3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2005 sampai dengan Agustus 2005, yang bertempat di Laboratorium Biokimia Departemen Teknologi
Hasil Perairan, Bogor, Laboratorium Pengolahan Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan penelitian yang digunakan, meliputi bahan utama untuk pembuatan gelatin yaitu tulang ikan tuna albacore dibawa dengan box yang didalamnya diberi
es, tulang ikan tuna albacore diperoleh dari PT Bonecom pada bulan April, asam klorida teknis yang didapatkan dari Toko Bratachem dan aquades. Bahan – bahan
untuk analisis yaitu asam klorida, asam sulfat, asam asetat, pelarut hexana, natrium asetat,natrium hidroksida, etanol 95, garam kjeldahl CuSO
4
dan K
2
SO
4
. Peralatan yang dibutuhkan yaitu: pisau, kompor gas, wadah plastik,
cetakan, neraca analitik, pH meter, tanur, desikator, oven, heater, thermometer, blender, peralatan mikro kjeldahl, peralatan soxhlet, cawan alumunium, cawan
porselen, alat-alat gelas, kertas saring whatman 40, kain saring, Rheoner RE3305 , Brookfield Synchro-Lectric Viscometer, Kettler Whitenes Powder.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama dan tahap kedua. Penelitian tahap pertama berfokus pada pembuatan gelatin dengan proses
perendaman dengan asam klorida dan suhu ekstraksi. Adapun penelitian tahap kedua berfokus pada analisis sifat fisika kimia produk gelatin yang dihasilkan.
Pembuatan gelatin dari tulang ikan tuna dilakukan dengan metode asam yang dimodifikasi dari Hadi 2005. Tahapan utama proses pembuatan gelatin ini
adalah degrasssing perebusan selama 30 menit dengan suhu 80
o
C; demineralisasi
atau perendaman tulang ikan tuna dengan menggunakan asam klorida, dimana banyaknya tulang ikan dibandingkan dengan larutan perendaman
adalah 1: 4, dan konsentrasi asam klorida berkisar antara 3-7 vv dengan lama
perendaman 2 hari, dimana tiap 24 jam larutan perendaman diganti; dan terakhir adalah pemanasan dengan suhu berkisar antara 80-90
o
C. Diagram alir proses pembuatan gelatin dapat dilihat pada Gambar 4. Adapun deskripsi selangkapnya
tahapan penelitian ini adalah :
3.3.1 Penelitian tahap pertama
Penelitian tahap pertama diawali dengan melakukan analisis proksimat pada bahan baku tulang ikan tuna kering, yang meliputi kadar air, kadar abu,
kadar protein dan kadar lemak .
Proses penelitian selanjutnya adalah pembuatan gelatin dari tulang ikan tuna dengan perlakuan pertama pada proses
demineralisasi atau perendaman tulang ikan tuna dengan menggunakan asam
klorida, dimana banyaknya tulang ikan dibandingkan dengan larutan perendaman adalah 1: 4, dan konsentrasi asam klorida yang digunakan adalah 3, 4, 5, 6 dan 7
vv dengan lama perendaman 2 hari, dimana setiap 24 jam larutan perendaman diganti dan pemanasan dengan suhu ekstraksi 80, 85 dan 90
o
C merupakan perlakuan yang kedua. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan
pengamatan berupa uji fisik yang meliputi identifikasi gelatin, rendemen, pH, viskositas, dan kekuatan gel.
3.3. Penelitian tahap kedua
Penelitian tahap kedua merupakan analisis produk gelatin yang terpilih dari penelitian tahap pertama. Hasil analisis ini dibandingkan parameter mutunya
dengan gelatin tulang ikan kakap merah Hadi, 2005 dan gelatin tulang ikan patin Nurilmala, 2004. Parameter yang dibandingkan meliputi analisis proksimat
gelatin kadar air, abu, lemak dan protein dan sifat fisika-kimianya meliputi kekuatan gel, viskositas, pH, titik gel, titik leleh, titik isoelektrik, derajat putih dan
asam aminonya
Degreasing Perebusan
selama 30 menit pada suhu 80
o
C Pembersihan
Pemotongan dengan ukuran 1,5-2 cm
Pengeringan dengan sinar matahari selama 2 hari
Tulang ikan tuna
Demineralisasi perendam
HCl 3,4, 5, 6 dan 7 selama 2 hari 1:4, diganti larutan setiap hari
Pencucian sampai pH netral Perendaman ossein
dalam aquades selama 1 hari
Pencucian dengan air mengalir
Ekstraksi pada suhu 80
C, 85 C, 90
C selama 4 jam Penyaringan menggunakan kain belacu
Pengeringan dalam oven pada suhu 60
C Lembaran gelatin
Modifikasi
Gambar 4. Prosedur pembuatan gelatin dari tulang ikan tuna Tunnus sp Modifikasi Hadi, 2005
3.4 Analisis 3.4.1 Rendemen AOAC, 1995