KUNYIT TINJAUAN PUSTAKA A.

8

E. JAHE

Zingiber officinale Rosc. Tanaman jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae, merupakan tanaman berumur panjang dengan rimpang di dalam tanah yang bercabang- cabang dan ke atas mengeluarkan tunas serta batang-batang yang dibalut oleh pelepah daun, dengan tinggi tanaman yang dapat mencapai 0.4-0.6 meter. Bagian jahe yang banyak digunakan manusia adalah rhizoma atau rimpangnya. Rimpang jahe merupakan batang yang tumbuh dalam tanah dan dipanen setelah berumur 9-11 bulan. Rimpang jahe bercabang-cabang tidak teratur, berserat, dan berbau khas aromatik Sutarno et al., 1999. Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, dikenal tigs varietas, yaitu jahe putih besar jahe gajah, jahe badak, jahe putih kecil jahe emprit, dan jahe merah jahe sunti. Diantara ketiga varietas tersebut, yang banyak digunakan sebagai obat adalah jahe merah karena kandungan minyak atsirinya lebih banyak Wijayakusuma, 2002. Jahe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe putih besar. Bentuk jahe putih besar dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Jahe putih besar Zingiber officinale Rosc. Rimpang jahe berasa pedas karena mengandung minyak atsiri sebesar 0.25-3.3, yang kadarnya bervariasi tergantung jenis jahe. Selain itu, rimpang jahe mengandung oleoresin sebanyak 4.3-6.0 yang terdiri dari gingerol dan shogaol hasil dehidrasi gingerol. Oleoresin pada jahe juga menimbulkan rasa pedas atau pungent Sutarno et al., 1999. Minyak jahe berwarna kuning dan kental. Minyak ini kebanyakan mengandung terpen, 9 fellandren, dekstrokamfen, bahan sesquiterpen yang dinamakan zingiberen, zingeron damar, dan pati Achyad dan Rasyidah, 2000. Ekstrak jahe dengan pelarut metanol menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu sekitar 2-4 kali BHT. Aktivitas antioksidan yang tinggi pada ekstrak jahe disebabkan kandungan gingerol dan shogaol yang memiliki gugus hidroksil Zaeoung et al., 2005. Struktur kimia senyawa gingerol dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur kimia senyawa gingerol pada jahe Tiwari et al., 2006 Ekstrak jahe mempunyai daya antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan minyak dan lemak. Jahe memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu berfungsi sebagai antioksidan. Menurut Vankar et al. 2006, aktivitas antioksidan dengan DPPH pada jahe bubuk sebelum dipanaskan dengan standar BHT adalah sebesar 10.81 dan setelah dipanaskan 120 o C adalah 6.01, sedangkan dengan standar pyragallol, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH adalah 4.13 dan setelah dipanaskan 120 o C adalah 1.36.

F. CENGKEH

Syzygium aromaticum L. Tanaman cengkeh termasuk ke dalam familii Myrtaceae. Cengkeh merupakan tanaman indigenus dari lima pulau kecil yaitu Pulau Ternate, Tidore, Mutir, Machian, dan Bachian. Cengkeh dalam bahasa Inggris disebut clove, yang diturunkan dari bahasa Perancis dan Spanyol yang berarti paku, karena bentuk cengkeh yang mirip paku berkepala bulat Farrell, 1990. Bentuk cengkeh dapat dilihat pada Gambar 7. 10 Gambar 7. Bunga cengkeh Pohon cengkeh dapat mencapai tinggi 20-30 meter dan umurnya dapat mencapai lebih dari seratus tahun Hadiwijaya, 1986. Myrtaceae terdiri dari 30000 spesies pohon dan semak dari daerah tropika dan subtropika. Menurut Purseglove et al. 1981, bunga cengkeh mempunyai aroma yang lebih kuat, lebih tajam, dan lebih getir dan pedas dibandingkan gagang dan daun cengkeh. Bunga cengkeh terutama digunakan untuk campuran rokok kretek. Sifat khas yang dimiliki tanaman cengkeh yaitu semua bagian tanaman mengandung minyak, mulai dari akar, batang, daun, dan bunga. Kandungan minyak tertinggi terdapat pada bagian bunga Bintoro, 1986. Kandungan minyak cengkeh adalah eugenol 2-metoksi-4-alil fenol 90, eugenol asetat, metil n-heptil alkohol, benzil alkohol, metil salisilat, metil n-amil karbinol, dan terpene caryophylene Harris, 1987. Eugenol adalah senyawa utama pada minyak esensial cengkeh Hirasa dan Takemasa, 1998. Eugenol inilah yang memberikan aroma khas cengkeh. Namun demikian, cengkeh yang berasal dari daerah berbeda mempunyai kadar minyak atsiri dan kadar total eugenol yang berbeda Kardiman, 2005. Struktur kimia eugenol dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Struktur kimia eugenol pada cengkeh Porter, 1979

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Dan Komponen Minyak Atsiri Rimpang Cabang Dan Rimpang Induk Kunyit (Curcuma Longa L.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

8 63 132

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan, Etil Asetat Dan Etanol Herba Labu Siam (Sechium Edule Sw) Dengan Metode DPPH

5 59 72

Uji aktivitas ekstrak rimpang lengkuas merah (alpinia galanga l. Willd) Terhadap Jamur Pityrosporum Ovale Dalam Sediaan Sampo Anti Ketombe

21 135 101

Aktivitas antioksidan rempah pasar dan bubuk rempah pabrik dengan metode polifenol dan uji Aom (Active oxygen method)

6 23 81

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)

0 3 7

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata).

0 0 15

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata).

0 1 14

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val & Zijp) Dengan Metode Dpph

0 0 14

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val & Zijp) Dengan Metode Dpph

0 1 2

SKRIPSI STUDI FARMAKOGNOSI RIMPANG dan UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI RIMPANG LENGKUAS ( Alpinia galanga L )

0 0 88