Awyäwahärika Contoh Perilaku Pañca Yama Brata

Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas IV 78

5. Astenya atau Asteya

Siang itu Pak Rai berjalan dengan gontai. Ia bingung memikirkan biaya pengobatan anaknya. Ia hanya seorang buruh tani biasa. Gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tiba-tiba ia melihat seorang ibu keluar dari mobilnya. Ibu itu terlihat sangat kaya. Terbersit rencana jahat untuk merampok ibu tersebut. Ia pun berlari kencang dan langsung menjambret tas ibu tersebut. Ibu tersebut sempat terjatuh. Pak Rai berlari sekencang mungkin. Ia berlari sambil ketakutan. Ia sampai di sebuah gang. Ia lega karena tak berhasil dikejar. Kemudian ia memikirkan ibu yang terjatuh tadi. Ia merasa bersalah. Tetapi ia juga membutuhkan uang. Ia bingung dengan perasaannya. Ia merasa amat berdosa, tapi anaknya juga membutuhkannya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengembalikan tas itu. Ia melihat alamat di KTP ibu tersebut. Sesampainya di alamat itu, ia pun mengetuk pintu rumah itu. Ibu itu pun muncul di balik pintu. Ia amat terkejut dan ketakutan. Pak Rai pun segera menyodorkan tas itu dan minta maaf. Dilihatnya pula dua orang polisi di ruang tamu. Gambar 5.11 Mencuri merugikan orang lain. Bawalah selalu kebenaran dalam hati, maka perbuatan baiklah yang akan muncul. Sumber: Ilustrasi penulis Pak Rai pun segera ditangkap. Tetapi ia langsung menjelaskan semua perbuatannya itu. Ibu tadi memaafkannya. Tetapi polisi harus tetap menghukumnya. Hal ini agar Pak Rai jera. Ternyata ibu yang dijambretnya tadi berhati emas. Ia mau membantu membayar pengobatan rumah sakit anaknya. Sungguh, patut ditiru sifat ibu tersebut. Ia mau memaafkan, bahkan menolong orang yang menjambretnya. Walaupun Pak Rai mengakui kesalahannya, ia tetap di- hukum. Perbuatan Pak Rai itu sangat meng- ganggu orang lain. Kebenaran selalu mengikuti seseorang. Ketika pikiran jahat datang, kebenaran pun berusaha menguasai. Begitu pula dengan Pak Rai. Pada akhirnya ia mengembalikan tas tersebut. Begitulah contoh-contoh cerita yang menyiratkan ajaran Panca Yama Brata. Kalian tidaklah boleh menyimpan rasa amarah, kebencian yang mengarah pada pertengkaran. Setiap ucapanpun harus kita kendalikan, jangan sampai kita menyakiti orang lain. Berjanjilah selalu pada diri sendiri agar menjadi pribadi yang baik. Belajarlah yang tekun sebagai seorang siswa dan mengamalkan ajaran Veda dalam kehidupan sehari-hari. Mengendalikan tiap ucapan, tingkah laku dan tindakan Tri Kaya Parisudha adalah penting adanya. Pañca Yama Brata dan Pañca Nyama Brata 79 Apa yang biasanya kalian lakukan sepulang sekolah? Apakah kalian biasanya membantu ibu? Coba kalian perhatikan gambar diatas Anak laki-laki tersebut sedang membantu ibunya. Membantu ibu adalah wujud bakti seorang anak. Menghormati orang tua adalah salah satu ajaran Paï ca Nyama Brata. Lalu, apakah Paï ca Nyama Brata itu? Paï ca Nyama Brata adal ah l i ma macam pengendal i an di ri . Pengendalian diri terhadap sikap untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian batin. Paï ca Nyama Brata perlu dilakukan. Hal ini untuk menghindari akibat buruk dari mental dan pikiran. Seringkali kita dihinggapi rasa marah ketika dihadapkan pada sesuatu. Kemarahan adalah musuh yang paling buas dan sulit untuk dihindari. Dan jika hal ini tidak dapat kita sadari, maka kebahagiaan dan kemakmuran akan pergi dari diri kita. Oleh sebab itu kita harus berusaha mengendalikan diri sendiri. Segala bentuk pengendalian diri akan sampai pada Mokña. Paï ca Yama Brata adalah tahap awal pengendalian diri. Paï ca Nyama Brata adalah tingkat lanjut pengendalian diri. Berusahalah untuk mematuhi ajaran suci tersebut. Sebab hal ini akan menuntun kita pada hidup yang lebih baik. Gambar 5.12 Membantu ibu adalah cara untuk berbakti. Berbakti pada orang tua adalah ajaran Paï ca Nyama Brata.

D. Pengertian Pañca Nyama Brata

Sumber: Ilustrasi penulis