bahwa penghimpunan dana zakat di Indonesia saat ini masih jauh dari potensinya. Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS menyebutkan bahwa
dari Rp. 217 triliun potensi zakat di Indonesia baru terserap dan dikelola oleh Lembaga Amil Zakat LAZ sebesar Rp. 2,73 triliun sekitar 1.
6
Seiring besarnya potensi dana zakat, infak dan sedekah ZIS tersebut, banyak bermunculan Lembaga Amil Zakat LAZ. Banyaknya Lembaga
Amil Zakat LAZ ini akan memicu persaingan antar-lembaga nirlaba dalam meraih simpati donatur. Ini tentunya merupakan hal yang positif, sebab
agresifitas lembaga-lembaga ini dapat menolong distribusi kekayaan diantara masyarakat Indonesia.
7
Salah satu lembaga pengelola zakat yang telah dipercaya oleh masyarakat untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah
dan wakaf ke berbagai program yang dikelola secara profesional dan transparan serta berupaya membantu mengurangi jumlah angka anak putus
sekolah adalah LAZIS Griya Yatim Dhuafa atau disingkat GYD. LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD berdiri pada bulan Juni 2009,
bermula dari adanya rasa gelisah melihat kondisi anak-anak yang putus sekolah di Kampung Dadap, Bumi Serpong Damai BSD.
8
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD memberikan pelayanan dalam bidang sosial
6
Republika Online, “Potensi Zakat Rp 217 Triliun Terserap Satu Persen”, artikel diakses
pada tanggal
28 November
2014 dari
http:www.republika.co.idberitaekonomisyariah-ekonomi130429mm039y-potensi- zakat-rp-217-triliun-terserap-satu-persen.
7
Muhammad Fakhryrozi, ”Strategi Pemasaran Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sodaqoh dan Wakaf ZISWAF
”, artikel diakses pada tanggal 10 November 2014 dari https:fahrirozy.wordpress.comcategoryngo-management
8
Griya Yatim Dhuafa , “Sejarah Griya Yatim dan Dhuafa”, artikel di akses pada
tanggal 28 November 2014 dari http:id.griyayatim.comprofilsejarah-gyd.html.
keagamaan yang bertujuan untuk membantu meringankan beban orang tua anak yatim dan dhuafa dalam membiayai pendidikan, memberikan
pembinaan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi, usia dan jenjang sekolahnya. Diharapkan mereka akan menjadi mandiri dengan kehidupan
yang lebih baik dari sebelumnya dan berguna bagi agama dan bangsa. Tantangan yang dihadapi oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
adalah strategi penghimpunan dana fundraising. Dimana LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD harus mampu memaksimalkan penghimpunan dan
mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai zakat, infak dan sedekah secara terus-menerus dan berkesinambungan agar timbul kesadaran dan
kepedulian masyarakat. Penghimpunan dana tersebut digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasionalnya sehingga mencapai tujuan
yang diharapkan. Saat ini total dana zakat, infak dan sedekah ZIS yang mampu dihimpun oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dari tahun
2010 sampai bulan Maret 2015 mencapai Rp. 54.454.617.153,- lima puluh empat miliar empat ratus lima puluh empat juta enam ratus tujuh belas ribu
seratus lima puluh tiga rupiah. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang
strategi penghimpunan dana fundraising Zakat, Infak dan Sedekah ZIS yang dilakukan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. Penulis tertarik
untuk menyusun skripsi dengan judul
“Strategi Penghimpunan Fundraising Dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS Pada LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan permasalahan yang dibahas tidak meluas, maka penyusun membatasi permasalahannya mengenai:
a. Fundraising dibatasi pada model penghimpunan dana.
b. Dana ZIS dibatasi pada jumlah dari dana Zakat, Infak dan
Sedekah yang terhimpun. c.
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dibatasi pada Kantor Pusat yang beralamat di Virgin Island NA-7 De Latinos BSD,
Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. d.
Data yang diperoleh dibatasi pada laporan keuangan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dari tahun 2010 - Maret 2015.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, agar penelitian yang dilakukan lebih spesifik, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: a.
Bagaimana penerapan strategi penghimpunan fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS pada LAZIS Griya Yatim
Dhuafa GYD? b.
Bagaimana dampak dari penerapan strategi penghimpunan fundraising terhadap peningkatan penghimpunan jumlah dana
Zakat, Infak dan Sedekah ZIS dan donatur yang dilakukan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk: a.
Mengidentifikasi strategi penghimpunan dana fundraising yang diterapkan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
terhadap penghimpunan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS. b.
Menjelaskan dampak dari penerapan strategi penghimpunan dana fundraising LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
terhadap peningkatan jumlah dana ZIS dan donaturnya. 2.
Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan akan berguna:
a. Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi Islam dan memberikan informasi yang berguna mengenai penerapan
strategi penghimpunan fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS pada LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
b. Bagi Praktisi
Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi semua pihak, khususnya LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
dalam upaya meningkatkan jumlah penerimaan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS dan dikelola secara lebih produktif
guna membantu mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan tentang strategi penghimpunan fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS yang
diterapkan di LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan kepada
masyarakat agar dapat percaya untuk memberikan dananya kepada LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
D. Review Studi Terdahulu
Berdasarkan yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian ini tampaknya sangat penting dan prospektif, diantara penelitian- penelitian yang terdahulu antara lain:
Tabel 1. Review Studi Terdahulu
No. Aspek
Perbandingan Studi Terdahulu
Rencana Skripsi
1. a. Judul
Skripsi
b. Fokus
Strategi Fundraising
yang Dilakukan BAZIS DKI
Jakarta Untuk
Mencapai Target
Penerimaan Dana Zakat Infak
dan Sedekah.
Penulis Arif Khamdan FSH
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
2010. Skripsi ini membahas
tentang strategi
fundraising yang
dilakukan dan upaya Strategi
Penghimpunan fundraising
Dana Zakat, Infak dan Sedekah
ZIS Pada LAZIS Griya Yatim
dan Dhuafa
GYD. Skripsi ini membahas
tentang model penerapan strategi
penghimpunan fundraising dana Zakat,
c. Metode
Penelitian
d. Waktu
Tempat BAZIS DKI Jakarta
dalam memaksimalkan potensi
dana zakat,
infak, dan sedekah yang ada di wilayah DKI
Jakarta untuk mencapai target penerimaan.
Penelitian
ini menggunakan
metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan
pada tahun 2010 di BAZIS DKI Jakarta.
Infak dan Sedekah ZIS dan dampaknya terhadap
jumlah dana dan donatur yang
terhimpun di
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
Dalam penulisan skripsi, penulis
menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan
di LAZIS Griya Yatim Dhuafa
GYD, BSD
Tangerang, tahun 2015. 2. a.
Judul Skripsi
b. Fokus
c. Metode
Penelitian
d. Waktu
Tempat Strategi
Fundraising Program Pemberdayaan
Ekonomi Senyum
Mandiri Pada Rumah Zakat.
Penulis Nurlaelatul
Afifah FSH
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
2011. Skripsi ini membahas
tentang strategi
fundraising pada
program pemberdayaan ekonomi
Senyum Mandiri
di Rumah
Zakat serta
melihat perkembangan jumlah
penerima manfaat
programnya. Penelitian
ini menggunakan
metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 di
Strategi Penghimpunan
fundraising Dana
Zakat, Infak dan Sedekah ZIS Pada LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD. Skripsi ini membahas
tentang model penerapan strategi
penghimpunan fundraising dana Zakat,
Infak dan Sedekah ZIS dan dampaknya terhadap
jumlah dana dan donatur yang
terhimpun di
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
Dalam penulisan skripsi, penulis
menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan
di LAZIS Griya Yatim
Rumah Zakat. Dhuafa
GYD, BSD
Tangerang, tahun 2015. 3. a.
Judul Skripsi
b. Fokus
c. Metode
Penelitian
d. Waktu
Tempat Strategi Fundraising di
BAZDA Kota Bekasi. Penulis
Ayatulloh Humaini FDK UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013. Skripsi ini membahas
tentang model strategi fundraising
yang dilakukan
di Badan
Amil Zakat
Daerah BAZDA Kota Bekasi.
Penelitian
ini menggunakan
metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di
BAZDA Kota Bekasi. Strategi
Penghimpunan fundraising
Dana Zakat, Infak dan Sedekah
ZIS Pada LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
Skripsi ini membahas tentang model penerapan
strategi
penghimpunan fundraising dana Zakat,
Infak dan Sedekah ZIS dan dampaknya terhadap
jumlah dana dan donatur yang
terhimpun di
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
Dalam penulisan skripsi, penulis
menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan
di LAZIS Griya Yatim Dhuafa
GYD, BSD
Tangerang, tahun 2015.
E. Metode Penelitian
Penelitian research adalah kegiatan mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
9
Adapun metode penelitian ini kemudian dibagi menjadi:
9
Syarifuddin Azwar, Metode Penelitian Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1990, h. 1.
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif tentang objek berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati guna
mendapatkan data-data yang diperlukan.
10
Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, video tape, dokumen pribadi,
catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
11
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitannya antara
variabel-variabel yang diteliti. Variabel ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan
informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.
12
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu cara untuk menghimpun bahan, keterangan atau
data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
10
Sudarto, Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke-tiga Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2002, h. 62.
11
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997, h. 6.
12
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 25.
sedang dijadikan sasaran pengamatan.
13
Agar mendapatkan data yang konkret, maka penulis mengadakan kunjungan dan
pengamatan terhadap LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. b.
Dokumentasi, yaitu peneliti menelusuri berbagai macam dokumen antara lain buku, majalah, koran, notulen rapat,
peraturan-peraturan dan sumber informasi lain.
14
Penulis melakukan pengumpulan data-data yang ada pada LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD, seperti laporan keuangan dan lain-lain. c.
Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
si penanya dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide.
15
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat Head Office LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. Alamatnya berada di Virgin Island
NA-7 De Latinos BSD, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Telp. 021 9355 5981. Adapun
pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Januari 2015.
13
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h. 76.
14
B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, Cetakan Ke-enam Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010, h. 146.
15
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Cetakan Ke-enam Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 193.
4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisa, yaitu suatu teknik data dimana penulis lebih dahulu
memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara teknis, kemudian mengklarifikasikan data-data tersebut secara
sistematis untuk di analisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ilmiah
berupa skripsi. 5.
Kriteria Data Pada penyusunan skripsi ini, penulis akan mengambil data yang
akan dijadikan penelitian sebagai berikut: a.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya.
16
Dalam hal ini, penulis mengambil data melalui wawancara, buku sejarah dan penelitian
langsung kepada pihak yang terkait dengan judul guna memperoleh data mengenai strategi penghimpunan fundraising
yang diterapkan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. b.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan.
17
Data sekunder bisa juga disebut sebagai data tambahan. Penulis dapat memperoleh data
atau informasi melalui jurnal, surat kabar, artikel media internet
16
H. M. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h. 69.
17
Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2008, h. 5.
dan bahan informasi lainnya yang memiliki keterkaitan dengan masalah sebagai penunjang penelitian.
6. Pedoman Penulisan Skripsi
Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2012 ”.
F. Kerangka Teori dan Konseptual
Gambar 1. Kerangka Teori
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
18
Fundraising merupakan suatu upaya atau proses kegiatan dalam rangka menghimpun dana zakat,
infak dan sedekah serta sumber dana lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi, dan perusahaan yang akan disalurkan dan di
dayagunakan untuk mustahik.
19
Adapun strategi fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS di LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD diantaranya: personal ZIS,
advertising, interaktif marketing, direct marketing, public relation dan event. Dengan cara tersebut sangat memudahkan donatur jika berdonasi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini, penulis menyusun 5 lima bab yang terdiri dari beberapa sub bagian yang pada garis besarnya yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis menguraikan dan
menjelaskan mengenai latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi
terdahulu, metode penelitian, kerangka teori dan konseptual, serta sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORITIS. Dalam bab ini, penulis menguraikan
dan menjelaskan mengenai landasan teori yang mecakup tentang
18
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan Jakarta: Erlangga, 1998, h. 12.
19
Kementerian Agama, Manajemen Pengelolaan Zakat Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen
Agama Republik Indonesia, 2009, h. 65.
konsep strategi fundraising dan konsep mengenai Zakat, Infak dan Sedekah ZIS.
BAB III: LAZIS GRIYA YATIM DHUAFA GYD. Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan mengenai sejarah dan
perkembangan, visi misi dan tujuan, struktur organisasi, lokasi jejaring, penghimpunan dan penyaluran dana ZIS.
BAB IV: PENERAPAN STRATEGI
DAN PENINGKATAN
PENGHIMPUNAN DANA ZIS DAN PADA LAZIS GRIYA YATIM DHUAFA GYD. Dalam bab ini, penulis
menguraikan dan menjelaskan mengenai penerapan strategi fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS dan dampak
dari penerapannya. BAB V:
PENUTUP. Bab penutup ini, penulis memuat kesimpulan dan saran mengenai hasil analisa penerapan strategi fundraising dan
dampak dari strategi fundraising tersebut.
Demikianlah, penjelasan diatas mengenai pendahuluan, yang meliputi: latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian, kerangka teori dan konseptual serta sistematika penulisan.
16
BAB II LANDASAN TEORETIS
TENTANG STRATEGI FUNDRAISING ZIS
A. Konsep Strategi
1. Pengertian
Secara etimologis, strategi berasal dari kata majemuk bahasa Yunani; stratos artinya pasukan dan agein artinya memimpin.
Menurut istilah, strategi berarti hal-hal yang berkenaan dengan cara menguasai dan mendayagunakan sumber daya suatu masyarakat atau
bangsa untuk mencapai tujuannya.
1
Strategi adalah ilmu perencanaan dan pengerahan sumber daya untuk operasi besar-besaran, melansir
kekuatan pada posisi siap yang paling menguntungkan sebelum melakukan penyerangan terhadap lawan.
2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disebutkan bahwa kata strategi memiliki empat arti makna. Pertama, strategi
merupakan ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan
damai. Kedua, strategi merupakan ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang
1
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan Jakarta: CSIS, 1978, h. 7.
2
Jemsley Hutabarat dan Martani Huseini, Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer: Strategik di Tengah Operasional Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2006, h. 18.
menguntungkan. Ketiga, strategi merupakan rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Keempat, strategi adalah tempat yang baik menurut siasat perang.
3
Berdasarkan beberapa pengertian strategi tersebut, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan sebuah ilmu dan seni
mengenai rencana atau siasat yang harus dikelola dengan cermat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun, terlebih dahulu
memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi dan mempersiapkan segala potensi yang ada secara efektif, karena strategi
merupakan kunci dari terlaksananya sebuah rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Tahapan
Dalam proses penerapannya, strategi menggunakan beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Analisis Lingkungan
Merupakan proses awal untuk mengidentifikasikan berbagai masalah yang mempengaruhi kinerja lingkungan
organisasi. Terbagi dalam dua komponen kelompok, yaitu
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, Edisi Ke-Empat,
h. 1340.
analisis lingkungan internal dan eksternal, dikenal dengan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threats.
4
b. Perumusan Strategi
Perumusan strategi dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi dan keuangan
perusahaan serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
5
c. Implementasi Strategi
Implementasi strategi
berarti memobilisasi
untuk mengubah strategi yang telah dirumuskan menjadi sebuah
tindakan. Implementasi yang sukses memerlukan dukungan, disiplin, motivasi dan kerja keras. Sangat dibutuhkan komitmen
dan kerja sama dari unit, tingkat dan anggota organisasi.
6
d. Evaluasi Strategi
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan sangat
diperlukan untuk memastikan sasaran yang dituju telah dicapai. Ada tiga macam aktivitas untuk melakukan evaluasi strategi,
yaitu meninjau faktor-faktor eksternal dan internal; mengukur
4
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Stratejik Jogjakarta: Graha Ilmu, 2002, h. 127.
5
Jurnal SDM, Konsep Strategi, Definisi, Perumusan, Tingkatan, dan Jenis Strategi,
artikel diakses
pada 14
Januari 2015
dari http:jurnal-
sdm.blogspot.com200908konsep-strategi-definisi-perumusan.html.
6
Kusnardi, Pengantar Manajemen Strategi, Cetakan Ke-Dua Malang: Universitas Brawijaya, 2001, h. 215.
prestasi; mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada empat tahapan strategi, yakni: analisis lingkungan, perumusan,
implementasi dan evaluasi. Tahapan strategi sangat penting untuk kelancaran sebuah program dan juga untuk menemukan cara terbaik
menghasilkan bentuk strategi yang mampu diterima oleh masyarakat.
3. Manfaat Strategi
Adapun manfaat strategi bagi organisasi antara lain sebagai berikut:
7
a. Strategi mampu menunjang fungsi kontrol, sehingga seluruh
proses pencapaian tujuan strategik berlangsung terkendali. b.
Sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, dan informasi serta cara merespon perubahan dan perkembangan
lingkungan operasional, nasional dan global kepada semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Strategi yang disepakati dapat memperkecil bahkan meniadakan
perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian tujuan strategi.
7
Kusnardi, Pengantar Manajemen Strategi, Cetakan Ke-Dua Malang: Universitas Brawijaya, 2001, h. 216.