LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD terdapat beberapa langkah strategis, yaitu:
2
1. Menjaga tingkat kepercayaan masyarakat dan donatur. Hal ini
merupakan indikator utama untuk menghimpun dana ZIS. 2.
Menambah jumlah donatur dari beberapa kalangan dan digiring untuk menyalurkan donasinya ke LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. Hal
ini merupakan cara yang lebih mudah dalam meningkatkan jumlah penghimpunan dana ZIS dibandingkan meningkatkan jumlah donasi
dari setiap donatur yang telah berdonasi. 3.
Meningkatkan sumber daya amil LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD menjadi profesional, seperti mengadakan program seminar,
workshop atau pelatihan lainnya guna lebih baik lagi kedepannya. 4.
Membuat anggota kepengurusan yang terkoordinasi untuk membuat laporan kerja yang rapi, membuat pembukuan penghimpunan dana
ZIS sesuai dengan aturan yang berlaku. 5.
Mengadakan sosialisasi dan mengajak kerja sama dengan masyarakat luas dengan memberikan gambaran mengenai LAZIS Griya Yatim
Dhuafa GYD. 6.
Mengundang masyarakat untuk mau berkunjung ke asrama untuk bersilaturahmi dengan anak yatim dan dhuafa yang diasuh dan dapat
melihat dengan sendiri program di LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD, sehingga mereka tertarik untuk memberikan donasi.
2
Wawancara pribadi dengan bapak Tarjuni, Direktur Administrasi LAZIS Griya Yatim Dhuafa. Tangerang, 17 Maret 2015.
Untuk mewujudkan visi misi dan tujuannya, LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD melakukan proses penghimpunan dana melalui beberapa
cara yang dapat memudahkan donatur untuk berdonasi. Ada 6 enam bentuk strategi penghimpunan fundraising yang diterapkan guna
meningkatkan penghimpunan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS, yaitu: 1.
Personal Zakat, Infak dan Sedekah ZIS Personal ZIS adalah strategi penghimpunan dana dari lembaga
amil zakat terhadap para donatur secara bertatap muka atau langsung menawarkan dan menjelaskan mengenai program-program yang
dijalankan. Personal ZIS dilakukan untuk mengajak donatur agar mau dan percaya memberikan donasinya. Personal ZIS merupakan bentuk
dari metode direct fundraising yang sifatnya secara lisan. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi
dua arah sehingga dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat donatur. Adapun cara
personal ZIS LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD, yaitu: a.
Kantor Donatur dapat berkunjung secara langsung dalam
memberikan donasinya ke kantor LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD yang terdapat di daerah BSD, Serpong. Sedangkan,
kantor cabang dan asramanya terdapat 32 cabang di 11 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
b. Gerai
Gerai merupakan sebuah solusi yang baik bagi donatur yang tidak sempat berkunjung ke kantor, namun ingin
memberikan dananya secara langsung. Gerai dapat dijumpai di tempat keramaian publik seperti mall, pertokoan dan
perkantoran. c.
Relawan Relawan volunteer merupakan orang yang bekerja secara
sukarela menyediakan waktunya untuk membantu lembaga amil zakat memberikan informasi kepada donatur. LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD memiliki beberapa relawan guna menyapa donatur dalam membantu memudahkan memberikan
informasi yang dibutuhkan donatur.
2. Advertising
Advertising atau pengiklanan bagi lembaga amil zakat merupakan strategi penghimpunan dana yang paling umum digunakan
dalam mempromosikan atau menginformasikan program-program yang dijalankan kepada masyarakat melalui media masa. Advertising
memakai komunikasi non-pribadi yang bersifat mudah diingat dengan kata-kata persuasif. Merupakan cara yang paling efektif dalam
penghimpunan dana secara indirect fundraising karena menjangkau banyak pembaca sehingga dapat memperkecil biaya publikasi.
Adapun cara advertising LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD melalui media cetak seperti surat kabar majalah, brosur, baliho dan
plang. Diharapkan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dapat dikenal oleh masyarakat luas. LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
juga telah menerbitkan majal ah ‘Jendela Info’ yang terbit setiap bulan.
Majalah ini memegang peranan penting, yakni mencari dan menambah donatur baru, merawat kepercayaan donatur tetap dan
sebagai media penyampaikan hasil capaian dari program-program yang dijalankan serta menjadi media dakwah.
3. Interaktif Marketing
Interaktif marketing atau pemasaran interaktif merupakan jenis strategi penghimpunan dana yang digunakan oleh lembaga amil zakat
dengan mengandalkan kemampuan karyawan atau relawan untuk berinteraksi dengan donatur. Karyawan diharuskan memiliki
keterampilan dalam melayani donatur, ramah, mau mendengarkan keluhan, hormat, sabar, jujur dan dapat dipercaya. Lembaga amil
zakat bergerak dalam pelayanan jasa, mutu pelayanan ditentukan oleh pelayanan yang dilakukan oleh karyawannya. Interaktif marketing
atau pemasaran interaktif merupakan metode penghimpunan secara langsung direct marketing dan cara yang paling mudah dalam
melayani donatur secara jarak jauh dan sepanjang hari.
Adapun alat interaktif marketing atau pemasaran interaktif LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD adalah sebagai berikut:
a. Media Sosial
Cara penghimpunan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS melalui media sosial, seperti facebook akun: Griya Yatim dan
Dhuafa dan twitter akun: GRIYATIMdhf. Donatur pengguna media sosial dapat lebih mudah mengetahui program dan
kegiatan dari LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. b.
Careline Centre Careline centre adalah model dari telefundraising LAZIS
Griya Yatim Dhuafa GYD dengan menyapa donatur yang ingin
bertanya langsung
via telepon.
Donatur dapat
menghubungi ke nomer 08965 10000 12. Careline Centre diharapkan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dapat lebih
dekat dan memudahkan donatur yang ingin segera bertanya mengenai program-programnya ataupun yang lain.
4. Direct Marketing
Direct marketing atau penjualan pemasaran langsung bagi lembaga amil zakat adalah proses atau sistem pemasaran dimana
lembaga berkomunikasi secara langsung dengan target donatur. Lembaga amil zakat mengarahkan model penghimpunan pada target
donatur menggunakan satu atau lebih media dengan tujuan
menghasilkan respon melalui telepon, kunjungan, donasi langsung via transfer bank. Direct marketing berguna untuk mengefektifkan
kegiatan penghimpunan dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS. Salah satu cara direct marketing yang digunakan LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD adalah sebagai berikut: a.
Direct Mail Direct mail merupakan strategi penghimpunan dana
dengan mengirimkan surat kepada donatur yang potensial via email. Hal ini merupakan cara termudah yang digunakan LAZIS
Griya Yatim Dhuafa GYD untuk memperkenalkan program- program yang berjalan kepada donatur dengan harapan mau
turut berpartisipasi kembali mendonasikan sebagian hartanya. b.
SMS Blast SMS blast merupakan strategi penghimpunan dana dengan
mengirimkan banyak SMS ke beberapa donatur secara langsung hanya dengan waktu yang singkat dan tenaga serta biaya yang
relatif murah. c.
BBM Blackberry Messenger Aplikasi media sosial BBM merupakan aplikasi terbaru
yang banyak digunakan oleh lembaga amil zakat. Masyarakat dapat bertanya melalui BBM LAZIS Griya Yatim Dhuafa
GYD. Sehingga mampu menjawab pertanya-pertanyaan yang
diajukan oleh masyarakat dan masyarakat merasa lebih dekat dengan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD.
d. Email Blast
Email blast merupakan cara yang digunakan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dalam menyebarkan informasi
dan berita via email dengan seketika diterima oleh donatur. Keuntungan menggunakan email blast adalah dapat menghemat
waktu karena dpat mengirimkan informasi sekaligus dengan banyak alamat email donatur.
5. Public Relation
Public relation adalah proses interaksi komunikasi dari pihak LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dengan publik guna
menciptakan opini publik atau citra lembaga amil zakat yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, baik lembaga amil zakat
maupun masyarakat. Aktivitas ini bertujuan untuk menjalin komunikasi di antara keduanya.
6. Event
Event merupakan kegiatan penghimpunan dana yang sangat bermanfaat bagi lembaga amil zakat, karena dari event ini para amil
relawan lembaga amil zakat dapat menjalin loyaliyas dengan donatur. Event dilakukan di tempat-tempat keramaian yang bertujuan agar
mendapatkan banyak donatur. Event yang dilakukan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD biasanya berupa pengajian rutin tiap
bulan, pameran ZIS, seminar, pelatihan dan workshop. Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa strategi
penghimpunan fundraising dana Zakat, Infak dan Sedekah ZIS yang diterapkan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD sudah tepat dengan
konsep strategi penghimpunan fundraising. Ada 6 enam bentuk strategi penghimpunan fundraising yang diterapkan yaitu: personal Zakat, Infak
dan Sedekah ZIS; advertising; interaktif marketing; direct marketing; public relation dan event.
B. Dampak Penerapan Strategi Penghimpunan Fundraising Dana ZIS
Dampak dari penerapan strategi penghimpunan fundraising yang dilakukan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dinilai sudah sangat
tepat. Karena, strategi penghimpunan fundraising yang dilakukan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD berdampak signifikan terhadap peningkatan
jumlah dana ZIS dan peningkatan jumlah donatur tiap tahunnya. Adapun dampak dari penerapan strategi penghimpunan fundraising
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD untuk tahun 2010 hingga bulan Maret 2015 sebagai berikut:
1. Peningkatan Jumlah Dana ZIS
Penerapan strategi fundraising berdampak terhadap peningkatan jumlah dana ZIS yang mampu dihimpun oleh LAZIS Griya Yatim
Dhuafa GYD. Berikut ini merupakan jumlah dana ZIS di LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD pada tahun 2010-Maret 2015 yaitu:
Tabel 3. Jumlah Penghimpunan Fundraising Dana ZIS
Tahun 2010-2015
Tahun Zakat
Infak, Sedekah Jumlah ZIS
2010 Rp 695.000.000
Rp 1.372.750.000 Rp 2.067.750.000
2011 Rp 1.598.385.679
Rp 4.118.720.330 Rp 5.717.106.009
2012 Rp 3.113.409.105
Rp 7.487.301.819 Rp 10.600.710.924
2013 Rp 4.511.343.391
Rp 11.994.898.821 Rp 16.506.242.212
2014 Rp 5.562.951.635
Rp 13.843.958.623 Rp 19.406.910.258
Maret 2015
- -
Rp 155.897.750
Total Penghimpunan Dana ZIS Rp 54.454.617.153
Sumber: Laporan Keuangan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan dana zakat yang mampu dihimpun pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 695.000.000,- enam
ratus sembilan puluh lima juta rupiah. Pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 1.598.385.679,- satu miliar lima ratus sembilan puluh
delapan juta tiga ratus delapan puluh lima ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar
Rp. 903.385.679,- sembilan ratus tiga juta tiga ratus delapan puluh lima ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah dari tahun
sebelumnya atau sebesar 56.51. Pada tahun 2012 jumlah penghimpunan dana zakatnya bertambah menjadi sebesar Rp.
3.113.409.105,- tiga miliar seratus tiga belas juta empat ratus sembilan ribu seratus lima rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan
sebesar Rp. 1.515.023.426,- satu miliar lima ratus lima belas juta
dua puluh tiga ribu empat ratus dua puluh enam rupiah dari tahun sebelumnya atau sebesar 48,66. Pada tahun 2013, jumlah
penghimpunan dana zakatnya bertambah menjadi sebesar Rp. 4.511.343.391,- empat miliar lima ratus sebelas juta tiga ratus empat
puluh tiga ribu tiga ratus sembilan puluh satu rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar Rp. 1.397.934.286,- satu miliar
tiga ratus sembilan puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu dua ratus delapan puluh enam rupiah dari tahun sebelumnnya
atau sebesar 30,98. Kemudian pada tahun 2014, jumlah penghimpunan dana zakatnya kembali bertambah lagi menjadi sebesar
Rp. 5.562.951.635,- lima miliar lima ratus enam puluh dua juta sembilan ratus lima puluh satu ribu enam ratus tiga puluh lima
rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan kembali sebesar Rp. 1.051.608.244,- satu miliar lima puluh satu juta enam ratus delapan
ribu dua ratus empat puluh empat rupiah dari tahun sebelumnya atau sebesar 18,90 saja.
Untuk dana infak dan sedekahnya, tabel diatas juga menunjukkan dana infak dan sedekah yang mampu dihimpun oleh
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 1.372.750.000,- satu miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tujuh
ratus lima puluh ribu rupiah. Pada tahun 2011, mampu menghimpun dana infak dan sedekah sebesar Rp. 4.118.720.330,- empat miliar
seratus delapan belas juta tujuh ratus dua puluh ribu tiga ratus tiga
puluh rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar Rp. 2.745.970.330,- dua miliar tujuh ratus empat puluh lima juta
sembilan ratus tujuh puluh ribu tiga ratus tiga puluh rupiah dari tahun sebelumnya atau sebesar 66,67. Pada tahun 2012, mampu
menghimpun dana infak dan sedekah sebesar Rp. 7.487.301.819,- tujuh miliar empat ratus delapan puluh tujuh juta tiga ratus satu ribu
delapan ratus sembilan belas rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar Rp. 3.368.581.489,- tiga miliar tiga ratus
enam puluh delapan juta lima ratus delapan puluh satu ribu empat ratus delapan puluh sembilan rupiah dari tahun sebelumnya atau
sebesar 44,99. Pada tahun 2013, mampu menghimpun dana infak dan sedekah sebesar Rp. 11.994.898.821,- sebelas miliar sembilan
ratus sembilan puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh delapan ribu delapan ratus dua puluh satu rupiah, terjadi
peningkatan penghimpunan sebesar Rp. 4.507.597.002,- empat miliar lima ratus tujuh juta lima ratus sembilan puluh tujuh ribu dua rupiah
dari tahun sebelumnya atau sebesar 37,58. Kemudian pada tahun 2014, LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD kembali mampu
menghimpun dana infak dan sedekahnya sebesar Rp. 13.843.958.623,- tiga belas miliar delapan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus
lima puluh delapan ribu enam ratus dua puluh tiga rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan kembali sebesar Rp. 1.849.059.802,- satu
miliar delapan ratus empat puluh sembilan juta lima puluh sembilan
ribu delapan ratus dua rupiah dari tahun sebelumnya atau hanya sebesar 13,35 saja.
Analisis dampak strategi fundraising terhadap peningkatan jumlah penghimpunan dana berikutnya pada tabel diatas, yakni jumlah
penghimpunan dana ZIS, dimana dana tersebut berasal dari penjumlahan dari dana zakat dan dana infak, sedekah pada tiap
tahunnya. Dana ZIS yang mampu dihimpun oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.067.750.000,-
dua miliar enam puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. Pada tahun 2011 mampu menghimpun dana ZIS sebesar Rp.
5.717.106.009,- lima miliar tujuh ratus tujuh belas juta seratus enam ribu sembilan rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan dana ZIS
sebesar Rp. 3.649.356.009,- tiga miliar enam ratus empat puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh enam ribu sembilan rupiah dari
tahun sebelumnya atau sebesar 63,83. Pada tahun 2012, mampu menghimpun dana ZIS sebesar Rp. 10.600.710.924,- sepuluh miliar
enam ratus juta tujuh ratus sepuluh ribu sembilan ratus dua puluh empat rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan dana ZIS sebesar
Rp. 4.883.604.915,- empat miliar delapan ratus delapan puluh tiga juta enam ratus empat ribu sembilan ratus lima belas rupiah dari
tahun sebelumnya atau sebesar 46,06. Pada tahun 2013, juga mampu menghimpun dana ZIS sebesar Rp.16.506.242.212,- enam belas
miliar lima ratus enam juta dua ratus empat puluh dua ribu dua ratus
dua belas rupiah, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar Rp. 5.905.531.288,- lima miliar sembilan ratus lima juta lima ratus tiga
puluh satu ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah dari tahun sebelumnya atau sebesar 35,77. Hal serupa juga terjadi pada tahun
2014, jumlah penghimpunan dana ZIS kembali bertambah menjadi Rp. 19.406.910.258,- sembilan belas miliar empat ratus enam juta
sembilan ratus sepuluh ribu dua ratus lima puluh delapan rupiah, terjadi peningkatan sebesar Rp. 2.900.668.046,- dua miliar sembilan
ratus juta enam ratus enam puluh delapan ribu empat puluh enam rupiah dari tahun sebelumnya atau hanya sebesar 14,95 saja.
Selanjutnya, jumlah penghimpunan dana ZIS sementara pada periode bulan Januari-Maret tahun 2015 terkumpul Rp. 155.897.750,- seratus
lima puluh lima juta depalan ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah.
Total penghimpunan dana ZIS LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dari tahun 2010 hingga akhir bulan Maret 2015 adalah sebesar
Rp 54.454.617.153,- lima puluh empat miliar empat ratus lima puluh empat juta enam ratus tujuh belas ribu seratus lima puluh tiga
rupiah. Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak dari strategi
fundraising terhadap peningkatan jumlah penghimpunan dana ZIS, dapat disimpulkan bahwa strategi fundraising memiliki dampak yang
sangat signifikan terhadap peningkatan jumlah penghimpunan dana
Zakat ZIS. Terbukti dari tahun 2010 hingga tahun 2014 jumlah penghimpunan dana ZIS terus mengalami peningakatan tiap tahunnya
dengan rata-rata peningkatannya sebesar 40,15. Gambar bagan peningkatan jumlah penghimpunan dana ZIS adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Jumlah Penghimpunan Fundraising Dana ZIS
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD Tahun 2010-2015
695.000.000 1.598.385.679
3.113.409.105 4.511.343.391
5.562.951.635
1.372.750.000 4.118.720.330
7.487.301.819 11.994.898.821
13.843.958.623
2.067.750.000 5.717.106.009
10.600.710.924 16.506.242.212
19.406.910.258 155.897.750
10.000.000.000 20.000.000.000
2010 2011
2012 2013
2014 Mar-15
Jumlah Penghimpunan Dana ZIS rupiah
T a
h u
n
Jumlah ZIS Infak, Sedekah
Zakat
2. Peningkatan Jumlah Donatur
Penerapan strategi penghimpunan fundraising juga berdampak terhadap peningkatan jumlah donatur baik muzakki maupun
mustahaddiq LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. Berikut ini merupakan jumlah donatur muzakki dan mustahaddiq LAZIS Griya
Yatim Dhuafa GYD pada tahun 2010-2015.
3
Tabel 4. Jumlah Donatur Muzzaki dan Mustahaddiq
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD Tahun 2010-2015
Tahun Muzakki
Mustahaddiq Jumlah Donatur
2010
695 1.373
2.068
2011 1.061
2.059 3.120
2012
1.557 2.995
4.552
2013 2.255
4.613 6.868
2014 2.610
5.429 8.039
Maret 2015 -
- 499
Total Donatur 25.146
Sumber: Database Donatur LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa penerapan strategi penghimpunan fundraising juga berdampak signifikan
terhadap peningkatan jumlah donatur baik muzakki maupun mustahaddiq.
Jumlah muzakki pada tahun 2010 ada sebanyak 695 enam ratus sembilan puluh lima orang. Pada tahun 2011, jumlah muzakki ada
sebanyak 1.061 seribu enam puluh satu orang, terjadi peningkatan muzakki sebanyak 366 tiga ratus enam puluh enam orang dari tahun
sebelumnya atau sebesar 34,50. Pada tahun 2012, jumlah muzakki
3
Wawancara pribadi dengan bapak Tarjuni, Direktur Administrasi LAZIS Griya Yatim Dhuafa. Tangerang, 17 Maret 2015.
ada sebanyak 1.557 seribu lima ratus lima puluh tujuh orang, terjadi peningkatan muzakki sebanyak 496 empat ratus sembilan puluh
enam orang dari tahun sebelumnya atau sebesar 31,85. Pada tahun 2013, jumlah muzakki ada sebanyak 2.255 dua ribu dua ratus lima
puluh lima orang, terjadi peningkatan muzakki sebanyak 698 enam ratus sembilan puluh delapan orang dari tahun sebelumnya atau
sebesar 30,95. Peningkatan jumlah muzakki kembali terjadi pada tahun 2014, jumlah muzakki ada sebanyak 2.610 dua ribu enam ratus
sepuluh orang, terjadi peningkatan muzakki kembali sebanyak 355 tiga ratus lima puluh lima orang dari tahun sebelumnya atau hanya
sebesar 13,60 saja. Dari tabel di atas juga menunjukkan jumlah mustahaddiq pada
tahun 2010 ada sebanyak 1.373 seribu tiga ratus tujuh puluh tiga orang. Pada tahun 2011, jumlah mustahaddiq ada sebanyak 2.059 dua
ribu lima puluh sembilan orang, terjadi peningkatan mustahaddiq sebanyak 686 enam ratus delapan puluh enam orang dari tahun
sebelumnya atau sebesar 33,32. Pada tahun 2012, jumlah mustahaddiq ada sebanyak 2.995 dua ribu sembilan ratus sembilan
puluh lima orang, terjadi peningkatan mustahaddiq sebanyak 936 sembilan ratus tiga puluh enam orang dari tahun sebelumnya atau
sebesar 31,25. Pada tahun 2013, jumlah mustahaddiq ada sebanyak 4.613 empat ribu enam ratus tiga belas, terjadi peningkatan
mustahaddiq sebanyak 1.618 seribu enam ratus delapan belas orang
dari tahun sebelumnya atau sebesar 35,07. Peningkatan kembali terjadi pada tahun 2014, jumlah mustahaddiq ada sebanyak 5.429
lima ribu empat ratus dua puluh sembilan orang, terjadi peningkatan mustahaddiq kembali sebanyak 816 delapan ratus enam belas orang
dari tahun sebelumnya atau hanya sebesar 15,03 saja. Analisis
dampak strategi
penghimpunan fundraising
berikutnya pada tabel diatas, yakni jumlah donatur. Dimana jumlah donatur tersebut berasal dari penjumlahan muzakki dan mustahaddiq
pada tiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah donatur ada sebanyak 2.068 dua ribu enam puluh delapan orang. Pada tahun 2011, jumlah
donatur ada sebanyak 3.120 tiga ribu seratus dua puluh orang, terjadi peningkatan jumlah donatur sebanyak 1.052 seribu lima puluh dua
orang dari tahun sebelumnya atau sebesar 33,71. Pada tahun 2012, jumlah donatur ada sebanyak 4.552 empat ribu lima ratus lima puluh
dua orang, terjadi peningkatan jumlah donatur sebanyak 1.432 seribu empat ratus tiga puluh dua orang dari tahun sebelumnya atau sebesar
31,46. Pada tahun 2013, jumlah donatur ada sebanyak 6.868 enam ribu delapan ratus enam puluh delapan orang, terjadi peningkatan
jumlah donatur sebanyak 2.316 dua ribu tiga ratus enam belas orang dari tahun sebelumnya atau sebesar 33,72.
Peningkatan kembali terjadi pada tahun 2014, jumlah donatur ada sebanyak 8.039 delapan
ribu tiga puluh sembilan orang, terjadi peningkatan jumlah donatur kembali sebanyak 1.171 seribu seratus tujuh belas orang dari tahun
sebelumnya atau hanya sebesar 14,57 saja. Selanjutnya, jumlah donatur sementara pada periode bulan Januari-Maret 2015 ada
sebanyak 499 empat ratus sembilan puluh sembilan orang. Total donatur LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dari tahun
2010 hingga akhir bulan Maret 2015 atau hampir selama enam tahun berdirinya lembaga tersebut tercatat ada sebanyak 25.146 dua puluh
lima ribu seratus empat puluh enam orang. Berdasarkan hasil analisa mengenai dampak dari strategi
fundraising terhadap peningkatan jumlah donatur baik muzakki maupun mustahaddiq, dapat disimpulkan bahwa strategi fundraising
memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan jumlah donatur baik muzakki maupun mustahaddiq. Terbukti dari tahun 2010
hingga tahun 2014 jumlah donaturnya terus mengalami peningakatan tiap tahunnya. Peningkatan jumlah donatur ini terjadi karena LAZIS
Griya Yatim Dhuafa GYD mampu menerapkan strategi fundraising
yang baik
sehingga dapat
dengan mudah
mensosialisasikan zakat, infak dan sedekah kepada masyarakat. Adapun gambar bagan peningkatan jumlah donatur adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. Jumlah Donatur Muzakki dan Mustahaddiq
LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD Tahun 2010-2015
Dari hasil analisa seluruh data diatas, penulis menarik garis besar dan menyimpulkan bahwa penerapan strategi fundraising dana
ZIS yang dilakukan oleh LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah dana ZIS
yang terhimpun maupun peningkatan jumlah donatur dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Demikianlah, penjelasan di atas mengenai penerapan strategi fundraising dana ZIS pada LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD,
yang meliputi penerapan strategi fundraising dana ZIS dan dampak penerapan strategi fundraising dana ZIS.
69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada enam strategi penghimpunan fundraising yang diterapkan oleh
LAZIS GYD, yaitu personal ZIS, advertising, interaktif marketing, direct marketing, public relation dan event.
2. Penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh LAZIS GYD telah
berdampak signifikan terhadap jumlah penghimpunan dana ZIS. Faktanya, terjadi peningkatan pada tiap tahunnya. Yaitu, pada tahun
2013 mampu menghimpun dana ZIS sebesar Rp. 16.506.242.212,- dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 19.406.910.258,-. Terjadi peningkatan
penghimpunan dana ZIS sebesar Rp. 2.900.668.046,- 14,95. Penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh LAZIS GYD juga
telah berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah donatur. Faktanya, terjadi peningkatan pada tiap tahunnya. Yaitu, pada tahun
2013 ada sebanyak 6.868 orang dan pada tahun 2014 ada sebanyak 8.039 orang. Terjadi peningkatan jumlah donatur sebanyak 1.171
orang 14,57.
B. Saran
1. Mempertahankan dan mengembangkan kembali penerapan strategi
penghimpunan fundraising yang sudah berjalan karena telah memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan jumlah dana
ZIS dan jumlah donatur tiap tahunnya. 2.
Menjadikan keberhasilan penghimpunan fundraising dana ZIS lembaga amil zakat lainnya baik dari pola penghimpunan maupun
program sebagai contoh bagi LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD. 3.
Mengoptimalkan potensi ZIS dengan cara mensosialisasikan tentang keberadaan LAZIS Griya Yatim Dhuafa GYD dan membuat pola-
pola baru sebagai strategi, baik dari kegiatan penghimpunan maupun kegiatan pemberdayaannya.
4. Merealisasikan program yang belum dilaksanakan agar kegiatan
penghimpunan dana dalam program dapat berjalan dengan baik. 5.
Tingkatkan kerjasama dengan pihak lembaga atau perusahaan lainnya, dari segi penghimpunan dana ZIS.
71
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an dan Terjemahan. Departemen Agama Republik Indonesia. Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006.
Ali, Nurdin Muhammad. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006.
Amirullah dan Sri. Budi, Cantika. Manajemen Stratejik. Jogjakarta: Graha Ilmu, 2002.
Arifin, Gus. Zakat, Infak, dan Shadaqah: Dilengkapi dengan Tinjauan 4 Madzhab. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2011.
Azwar, Syarifuddin. Metode Penelitian. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1990.
El- Bantanie, Muhammad Syafe’ei. GAPTEK: Gampang Praktek Zakat Infak dan
Sedekah. Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta, 2009.
Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.
-------------------------- Anda Bertanya tentang Zakat, Infak dan Sedekah Kami Menjawab. Jakarta: BAZNAS-Gema Insan, 2006.
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.
Hutabarat, Jemsley dan Martani, Huseini. Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer: Strategik di Tengah Operasional. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2006.
Jauch, Lawrence R. dan William. F, Glueck. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Erlangga, 1998.
Kementerian Agama. Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Kusnardi. Pengantar Manajemen Strategi. Malang: Universitas Brawijaya, 2001.
Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997.
Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama
Republik Indonesia, 2009.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Muhammad. Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2008.
Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan. Jakarta: CSIS, 1978.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Qadir, Abdurrachman. Zakat dalam Dimensi Mahdah dan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Salim, Peter. Salims Nith Collegiate English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern English Press, 2000.
Sandjaja, B. dan Albertus, Heriyanto. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.
Sari, Elsi Kartika. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Sudarto. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2002.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Sumarsono, H. M. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.
Sutisna, Hendra. Fundraising Database. Depok: Piramedia, 2006.
Internet
Dwitama, Rynaldi. “Pengertian Struktur Organisasi”. Artikel diakses pada tanggal 24
Maret 2015
dari http:rynaldi-
dwitama.blogspot.com201205pengertian-struktur-organisasi.html. Fakhryrozi, Muhammad. ”Strategi Pemasaran Lembaga Amil Zakat, Infaq,
Sodaqoh dan Wakaf ZISWAF”. Artikel diakses pada tanggal 10 November 2014 dari https:fahrirozy.wordpress.comcategoryngo-
management.
Jurnal SDM. Konsep Strategi, Definisi, Perumusan, Tingkatan, dan Jenis Strategi. Artikel diakses pada 14 Januari 2015 dari http:jurnal-
sdm.blogspot.com200908konsep-strategi-definisi-perumusan.html.
Megapolitan Kompas News. “Jumlah Anak Jalanan Meningkat Signifikan”. Artikel
diakses pada
tanggal 28
November 2014
dari http:megapolitan.kompas.comread201108241641249Jumlah.Anak.J
alanan.Meningkat.Signifikan.
Griya Yatim Dhuafa. “Sejarah Griya Yatim dan Dhuafa”. Artikel di akses pada tanggal 20 Maret 2015 dari http:id.griyayatim.comprofilsejarah-
gyd.html.
------------------------------- “Program Griya Yatim dan Dhuafa”. Artikel di akses
pada 20 Maret 2015 dari http:www.griyayatim.comprogram-gyd.
------------------------------- “Sejarah Griya Yatim dan Dhuafa”. Artikel di akses
pada 20 Maret 2015 dari http:www.griyayatim.comsejarah-griya- yatim-duafa.
------------------------------- “Visi dan Misi”. Artikel di akses pada 20 Maret 2015
dari http:www.griyayatim.comvisi-misi. Republika Online. “Anak Putus Sekolah Capai 7,39 Juta”. Artikel di akses pada
tanggal 19
Maret 2015
dari http:www.republika.co.idberitapendidikaneduaction
140402n3ea9b-anak-putus-sekolah-capai-739-juta.
----------------------- “Potensi Zakat Rp 217 Triliun Terserap Satu Persen”. Artikel
diakses pada
tanggal 28
November 2014
dari http:www.republika.co.idberitaekonomisyariah-
ekonomi130429mm039y-potensi-zakat-rp-217-triliun-terserap-satu- persen.
VOA Indonesia. “BPS: Tingkat Kemiskinan Indonesia Menurun”. Artikel di akses pada
tanggal 3
Maret 2015
dari http:www.voaindonesia.comcontentbps-tingkat-keliskinan-indonesia-
menurun1948483.html.
Laporan Auditor dan Independen Keuangan Laporan Audit Keuangan LAZIS Griya Yatim Dhuafa tahun 2010-2011.
Laporan Audit Keuangan LAZIS Griya Yatim Dhuafa tahun 2011-2012. Laporan Audit Keuangan LAZIS Griya Yatim Dhuafa tahun 2012-2013.
Wawancara Wawancara Pribadi dengan Bapak Tarjuni. Tangerang, 17 Maret 2015.
Sumber Lain
“Brosur: Ayo Berbagi” Griya Yatim Dhuafa. Jatmiko, B.
“Jendela Info: Smart Competition Bukan Hanya Sekedar Juara.” Edisi 12 Mei 2015.
Lembaga Amil Zakat LAZ Griya Yatim dan Dhuafa Nama Narasumber :
Bapak Tarjuni S.Pd.I
Jabatan :
Direktur Administrasi
Hari Tanggal :
Selasa, 17 Maret 2015
Pukul :
13.27 – 15.55 WIB
Tempat :
Kantor Pusat LAZ Griya Yatim dan Dhuafa GYD Virgin Island NA-7 De Latinos BSD, Rawa Buntu Kecamatan
Serpong Tangerang Selatan.
1. Kapan Griya Yatim Dhuafa GYD didirikan?
Jawab:
Griya Yatim Dhuafa GYD didirikan secara resmi di Jakarta. Hal ini berdasarkan akta No. 09 tanggal 4 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Ny Gerda Joice
Lusia, S.H. Notaris di Tangerang.
2. Bagaimana sejarah awal berdirinya dan perkembangan Griya Yatim Dhuafa
GYD tiap tahunnya? Jawab:
Cerita singkat mengenai sejarah berdirinya Griya Yatim Dhuafa GYD itu bermula dari tahun 2009, ya kira-kira enam tahun yang lalu. Berawalnya ya dari rasa
galau para pendiri Griya Yatim Dhuafa GYD sebelumnya yang melihat banyak anak-anak di daerah Kampung Dadap BSD yang kondisinya saat itu telah putus sekolah
atau tidak bersekolah lagi. Dengan kondisi berada di bawah garis kemiskinan tersebut, mereka akhirnya harus bekerja untuk membantu orang tuanya, ya hanya sekedar untuk
membantu menyambung hidup mereka. Banyak dari mereka adalah anak-anak yang tergolong anak yatim dan dhuafa. Nah, Kampung Dadap sendiri itu merupakan daerah
pemukiman yang tergolong kumuh dan pemukiman ini ada ditengah-tengah perumahan elit di Bumi Serpong Damai BSD. Ya, terlihat sangat kontras dalam di ekonomi
masyarakat dan timbul ketimpangan sosial. Dengan adanya realita seperti itu, maka dibentuklah organisasi yang bergerak di
bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang bernama Griya Yatim Dhuafa GYD. Latar belakangnya adalah tadi, dari rasa keprihatinan terhadap anak-anak yang
seharusnya berhak mengenyam pendidikan yang layak di bangku sekolah, namun harus putus sekolah akibat ketiadaan biaya pendidikan. Dengan menggunakan konsep
manajemen yang amanah dan profesional diharapkan Griya Yatim Dhuafa GYD menjadi salah satu fasilitator untuk menjembatani sebagian masyarakat yang mampu
untuk membantu mereka yang kurang mampu namun terhalangi oleh kesibukannya. Awalnya sekali, hanya menempati sebuah rumah kecil di Magnolia 1 Sektor 1.2
Bumi Serpong Damai BSD, rumah tersebut dijadikan sebagai asrama dan tempat belajar dan mendidik mereka tanpa adanya pungutan biaya apapun atau dikatakan
gratis. Saat itu, baru mampu menampung sekitar 9 orang anak yang tinggal di asrama tersebut dan membina sekitar 15 orang anak yang semuanya berasal dari Kampung
Dadap tadi serta baru memiliki 6 orang sukarelawan yang mengelola asrama dan merangkap tugas sebagai pengajar juga saat itu. Dengan seiringnya waktu berjalan,
dukungan dan animo masyarakat sekitar yang cukup besar dan mendorong dilakukannya pengelolaan organisasi yang lebih baik dan terorganisir untuk merintis
beasiswa pendidikan yatim dan dhuafa, santunan kesehatan, layanan donasi barang layak pakai dan lain-lain. Alhamdulillah, hanya berselang beberapa bulan, tepatnya
bulan Agustus 2009 asrama kedua Griya Yatim Dhuafa GYD di Bintaro Jaya dibuka.
Kemudian berlanjut di tahun 2010, pertumbuhan jumlah asrama meningkat dan mulai meluas ke Jakarta dan Bekasi, asrama ketiga dibuka di Cibubur-Jakarta Timur
dan asrama keempat di Kranggan-Bekasi. Kantor pelayanan mengenai Griya Yatim Dhuafa GYD pun dibuka di daerah Bintaro dan mulai membangun jaringan sistem
teknologi informasi untuk peningkatan mutu pelayanan dan penghubung seluruh kantor cabang asrama secara online. Website digunakan untuk memudahkan pertukaran
informasi kepada donatur juga mengenai aktifitas dari Griya Yatim Dhuafa GYD, yakni www.griyayatim.com. Pada akhir tahun, Griya Yatim Dhuafa GYD telah
mampu membina sekitar lebih dari 800 orang anak binaan yatim dan dhuafa termasuk janda dan lansia serta mengasuh 50 orang anak yang tinggal di seluruh asrama kita.
Selanjutnya di tahun 2011, perngembangan implementasi program dari Griya Yatim Dhuafa GYD mulai difokuskan hingga mengerucut kepada enam induk
program, yaitu pendidikan, sosial, pemberdayaan, kemanusiaan, lingkungan hidup dan wakaf.
Tahun 2012, Griya Yatim Dhuafa GYD mendapatkan pengakuan dari Museum rekor Indonesia MURI sebagai lembaga sosial keagamaan pertama di
Indonesia yang memiliki inovasi yakni menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri ATM dalam menyalurkan bantuannya kepada para penerima manfaatnya.
Kemudian tahun 2013, Griya Yatim Dhuafa GYD mulai mengurus kelegalan resmi menjadi Lembaga Amil Zakat tingkat Nasional oleh Kemenag. Pada tahun ini,
Griya Yatim Dhuafa GYD mampu membina sekitar 950 orang anak yatim dan dhuafa di luar asrama non-mukim dan mengasuh sekitar 340 orang anak yang tinggal
di asrama mukim. Saat itu, Griya Yatim Dhuafa GYD telah memiliki 30 cabang asrama yang tersebar di daerah di Indonesia. Griya Yatim Dhuafa GYD juga
menambahkan program aqiqah dan qurban.
Berlanjut ke tahun 2014, Griya Yatim Dhuafa GYD menambah cabang asrama dengan membuka 2 asrama cabang, yakni asrama di rawamangun dan asrama
kebayoran lama, sehingga cabang asrama yang dimiliki samppai saat ini sebanyak 32 cabang asrama yang tersebar di Indonesia.
3. Bagaimana legalitas dari Griya Yatim Dhuafa GYD?
Jawab:
Legalitasnya, Griya Yatim Dhuafa GYD telah mengantongi Surat Keterangan Dinas Sosial; Akta Notaris; Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dengan nomor
21.100.477.5-411.000 a.n. Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa; Surat Kantor Layanan Pajak dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM.
Griya Yatim Dhuafa GYD memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial serta Kementerian Agama. Di
Kemendagri, Griya Yatim Dhuafa GYD masuk ke dalam bentuk Ormas yang harus patuh ke dalam Undang-Undang Organisasi Masyarakat Ormas. Di Kemensos, Griya
Yatim Dhuafa GYD masuk ke dalam bentuk Yayasan. Griya Yatim Dhuafa GYD telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan HAM RI dengan surat No. AHU-2494.AH.01.04. Tahun 2009 tanggal 7 Agustus 2009. Anggaran Dasar Perusahaan ADP telah mengalami perubahan dengan
akta No. 08 tanggal 13 April 2011 dan telah mendapat jawaban dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan Surat Nomor AHU-AH.01.08-372 tanggal 24 Mei 2011.
Untuk legalitas dari Kemenag sedang di proses agar Griya Yatim Dhuafa GYD sah menjadi lembaga pengelola zakat. Dengan banyak legalitas yang telah kami
miliki, Insyaallah kami mampu menjadi lembaga pengelola zakat yang terakui keberadaannya secara legal di depan hukum dan semakin dipercaya donatur dalam
mengelola dana ZISWAF untuk anak yatim dan dhuafa.
4. Apa tujuan didirikannya Griya Yatim Dhuafa GYD?
Jawab:
Tujuannya adalah untuk mendidik dan menyantuni kepada orang-orang yang kurang mampu, khususnya bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang selama ini masih
banyak ada di masyarakat sekitar. Untuk memberantas dan mengurangi jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia, salah satunya ya dengan prinsip untuk memajukan
kompetensi dan mencerdaskan generasi anak bangsa. Griya Yatim Dhuafa GYD ini hadir untuk memberikan rasa aman kepada
anak-anak yatim dan dhuafa yang diasuh dan dibina sekaligus mempermudah pemantauan perkembangan anak-anak hingga mereka benar-benar dapat menjadi
generasi penerus kemajuan bangsa ini. Pendidikan terbaik yang dapat diberikan adalah pendidikan terpadu dengan pengawasan menyeluruh ke anak-anak asuh, tidak hanya
pendidikan formal saja yang diberikan, tetapi penempatan karakter positif yang juga berperan penting sebagai bekal kemandirian dan kualitas kerja bagi masa depan
mereka. Tujuan utamanya adalah menitik beratkan perhatiaanya kepada penuntasan pendidikan dengan pengelolaannya yang berasal dari dana zakat, infak sedekah dan
wakaf karena pangkal dari kemajuan sebuah negara adalah siapnya Sumber Daya Manusia SDM yang berkompeten.
5. Apa visi dan misi dari Griya Yatim Dhuafa GYD?
Jawab:
Visi dari Griya Yatim Dhuafa GYD adalah “Menjadi organisasi sosial
terdepan dalam mewujudkan masa depan yatim dan dhuafa”. Visinya dirasa sudah kurang relevan untuk saat ini, karena dahulu berawal dari fokusnya lembaga sosial
kemanusiaan. Saat ini Griya Yatim Dhuafa GYD sudah menjadi salah satu lembaga amil zakat nasional yang di akan di akui oleh Kementerian Agama secara legal.
Sebenarnya untuk visinya, akan diperbaharui untuk tahun ini, namun belum di diskusikan kembali oleh pihak-pihak berwenang di sini.
Kemudian misi, misi ada 4 yakni: 1
Pemberdayaan potensi yatim dan dhuafa. 2
Menjadi fasilitator yang memiliki integritas. 3
Menjadi organisasi yang profesional dan modern. 4
Menjadi organisasi yang lebih peduli terhadap lingkungan hidup.
6. Bagaimana struktur organisasi di Griya Yatim Dhuafa GYD?
Jawab:
Berdasarkan hasil rapat pembina dan pengurus pada tanggal 12 September 2014, susunan pembina dan pengurusnya yakni:
Pembina – Ketua
: Karso Nurhuda Pembina
– Anggota : Herdi
Pembina – Anggota
: Suyatno Pembina
– Anggota : Solihin Adnan
Pembina – Anggota
: Suyono Pengurus - Ketua
: Moh. Ramdhan Sekretaris
: Tarjuni Bendahara
: Engkos Kosasih Pengawas
: Munif Haekal Salim Hilabi Sruktur kepengurusan hariannya saat ini yakni:
Direktur Eksekutif : Moh. Ramdhan
Direktur Administrasi : Tarjuni S.Pd.I
Direktur Operasional : Bayu Jatmiko S.Hum
Manajer Keuangan : Engkos Kosasih Amd.Kom