perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara penegakan hukum itu dapat
dilakukan oleh subjek yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum oleh subjek dalam arti yang terbatas atau
sempit. Dalam arti luas, proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan hukum. Penegakan
Hukum organisasi ini diukur dengan menggunakan 5 item yang dikembangkan dari teori Robbins 2008. Skala Likert 1 sampai 5
digunakan untuk menunjukkan respon dari penegakan hukum 1 –
sangat tidak setuju sampai 5 – sangat setuju. Semakin tinggi nilai
skala menunjukkan semakin tinggi budaya penegakan hukum dalam suatu instansi pemerintahan. Pengukuran variabel sistem pengendalian
intern diukur dengan indikator sebagai berikut: a. Daya tanggap pejabat penerima lamban.
b. Proses penegakan hokum pidana selesai. c. Putusan hokum sesuai dengan aturan yang berlaku.
d. Aturan hokum dalam instansi. e. Ketaatan terhadap hokum.
3.4.2 Variabel Dependen Variabel Endogen
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel endogen adalah Fraud di sektor pemerintahan. Fraud di sektor pemerintahan adalah persepsi
pegawai di instansi pemerintahan mengenai kecurangan akuntansi yang sering terjadi di sektor pemerintahan. Pengukuran ini memiliki 5 item
pertanyaan yang dikembangkan dari IAI, 2001. Diukur menggunakan skala likert 1-5.
3.4.3 Kategori Variabel Keefektifan Pengendalian Internal
1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 5 jumlah soal x 5 skor maksimal
= 25 Skor nilai minimal adalah 5 jumlah soal x 1 skor minimal
= 5 2. Banyaknya kelas:
Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5.
3. Panjangnya kelas interval: P =
�� �� +1 �� �� �
, maka P =
25−5 +1 5
= 4,2 dibulatkan menjadi 5 Maka panjang kelas interval variabel keefektifan sistem pengendalian
internal adalah 5.
Tabel 3.2 Kategori Variabel Keefektifan Pengendalian Internal
No Interval
Kategori
1 3
– 7 Sangat tidak efektif
2 8
– 12 Tidak efektif
3 13
– 17 Cukup efektif
4 18
– 22 efektif
5 23
– 27 Sangat efektif
Sumber : Pengolahan data, 2012
3.4.4 Kategori Variabel Kepuasan kompensasi
1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 5 jumlah soal x 5 skor maksimal
= 25 Skor nilai minimal adalah 5 jumlah soal x 1 skor minimal
= 5 2. Banyaknya kelas:
Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5.
3. Panjangnya kelas interval: P =
�� �� +1 �� �� �
, maka P =
25−5 +1 5
= 4,2 dibulatkan menjadi 5
Maka panjang kelas interval variabel kepuasan kompensasi adalah 5. Tabel 3.3 Kategori Variabel Kepuasan Kompensasi
No Interval
Kategori
1 3
– 7 Sangat tidak puas
2 8
– 12 Tidak puas
3 13
– 17 Cukup puas
4 18
– 22 Puas
5 23
– 27 Sangat puas
Sumber : Pengolahan data, 2012
3.4.5 Kategori Variabel Kultur Organisasi
1. Rentang Skor maksimal adalah 5 jumlah soal x 5 skor maksimal = 25
Skor minimal adalah 5 jumlah soal x 1 skor minimal = 5 2. Banyak kelas :
Sesuai dengan jumlah skala likert, maka banyak kelas adalah 5.
3. Panjang kelas interval: P =
�� �� +1 �� �� �
, maka P =
25−5 +1 5
= 4,2 dibulatkan menjadi 5
Maka panjang kelas interval variabel kultur organisasi adalah 5. Tabel 3.4 Kategori Variabel Kultur Organisasi
No Interval
Kategori 1
3 – 7
Sangat tidak baik 2
8 – 12
Tidak baik 3
13 -17 Cukup baik
4 18
– 22 Baik
5 23
– 27 Sangat baik
Sumber : Pengolahan data, 2012
3.4.6 Kategori Variabel Perilaku Tidak Etis