2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan kerangka berpikir yang bersifat teoritis serta tersusun secara sistematis mengenai masalah yang diteliti Adi, 2004 :29.
Sementara Suwardi Lubismengemukakan bahwa kerangka konsep merupakan kemampuan peneliti menyusun konsep operasional peneliti yang bertitik tolak
pada kerangka teori dan tujuan penelitian. Dalam kerangka konsep harus bisa menunjukkan sistematis variabel-variabel penelitian yang menunjukkan kerangka
operasional Lubis, 1998 : 110-111. Adapun konsep atau variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah
Opini Masyarakat Desa Mulio Rejo, Sunggal, Deli Serdang Terhadap Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Mengenai Kasus Narkoba di Televisi. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut :
Media Massa
Televisi
Pemberitaan
Peran Media Massa Dalam Pembentukan Opini Publik
Fungsi Amplifikasi Fungsi Informasi
Fungsi Mediasi
Universitas Sumatera Utara
2.3 Definisi Operasional 2.3.1 Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibentuk operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian
dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel 2 Operasional Variabel
Variabel Penelitian Indikator
Fungsi Media
Massa Dalam
Pembentukan Opini Publik
1. Fungsi Informasi 2. Fungsi Mediasi
3. Fungsi Amplifikasi
Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin
2. Usia 3. Pendidikan
4. Pekerjaan
2.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Adapun yang menjadi definisi operasional
dalam penelitian ini adalah: 1. Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Masyarakat :
a. Fungsi informasi, yaitu fungsi media televisi sebagai fasilitas untuk menyebarluaskan berita mengenai kebijakan pemerintah menghukum
mati pengedar narkoba, yang kemudian menimbulkan opini publik.
b. Fungsi mediasi, yaitu fungsi televisi sebagai media penghubung antara kebijakan pemerintah menghukum mati pengedar narkoba dengan
fakta empiris yang ada di masyarakat terkait masalah narkoba. Media
Universitas Sumatera Utara
menjadi sarana pembentukan opini publik yang berlandaskan fakta empiris di tengah masyarakat.
c. Fungsi amplifikasi, yaitu fungsi televisi untuk memperkuat pernyataan yang disampaikan seorang sumber, terkait kebijakan pemerintah
menghukum mati pengedar narkoba, yang kemudian berkembang menjadi pendapat umum.
2. Karakteristik Responden: a. Jenis Kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden laki-laki atau
perempuan b. Usia, yaitu umur atau usia dari responden.
c. Pendidikan, yaitu tingkat pendidikan terakhir responden. d. Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan dari responden.
e. Penghasilan, yaitu besar pendapatan responden dari pekerjaan yang menjadi mata pencaharian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Desa Muliorejo Kecamatan Sunggal
Desa Mulio Rejo merupakan salah satu dari 17 desa yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa
Muliorejo terdiri dari 21 Lingkungan. Desa Muliorejo merupakan pemukiman padat penduduk yang heterogen, dan hamper dari keseluruhan warga sudah
memiliki televisi sebagai media untuk mengakses informasi.
3.1.1.1 Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Muliorejo berkisar ± 1205 Ha. Keseluruhan desa terdiri dari dataran, dan tidak ada perbukitan atau pegunungan. Selain merupakan
pemukiman umum, di wilayah Desa Muliorejo juga berdiri beberapa Perusahaan berupa Pabrik yang masih beroperasi hingga saat ini, diantaranya pabrik karet
Latex dan Pabrik kompor.
3.1.1.2 Batas Wilayah
Desa Muliorejo termasuk dalam wilayah Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Desa Muliorejo berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Paya Bakung, kecamatan Hamparan Perak
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan lintas Provinsi Medan-Binjai Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumber Melati, Disky
Sebelah timur berbatasan dengan desa Lalang Purwodadi
Jarak pusat pemerintahan Desa Muliorejo ke : Ibukota kecamatan adalah 2 km
Ibukota kabupaten adalah 45 km Ibukota Provinsi adalah 12 km
Universitas Sumatera Utara
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi analisis deskriptif. Studi analisis deskriptif adalah salah cara penelitian
dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan dan hasil analisis yang ada, dengan mengutamakan fakta. Penelitian ini
dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari dapat berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuah penelitian tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori
yang terdiri dari variabel yang diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut
benar Silalahi, 2009 : 77.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya sehingga objek tersebut dapat menjadi sumber penelitian Bungin, 2005 : 100. Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Lingkungan XIII
Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang yang berusia antara 17
– 50 tahun, dan setiap rumah tangga diwakili oleh satu orang. Jumlah penduduk Desa Muliorejo adalah 35.285 jiwa, dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 8.206 Kepala Keluarga. Jumlah perempuan adalah 18. 244 jiwa atau sebesar 51,7 dari total jumlah penduduk, dimana jumlah ini lebih
besar dari jumlah laki-laki yang sebanyak 17. 041 jiwa atau sebesar 48,3 dari total jumlah penduduk.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penduduk lingkungan XIII Desa Muliorejo adalah 3.669 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 853 kepala keluarga. Jumlah penduduk
perempuan adalah 1.872 jiwa, dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.797 jiwa.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi Bungin, 2005 : 115. Untuk menentukan jumlah sampel dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Arikunto, yang mengatakan jika jumlah populasi hanya berkisar 100 orang ke bawah maka sebaiknya metode
jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi, namun jika subjeknya besar maka diambil antara 10-15 atau 20-25 dari jumlah populasi Kriyantono,
2006: 120. Unit sampel dari penelitian ini adalah kepala keluarga KK, dimana
dalam satu rumah tangga akan diambil satu orang responden yang berusia antara 17 sampai dengan 50 tahun. Karena jumlahnya yang besar, maka jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah antara 10-15, yaitu 12. Unit sampel dalam penelitian ini adalah jumlah Kepala Keluarga
Lingkungan XIII Desa Muliorejo yang berjumlah 853 KK, maka jumlah sampelnya adalah 12 dari 853 KK. Dari keterangan tersebut maka dapat
dihitung jumlah sampel sebagai berikut : X 8
= , dibulatkan menjadi 102
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 102 responden dari 102 KK. Selanjutnya dalam menentukan 102 responden yang terpilih dilakukan
dengan menggunakan simple random sampling sampel acak sederhana, dengan menggunakan system tabel angka acak.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Kepustakaan Pengumpulan data yang digunakan dengan mengumpulkan data-data
kepustakaan, literature dan tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini.Peneliti mengumpulkan data kepustakaan dimulai sejak Maret 2015
dan terus dilaksanakan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan. 2. Penelitian Lapangan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan melaksanakan survey di lokasi penelitian.Penelitian di lapangan menggunakan kuesioner sebagai alat
utama, yakni berupa alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden.
3.5 Teknik Analisis Data