Derajat Substitusi Chang dan Lii, 1992 Uji Organoleptik Penentuan Umur Simpan

31 diencerkan dengan akuades sampai tanda tera. Larutan didiamkan selama 10 menit kemudian absorbansinya diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm. Konsentrasi fosfor dari kurva standar berdasarkan absorbansi yang terbaca kemudian dicatat. Kadar fosfor dihitung dengan menggunakan rumus : Kadar fosfor = mg fosfor sampel x total vol lar abu x 100 vol lar abu yang digunakan x berat sampelmg

h. Derajat Substitusi Chang dan Lii, 1992

Banyaknya ikatan silang yang terjadi dapat ditentukan dengan mengetahui besarnya derajat substitusi DS. Derajat substitusi dihitung dengan rumus : Derajat substitusi DS = 162 P 3100-124 P dimana P adalah kadar fosfor

i. Uji Organoleptik

Analisis organoleptik dilakukan kepada 30 orang panelis tidak terlatih terhadap produk bubur gel ubi jalar. Analisis organoleptik meliputi uji hedonik dan uji ranking. Uji hedonik dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap produk tersebut, sedangkan uji ranking untuk mengetahui formulasi mana yang paling disukai. Parameter yang diujikan untuk uji hedonik adalah citarasa, tekstur, dan overall dengan menggunakan lima skala 1 = sangat tidak suka; 5 = sangat suka. Uji ranking dilakukan dengan pemberian ranking pada produk. Ranking 1 menunjukkan produk yang paling disukai. Data uji hedonik yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik dengan program komputer statistik untuk uji keragaman atau ANOVA. Jika sampel yang dianalisis berbeda nyata, kemudian 32 dilanjutkan dengan uji Duncan SPSS 11.5. Data uji ranking yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan Friedman test yang dilanjutkan dengan uji lanjut LSD SPSS 11.5.

j. Penentuan Umur Simpan

Penentuan umur simpan pada tepung bubur gel instan dari pati ubi jalar dilakukan dengan penentuan kurva sorpsi isothermis, penentuan kadar air kritis, dan pengukuran umur simpan. Penentuan kurva sorpsi isothermis dilakukan dengan penyimpanan di dalam desikator yang telah dijenuhkan dengan garam jenuh yang sesuai pada 8 level RH Tabel 4 yang berbeda sampai mengalami kerusakan. Penentuan Kurva Sorpsi Isothermis Spies dan Wolf, 1987 Sampel sebanyak 5 gram diletakkan pada cawan aluminium lalu dimasukkan ke dalam desikator yang telah dijenuhkan dengan larutan garam jenuh yang sesuai. Nilai RH dan Aw dari masing-masing larutan garam jenuh yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai RH dan Aw dari larutan garam jenuh yang digunakan suhu 30 o C Larutan Garam Jenuh RH Aw NaOH 7.58 0.0758 KF 27.27 0.2727 K 2 CO 3 43.17 0.4317 NaBr 56.03 0.5603 KI 67.00 0.6700 NaCl 75.09 0.7509 NaI 86.30 0.8630 K 2 SO 4 98.00 0.9800 Sumber : Syarief dan Halid 1993 33 b Po Ws A x k mc me mi me gain ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − − = ln θ Desikator kemudian disimpan pada suhu 30 o C konstan. Contoh ditimbang secara periodik hingga beratnya konstan dengan selang penimbangan satu hari. Contoh yang telah mencapai berat konstan lalu diukur kadar air dan aktivitas air kesetimbangan maka dapat dibuat kurva sorpsi isothermisnya. Penentuan Kadar Air Kritis Penentuan kadar air kritis dilakukan dengan meletakkan sampel ke dalam desikator yang telah dijenuhkan garam jenuh KNO 3 dengan RH 93.00. Parameter yang diamati yaitu pada saat sampel mulai menggumpal kemudian diukur kadar air kritisnya. Pengukuran Umur Simpan Labuza, 1982 Data-data yang dibutuhkan untuk menentukan umur simpan produk pada suatu suhu dan RH tertentu adalah kadar air awal mi, kadar air kritis mc, kadar air kesetimbangan me, permeabilitas uap air kemasan kx, berat kering produk Ws, luas permukaan kemasan A, tekanan uap air jenuh Po dan kemiringanslope kurva sorpsi isotermis b. Kemudian dari nilai-nilai di atas umur simpan dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut : Keterangan : θgain : waktu perkiraan umur simpan hari me : kadar air kesetimbangan bk mi : kadar air awal bk mc : kadar air kritis bk Ws : berat kering bahan g A : luas permukaan kemasan m2 kx : permeabilitas uap air kemasan gm2harimmHg Po : tekanan uap jenuh mmHg b : slope kurva sorpsi isotermis 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. EKSTRAKSI PATI UBI JALAR

Ubi jalar putih varietas Sukuh yang digunakan pada penelitian ini memiliki umur panen berkisar empat bulan. Penampakan ubi jalar putih varietas Sukuh segar dapat dilihat pada Gambar 9. a b Gambar 9. a Ubi jalar putih varietas Sukuh sebelum dicuci dan dikupas; b Ubi jalar putih varietas Sukuh setelah dicuci dan dikupas Hasil rendemen yang diperoleh selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Rendemen pati ubi jalar dihitung berdasarkan bobot pati bobot kering per bobot ubi jalar segar bersih. Tabel 6 menunjukkan rata-rata rendemen pati sebesar 12.64. Efisiensi ekstraksi pati dihitung berdasarkan rata-rata rendemen pati dari penelitian ini per rendemen pati berdasarkan SNI 01 - 4493 - 1998 tentang ubi jalar yaitu sebesar 25 sehingga dihasilkan efisiensi ekstraksi pati sebesar 51. Tabel 6. Hasil rendemen pati ubi jalar putih Berat bersih kg Kadar air pati berat kering Berat pati kg Berat kering pati kg Rendemen 10.40 12.48 1.30 1.14 10.96 9.80 11.62 1.45 1.28 13.06 30.55 12.77 4.71 4.11 13.45 32.95 13.92 5.01 4.31 13.08 Rata-rata : 12.64 Efisiensi ekstraksi pati : 12.6425 x 100 = 51