Uji Validitas Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

22 Y : skor total semua pernyataan dari tiap responden r : koefisien korelasi Bila diperoleh pada tingkat signifikansi maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.

2.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali [30]. Menurut Suliyanto 2005, uji reliabilitas yaitu sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik [32]. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan : ∑ Dimana : : reliabilitas instrument k : banyak butir pertanyaan ∑ : jumlah ragam butir : varians total Dengan rumus varian yang digunakakn : ∑ ∑ 23 Dimana : n : jumlah responden X : nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaanpernyataan Tingkat reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Ukuran kemantapan alpha dianggap reliabel jika [16].

2.10. Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor AnalysisCFA merupakan salah satu metode analisis multivariatyang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam CFA, peubah laten dianggap sebagai peubah penyebab peubah bebas yang mendasari peubah-peubah indikator [33]. CFA bertujuan untuk mengkonfirmasikan atau menguji model pengukuran yang perumusannya berasal dari teori. CFA memiliki dua fokus kajian yaitu : 1 indikator-indikator yang dikonsepsikan secara unidimensional, tepat, dan konsisten; 2 indikator-indikator yang dominan membentuk konstruk yang diteliti [34]. Untuk melakukan CFA dalam bentuk unidimensional dapat dilakukan dengan First Order Confirmatory Factor Analysis, dan bentuk multidimensional dapat dilakukan dengan Second Order Confirmatory Factor Analysis.Model First Order Confirmatory Factor Analysispengukuran satu tahap dilakukan jika