Tugas OMS Meliputi: Organisasi Masyarakat Pelaksana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Desa Fajar Bulan

d. Dilihat dari sistem manajemen kontrol dan sanksi sosial untuk menjaga bawahan agar tetap akuntabel, untuk pengawasan fisik infrastruktur belum cukup baik karena intensitas monitoring yang dilakukan belum maksimal. Sedangkan untuk pengawasan prosedural pelaksanaan dan partisipasi masyarakat, pelaksanaannya sudah cukup baik. Intensitas monitoring dilakukan langsung pada saat berjalannya proses perencanaan hingga pelaksanaan program. Untuk sanksi, program PPIP telah didukung dengan adanya sanksi tertulis apabila terjadi pelanggaran dalam pelaksanaannya. 2. Program PPIP memiliki dampak positif terhadap kelancaran akses masyarakat Desa Fajar Bulan, baik itu bagi mereka yang berprofesi sebagai petani maupun bagi masyarakat lainnya yang ingin menjangkau sarana dan prasaran seperti sekolah, pasar dan juga bagi mereka yang akan menuju atau keluar dari dusun bangun sari. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi program pembangunan infrastruktur pedesaan oleh aparatur desa dan masyarakat untuk meningkatkan akses masyarakat miskin di Desa Fajar Bulan tahun 2012 a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan arti penting dari partisipasi dalam forum musyawarah Desa yang dilaksanakan. b. Kurang maksimalnya peran OMS dalam memfasilitasi keterlibatan kaum perempuan dalam organisasi maupun dalam musyawarah-musyawarah Desa yang dilaksanakan. c. Adanya perbedaan cara pandang dari beberapa masyarakat desa fajar bulan mengenai pentingnya keterwakilan mereka dalam kegiatan musdes- musdes yang dilaksanakan. d. Kurangnya jumlah fasilitator pendamping program PPIP.

B. Saran

Setelah melihat dan menganalisis hasil penelitian, maka penulis mencoba memberikan saran, yaitu: 1. Pihak OMS bersama fasilitator masyarakat sebaiknya lebih banyak memberikan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat mengenai program PPIP yang akan dilaksanakan dalam bentuk forum-forum diluar bagian dari sosialisasi yang ada dalam program ppip, sosialisasi ini bisa dilakukan pada saat kegiatan gotong-royong yang biasa dilaksanakan masyarakat desa fajar bulan. 2. Untuk lebih memaksimalkan partisipasi kaum perempuan yang ada sebaiknya OMS mengajak serta fasilitator masyarakat untuk memfasilitasi pembentukan forum-forum diskusirembug diluar musdes-musdes yang dilaksanakan dengan waktu pelaksanaannya yang dapat disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki kaum perempuan, sehingga aspirasi mereka dapat tersalurkan dan bukan hanya terpaku pada musdes-musdes yang dilaksanakan. 3. Perlunya dilakukan penambahan jumlah fasilitator pendamping, khususnya fasilitator di bidang pemberdayaan masyarakat, karena fasilitator di bidang pemberdayaan masyarakat yang ada hanya satu orang sehingga perlu adanya penambahan jumlah fasilitator guna memaksimalkan kinerja mereka untuk memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan program PPIP. DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani, 2007, Sosisologi Skematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara. Abidin, Said Zainal. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika. Adisasmita, Rahardjo. 2013, Pembangunan Perdesaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Budiman, Arief. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Golembiewski, Robert T. 1997. Public Administration and Public Policy64: Marcel Dekker United States Of America. Hadiawan, Agus. 2006. Teori Pembangunan. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Indian Hono Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Yogyakarta: Gava Media. Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Roasdakaraya.Nugroho, Nugroho, Riant. 2012. Public Policy. Jakarta: Gramedia Jakarta. Pasolong, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Purwanto, Erwan Agus. 2012. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media. Siagian, Sondang P 2003. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi dan Strateginya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Efektivitas Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Sebagai Upaya Peningkatan Akses Masyarakat Miskin Ke Infrakstruktur Dasar Wilayah Di Desa Kebumen, Kabupaten Kendal, Tahun 2010.

0 0 2