Keefektifan Sistem Pengendalian Intern

Hasil pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan berdasarkan nilai inner weight , digambarkan secara ringkas pada Tabel 4.32. Tabel 4.32 Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan Sumber : Pengolahan data 2013

4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, yang terkait dengan judul, permasalahan dan hipotesis penelitian, maka dalam penelitian ini ada beberapa hal yang dapat dijelaskan, yaitu sebagai berikut.

4.9.1 Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

Di dalam pembahasan ini, akan diulas secara umum kriteria penilaian untuk semua variabel penelitian.

1. Keefektifan Sistem Pengendalian Intern

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa indikator keefektifan informasi dan komunikasi memiliki nilai mean terendah yaitu 3,8261. Namun Hipotesis Pernyataan Hasil H 1 Keefektifan Sistem Pengendalian Intern KSPI berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor Pemerintahan. Hipotesis Diterima H 2 Kesesuaian Kompensasi KK berpengaruh negatif terhadap Fraud di Sektor Pemerintahan. Hipotesis Diterima H 3 Kultur Organisasi KO berpengaruh negatif terhadap Fraud di Sektor Pemerintahan. Hipotesis Ditolak H 4 Perilaku Tidak Etis PTE berpengaruh positif terhadap Fraud di Sektor Pemerintahan. Hipotesis Diterima H 5 Gaya Kepemimpinan GK berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor Pemerintahan Hipotesis Diterima H 6 Sistem Pengendalian Intern SPI berpengaruh negatif terhadap Fraud di sektor Pemerintahan. Hipotesis Diterima H 7 Penegakan Hukum PH berpengaruh negatif terhadap Fraud di Sektor Pemerintahan. Hipotesis Ditolak nilai tersebut tidak mempengaruhi tingkat keefektifan sistem pengendalian internal KSPI di sektor pemerintahan Kota Surakarta yang termasuk ke dalam kategori efektif. Hal tersebut dikarenakan instansi Kota Surakarta memiliki lingkungan pengendalian, sistem informasi dan komunikasi yang baik, dan aktivitas pengendalian yang efektif. Selain itu, instansi Kota Surakarta memiliki sumber daya manusia yang memiliki integritas dan mentaati nilai etika, pimpinan dan pegawai yang memiliki komitmen, keteladanan seorang pemimpin, dan ketersediaan infrastruktur berupa pedoman, kebijakan, dan prosedur yang terintegrasi dengan unsur – unsur SPIP lainnya. Pasal 47 ayat 1 PP 60 tahun 2008 menyatakan bahwa Menteri Pimpinan lembaga, gubernur dan bupati walikota bertanggungjawab atas efektivitas penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing- masing. Berdasarkan pasal ini, tanggung jawab penyelenggaran SPIP dan keberhasilan penerapan SPIP di daerah sangat tergantung pada komitmen dari kepala daerah masing-masing.

2. Kesesuaian Kompensasi