F. Tinjauan Mengenai Masyarakat Miskin 1. Definisi Masyarakat
Menurut Linton dalam Soekanto 2002:24 masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Sedangkan Soemardjan dalam
Soekanto 2002:24 mendefinisikan masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Shadily dalam Abdulsyani 2007:31 mengatakan bahwa masyarakat dapat didefinisikan sebagai golongan besar atau
kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dijelaskan tentang masyarakat, dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup
menetap pada suatu wilayah dan bekerja bersama sehingga menghasilkan kebudayaan sehingga pada akhirnya menimbulkan pertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
2. Ciri-Ciri Masyarakat
Menurut Soekanto dalam Abdulsyani 2007: 32 menyatakan bahwa sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat
itu mempunyai ciri-ciri pokok yaitu:
a Manusia yang hidup bersama. Tidak ada ukuran yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan
tetapi secara teoritis, angka minimumnya ada dua orang yang hidup bersama. b Bercampur untuk waktu yang lama. Berkumpulnya manusia, maka dengan ini
akan timbul manusia-manusia baru mereka dapat berkomunikasi menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaan mereka sehingga
timbullah sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
c Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. d Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
3. Definisi Kemiskinan
Kemiskinan seperti diungkapkan oleh Suparlan dalam Astika 2010: 21, dinyatakan sebagai suatu keadaan kekurangan harta atau benda berharga yang
diderita oleh seseorang atau sekelompok orang. Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut maka seseorang atau sekelompok orang itu merasa kurang mampu
membiayai kebutuhan-kebutuhan hidupnya sebagaimana layaknya. Kekurang mampuan tersebut mungkin hanya pada tingkat kebutuhan-kebutuhan budaya
adat, upacara-upacara, moral dan etika, atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan- kebutuhan social pendidikan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama
atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar makan minum, berpakaian, bertempat tinggal atau
rumah,
kesehatan dan sebagainya
.