7. Penegakan Hukum
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa indikator proses penyelesaian penegakan hukum pidana memiliki nilai mean terendah yaitu
3,5652. Namun nilai tersebut tidak mempengaruhi tingkat penegakan hukum PH di sektor pemerintahan Kota Surakarta yang termasuk ke dalam kategori efektif.
Hal tersebut berarti para pegawai instansi pemerintah Kota Surakarta merasa para pejabat cepat tanggap dalam menangani pelanggaran peraturan
instansi sehingga penanganan pelanggaran peraturan instansi selesai tepat pada waktunya. Keputusan kepala instansi juga memutuskan hukuman pelanggaran
sesuai dengan aturan yang berlaku.
8. Fraud di Sektor Pemerintahan
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa indikator kecurangan laporan keuangan memiliki nilai mean tertinggi yaitu 2,0609. Namun nilai
tersebut tidak mempengaruhi tingkat fraud di sektor pemerintahan Kota Surakarta yang termasuk ke dalam kategori sangat jarang terjadi.
Hal tersebut dikarenakan instansi pemerintahan Kota Surakarta tidak terdapat kecurangan laporan keuangan karena setiap pencatatan bukti transaksi
dilakukan dengan otorisasi pihak yang berwenang dan dilakukan penilaian kembali terhadap asset kantor, di instansi Kota Surakarta tidak terdapat
penyalahgunaan asset berupa para pengguna anggaran yang meminta kuitansi kosong, di instansi Kota Surakarta tidak terdapat korupsi karena setiap transaksi
memiliki bukti pendukung dan tidak ditemukan adanya pengeluaran tanpa dokumen pendukung.
Instansi pemerintahan Kota Surakarta memiliki SPIP yang baik dan efektif sesuai dengan Pasal 47 ayat 1 PP 60 tahun 2008. Selain itu, sesuai
dengan analisis dekriptif yang diperoleh bahwa instansi pemerintahan Kota Surakarta memiliki budaya organisasi yang etis, dan gaya kepemimpinan yang
efektif sehingga memiliki tingkat kecurangan fraud yang rendah.
4.9.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis