BAWANG PUTIH Allium sativum L.

13 Secara umum, antioksidan adalah senyawa yang mampu untuk menghambat dan mencegah proses oksidasi, akan tetapi tidak dapat meningkatkan kualitas dari produk yang sudah teroksidasi. Antioksidan untuk penggunaan dalam makanan harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain efektif dalam konsentrasi rendah, dapat bergabung dengan substrat, tidak mempengaruhi sensori produk makanan off-color, off-odor, off-taste , dan tidak toksik Schuler, 1990. Sebelum mengukur kadar antioksidan, sampel harus diekstrak terlebih dahulu. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi sampel adalah etanol karena hampir seluruh aktivitas antioksidan yang kuat ditemukan pada fraksi yang larut dalam etanol Hirasa dan Takemasa, 1998. Fraksi polar yang larut dalam etanol memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat daripada fraksi yang tidak larut dalam etanol Pokorny, 2001. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan refluks pada suhu 50 o C. Uji kadar polifenol didasarkan pada prinsip reaksi oksidasi-reduksi dengan menggunakan reagen Folin-Ciocalteau. Reagen Folin-Ciocalteau merupakan campuran asam fosfomolibdat dan asam fosfotungstat. Antioksidan dapat mereduksi reagen sehingga terbentuk kompleks warna biru kromatogen dengan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 745-750 nm Nollet, 1996. Asam fosfotungstat P 2 W 18 O 62 -7 tereduksi menjadi H 4 P 2 W 18 O 62 -8 dan asam fosfomolibdat H 2 P 2 Mo 18 O 62 -6 tereduksi menjadi H 6 P 2 Mo 18 O 62 -6 The Grape Seed Method Evaluation Committee, 2001. Struktur kimia asam fosfomolibdat yang telah tereduksi dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Asam fosfomolibdat yang tereduksi The Grape Seed Method Evaluation Committee, 2001 14 Uji kadar polifenol memiliki kelebihan, yaitu dapat menghitung secara kuantitatif semua grup fenolik seperti quercetin, antosianin, dan fenolik pada teh hijau. Namun demikian, uji kadar polifenol juga memiliki kelemahan, antara lain tidak mampu membedakan tipe-tipe fenol yang terkandung monomerdimertrimer. Selain itu, keberadaan protein, asam nukleat, dan asam askorbat dapat mempengaruhi uji polifenol Lee dan Widmer, 1996. Sebagai garam basa, Na 2 CO 3 berfungsi memberikan suasana basa karena pembentukan warna biru sangat bergantung pada pH. Nilai pH yang paling sesuai adalah 10 – 10.5. Namun demikian, reagen Folin-Ciocalteau tidak stabil pada pH basa sehingga ketepatan waktu dalam setiap tahap sangat diperlukan. Setelah penambahan pereaksi, selalu dilakukan pendiaman agar reaksi dapat berjalan sempurna. Reaksi yang tidak berjalan sempurna dapat menyebabkan kesalahan negatif, yaitu hasil percobaan lebih rendah dari yang seharusnya Lee dan Widmer, 1996. Standar polifenol yang digunakan adalah asam galat asam 3,4,5- hidroksibenzoat . Asam galat merupakan asam organik yang secara alami terdapat pada daun teh, kayu oak, dan tanaman lainnya. Anonim, 2006c. Hasil uji polifenol diekspresikan sebagai GAE Gallic Acid Equivalents The Grape Seed Method Evaluation Committee, 2001. Semakin tinggi kadar polifenol yang terkandung dalam suatu sampel, semakin banyak molekul kromatogen yang terbentuk. Akibatnya, intensitas warna biru yang dihasilkan semakin tinggi dan nilai absorbansinya juga semakin tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kadar polifenol berbanding lurus dengan nilai absorbansi.

I. PENGUKURAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BERDASARKAN

ACTIVE OXYGEN METHOD AOM Menurut Almatsier 2002, pada saat lipid bersentuhan dengan udara untuk jangka waktu yang lama, oksigen akan terikat pada ikatan rangkap dan membentuk peroksida aktif. Peroksida aktif ini sangat reaktif dan dapat membentuk hidroperoksida yang bersifat sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi senyawa dengan rantai karbon pendek berupa asam-

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Dan Komponen Minyak Atsiri Rimpang Cabang Dan Rimpang Induk Kunyit (Curcuma Longa L.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

8 63 132

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan, Etil Asetat Dan Etanol Herba Labu Siam (Sechium Edule Sw) Dengan Metode DPPH

5 59 72

Uji aktivitas ekstrak rimpang lengkuas merah (alpinia galanga l. Willd) Terhadap Jamur Pityrosporum Ovale Dalam Sediaan Sampo Anti Ketombe

21 135 101

Aktivitas antioksidan rempah pasar dan bubuk rempah pabrik dengan metode polifenol dan uji Aom (Active oxygen method)

6 23 81

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)

0 3 7

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata).

0 0 15

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata).

0 1 14

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val & Zijp) Dengan Metode Dpph

0 0 14

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val & Zijp) Dengan Metode Dpph

0 1 2

SKRIPSI STUDI FARMAKOGNOSI RIMPANG dan UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI RIMPANG LENGKUAS ( Alpinia galanga L )

0 0 88