Karakteristik Responden Analisis Tabel Tunggal

4.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variable penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan persentase. Analisis tabel tunggal dimaksudkan untuk melihat distribusi jawaban responden dari setiap variabel penelitian. Biasanya tabel tunggal hanya memuat kolom yang berisi keterangan, jumlah dan persentase. Dalam pembahasan ini, peneliti akan merujuk kepada system atau data yang diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner yang disebarkan kepada 102 responden terpilih. Adapun hasil dari pengolahan data tersebut sebagai berikut :

4.3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status diri, frekuensi menonton televisi, frekuensi menonton siaran berita di televisi, saluran televisi yang paling sering ditonton, dan saluran televisi yang paiing sering digunakan menonton berita. Tabel 4.1 Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 55 53,9 2 Perempuan 47 46,1 Total 102 100 Sumber: P.1FC.01 Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat yang menjadi responden berjumlah 102 orang, dimana laki-laki sebanyak 55 53,9 orang, dan perempuan sebanyak 47 46,1 orang. Hasil ini didapat dari penggunaan teknik penarikan sampel, yaitu simple random sampling. Dari pengamatan di lapangan, dari semua responden yang paling mudah untuk diminta mengisi kuesioner adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki lebih tertarik dengan berita yang berbau politik daripada perempuan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Usia No. Usia tahun Frekuensi Persentase 1 17 2 2,0 2 18 - 25 22 21,6 3 26 - 34 54 52,9 4 35 - 49 23 22,5 5 50 1 1,0 Total 102 100 Sumber: P.2FC.02 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 102 responden terdapat 54 responden 52,9 yang berusia 26-34 tahun, 23 responden 22,5 yang berusia 35-49 tahun, 22 responden 21,6 yang berusia 18-25 tahun, 2 responden 2,0 berusia 17 tahun dan 1 responden berusia 50 tahun. Dari keterangan tersebut, digambarkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 26-34 tahun, yang menunjukkan bahwa responden pada umumnya berusia produktif. Dari segi usia ini, peneliti menganggap bahwa responden memiliki tingkat pemahaman yang baik terhadap topik penelitian. Tabel 4.3 Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SD 1 1,0 2 SMP 10 9,8 3 SMA sederajat 78 76,5 4 Diploma D1, D2, D3 8 7,8 5 Perguruan Tinggi S1 5 4,9 6 Lain-lain - - Total 102 100 Sumber: P.3FC.03 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 102 responden terdapat 1 responden 1,0 yang pendidikan SD, 10 responden 9,8 yang pendidikan SMP, 78 responden 76,5 yang pendidikan SMA sederajat, 8 responden 7,8 yang pendidikan Diploma D1, D2, D3 dan 5 responden 4,9 yang pendidikan perguruan tinggi S1. Dari tabel di atas tampak mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir di Sekolah Menengah Atas SMA sederajat, yang mana diantaranya terdapat beberapa orang yang sedang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti dapat memberi kesimpulan kalau sebagian besar yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pemahaman yang baik. Dengan demikian responden akan dapat memberikan jawaban yang baik terhadap pertanyaan yang diberikan peneliti melalui kuesioner yang dibagikan. Tabel 4.4 Pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Petani 8 7,8 2 Wiraswasta 20 19,6 3 PNS 7 6,9 4 Karyawan Swasta 58 56,9 5 Lain-lain 9 8,8 Total 102 100 Sumber: P.4FC.04 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 102 responden terdapat 8 responden 7,8 yang bekerja sebagai petani, 20 responden 19,6 yang bekerja wiraswasta, 7 responden 6,9 yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, 58 responden 56,9 yang bekerja sebagai karyawan swasta, dan 9 responden 8,8 yang memiliki pekerjaan lain-lain, yaitu Pelajar dan Mahasiswa. Dari hasil penelitian ini dapat digambarkan kalau masyarakat Universitas Sumatera Utara Lingkungan XIII Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang memiliki pekerjaan yang beragam. Sebagian besar responden dalam penelitian ini bekerja sebagai karyawan swasta. Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan XIII Desa Muliorejo yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah industri, sehingga berdiri banyak pabrik di sekitarnya, dan sebagian besar penduduk desa ini bekerja di pabrik - pabrik tersebut. Pabrik-pabrik tersebut adalah pabrik kompor, pabrik sepatu, pabrik karet, pabrik makanan ringan, dll. Dengan adanya keberagaman pekerjaan dan usaha yang dimiliki reponden, maka hal tersebut akan membantu peneliti dalam menggambarkan bagaimana fungsi media massa dalam membentuk opini pada masyarakat yang heterogen. Tabel 4.5 Penghasilan Per Bulan No. Penghasilan Per Bulan Rp Frekuensi Persentase 1 1.000.000 10 9,8 2 1.000.000 – 2.999.999 69 67,6 3 3.000.000 – 5.000.000 20 19,6 4 5.000.000 3 3,0 Total 102 100 Sumber: P.5FC.05 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 10 responden 9,8 berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000,- per bulan, 69 responden 67,6 berpenghasilan antara Rp 1.000.000,- sd Rp 2.999.999,- per bulan, 20 responden berpenghasilan antara Rp 3.000.000,- Rp 5.000.000,- per bulan, dan 3 responden berpenghasilan lebih dari Rp 5.000.000,- per bulan. Mayoritas responden pada penelitian ini berpenghasilan antara Rp 1.000.000,- sd Rp 2.999.999,- per bulan, hal ini dikarenakan sebagian besar responden bekerja sebagai karyawan swasta di pabrik-pabrik sekitar tempat tinggal mereka. Sebagian besar dari mereka mendapatkan penghasilan sebesar Upah Minimum Kabupaten UMK Deli Serdang, yaitu sekitar Rp 2.015.000,-. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Status Diri No. Status Diri Frekuensi Persentase 1 Belum Menikah 38 37,2 2 Menikah 64 62,8 Total 102 100 Sumber: P.6FC.06 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 102 responden, umumnya responden berstatus sudah menikah, yaitu berjumlah 64 orang 62,8, dan terdapat 38 responden 37,2 yang belum menikah. Tabel 4.7 Durasi Menonton Televisi Dalam Sehari No. Durasi jam Frekuensi Persentase 1 1 2 2,0 2 1 11 10,8 3 2 – 3 57 55,8 4 4 - 5 28 27,5 5 5 4 3,9 Total 102 100 Sumber: P.6FC.07 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 102 responden terdapat 2 responden 2,0 yang menonton TV kurang dari 1 jam, 11 responden 10,8 yang menonton TV selama 1 jam, 57 responden yang menonton TV antara 2 – 3 jam, 28 responden yang menonton TV antara 4 – 5 jam, dan 4 responden yang menonton TV lebih dari 5 jam. Dari keterangan tersebut dapat dipastikan bahwa semua responden menonton televisi setiap harinya. Durasi 2 - 3 jam menjadi lama waktu menonton yang paling sering digunakan responden ketika berada di depan televisi. Hal ini menjelaskan bahwa responden telah memenuhi syarat untuk menjadi objek dari penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Durasi Menonton Berita Di Televisi Dalam Sehari No. Durasi jam Frekuensi Persentase 1 1 33 32,3 2 1 42 41,2 3 2 - 3 24 23,5 4 3 3 3,0 Total 102 100 Sumber: P.6FC.08 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 102 responden terdapat 33 responden 32,3 yang menonton berita di televisi selama kurang dari 1 jam, 42 responden 41,2 yang menonton televisi selama 1 jam, 24 responden 23,5 yang menonton televisi antara 2 – 3 jam, dan 3 responden yang menonton televisi lebih dari 3 jam. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari setiap waktu yang responden gunakan untuk menonton televisi setiap harinya, tiap-tiap dari mereka wajib menggunakan minimal kurang dari 1 jam untuk menonton siaran berita di televisi, atau dapat dikatakan seluruh responden menonton siaran berita di televisi setiap hari. Mayoritas dari responden menghabiskan waktu selama 1 jam menonton siaran berita di televisi dalam sehari, dan dari hasil pengamatan peneliti semua responden sudah pernah menonton berita tentang kebijakan Presiden Jokowi menghukum mati pengedar narkoba. Dengan demikian responden akan dapat menjawab dengan baik seputar pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan melalui kuesioner yang dibagikan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Saluran Televisi Yang Paling Sering Ditonton No. Nama Saluran Frekuensi Persentase 1 Indosiar 11 10,8 2 MNC TV 3 2,9 3 ANTV 1 1,0 4 RCTI 14 13,7 5 SCTV 17 16,7 6 Metro TV 23 22,6 7 Global TV 3 2,9 8 Trans TV 7 6,9 9 TV One 10 9,8 10 Trans 7 5 4,9 11 Net TV 8 7,8 12 TVRI - - 13 RTV - - Total 102 100 Sumber: P.6FC.09 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 102 responden, terdapat 11 responden 10,8 yang paling sering menggunakan stasiun televisi Indosiar ketika menonton televisi, 3 responden 2,9 paling sering menggunakan stasiun televisi MNC TV ketika menonton televisi, 1 responden 1,0 paling sering menggunakan stasiun televisi ANTV ketika menonton televisi, 14 responden 13,7 paling sering menggunakan stasiun televisi RCTI ketika menonton televisi, 17 responden 16,7 paling sering menggunakan stasiun televisi SCTV ketika menonton televisi, 23 responden 22,6 paling sering menggunakan stasiun televisi Metro TV ketika menonton televisi, 3 responden 2,9 paling sering menggunakan stasiun televisi Global TV ketika menonton televisi, 7 responden 6,9 paling sering menggunakan stasiun televisi Trans TV ketika menonton televisi, 10 responden 9,8 paling sering menggunakan stasiun televisi TV One ketika menonton televisi, 5 responden 4,9 paling sering menggunakan stasiun televisi Trans 7 ketika menonton televisi, 8 responden Universitas Sumatera Utara 7,8 paling sering menggunakan stasiun televisi MNC TV ketika menonton televisi, dan tidak ada responden yang menjadikan TVRI maupun RTV sebagai saluran yang paling sering ditonton. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar stasiun televisi yang terdapat di Indonesia dijadikan sebagai stasiun televisi favorit atau yang paling sering ditonton oleh masyarakat Lingkungan XIII Desa Muliorejo, dengan Metro TV sebagai stasiun televisi yang paling banyak dipilih, selanjutnya ada SCTV, RCTI, TV One, Indosiar, yang memiliki perbandingan persentase yang tidak terlalu jauh, dan stasiun-stasiun televisi lainnya. Metro TV yang merupakan salah satu TV berita di Indonesia menjadi yang paling banyak diminati oleh responden, hal ini semakin menjelaskan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang baik terhadap siaran berita di televisi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Saluran Televisi Yang Digunakan Menonton Berita No. Nama Saluran Frekuensi Persentase 1 Indosiar 4 3,9 2 MNC TV 3 2,9 3 ANTV - - 4 RCTI 10 9,8 5 SCTV 7 6,9 6 Metro TV 39 38,2 7 Global TV 2 2,0 8 Trans TV 1 1,0 9 TV One 26 25,5 10 Trans 7 3 2,9 11 Net TV 7 6,9 12 TVRI - - 13 RTV - - Total 102 100 Sumber: P.7FC.10 Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari 102 responden, terdapat 4 responden 3,9 yang paling sering menggunakan stasiun televisi Indosiar ketika menonton siaran berita di televisi, 3 responden 2,9 paling sering menggunakan stasiun televisi MNC TV ketika menonton siaran berita di televisi, 10 responden 9,8 paling sering menggunakan stasiun televisi RCTI ketika menonton siaran berita di televisi, 7 responden 6,9 paling sering menggunakan stasiun televisi SCTV ketika menonton siaran berita di televisi, 39 responden 38,2 paling sering menggunakan stasiun televisi Metro TV ketika menonton siaran berita di televisi, 2 responden 2,0 paling sering menggunakan stasiun televisi Global Universitas Sumatera Utara TV ketika menonton siaran berita di televisi, 1 responden 1,0 paling sering menggunakan stasiun televisi Trans TV ketika menonton siaran berita di televisi, 26 responden 25,5 paling sering menggunakan stasiun televisi TV One ketika menonton siaran berita di televisi, 3 responden 2,9 paling sering menggunakan stasiun televisi Trans 7 ketika menonton siaran berita di televisi, 7 responden 6,9 paling sering menggunakan stasiun televisi Net TV ketika menonton televisi, dan tidak ada responden yang menjadikan TVRI maupun RTV sebagai saluran televise yang paling sering digunakan untuk menonton berita. Dari data tersebut terdapat perbedaan ketika responden ditanyai tentang saluran televisi yang paling sering digunakan ketika menonton televisi pada umumnya dengan ketika menonton siaran berita. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya frekuensi dari saluran Metro TV dan TV one ketika responden ditanyai tentang saluran TV yang paling sering digunakan menonton berita. Maka dapat disimpulkan bahwa Metro TV dan TV One menjadi dua stasiun televisi yang paling sering digunakan responden ketika menonton berita di televisi, yang mana kedua stasiun TV tersebut merupakan saluran televisi berita di Indonesia.

4.3.2 Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Publik

Dokumen yang terkait

Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Analisis Deskriptif Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Terhadap Pemberitaan Kebijakan Presiden Joko Widodo Menghukum Mati Pengedar

4 49 93

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

1 28 78

Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM Di Televisi)

7 86 80

Eksistensi TVRI Sebagai Televisi Publik (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Kelurahan Sei Sikambing-B Kecamatan Medan Sunggal Terhadap Tayangan-tayangan TVRI Sebagai Stasiun Televisi Publik)

4 63 123

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Analisis Deskriptif Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Terhadap Pemberitaan Kebijakan P

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Analisis Deskriptif Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Terhadap Pemberitaan Kebijaka

0 0 8

Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Analisis Deskriptif Peran Televisi Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Terhadap Pemberitaan Kebijakan Presiden Joko Widodo Menghukum Mati Pengedar

0 0 15

Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM di Televisi)

0 0 8

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah T

0 0 20

Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif Tentang Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Tentang BBM Di Televisi)

0 1 8