan laku masing-masing. Saptawara juga bagian dari wewaran. Sapta berarti tujuh. Ketujuh hari tersebut adalah Redite Minggu, Soma Senin, Anggara Selasa, Buda Rabu, Wrespati Kamis, Sukra Jumat, Saniscara Sabtu. Nama W ewaran Nama Hari 1. Ekawara 2. Dwiwara 3. Triwara 4. Caturwara 5. Pancawara 6. Sadwara 7. Saptawara 8. Astawara 9. Sangawara 10. Dasawara lunga menge, pepet pasah, beteng, kajeng sri, laba, jaya, menala umanis, pahing, pon, wage, kliwon tungl eh, ari ang, urukung, pani ron, was, maulu redite, soma, anggara, buda, wrespati, sukra, saniscara sri, indra, guru, yama, ludra, brahma, kala, uma dangu, jangur, gigis, nohan, ogan, erangan, urungan, tulus, dadi pandita, pati, suka, duka, sri, manuh, manusa, raja, dewa, raksasa