Titik gel gelatin Titik leleh gelatin Titik isoelektrik protein

Tingginya kadar protein yang dikandung oleh gelatin tulang ikan tuna mengindikasikan bahwa gelatin tersebut memiliki mutu yang baik. Menurut Keenan dalam Rusli 2004 bahwa berdasarkan berat keringnya, gelatin terdiri dari 98-99 protein.

4.2.2 Sifat Fisika-Kimia

Hasil penelitian sifat fisika-kimia gelatin tulang ikan tuna, ikan kakap merah dan ikan patin dapat dilihat pada Tabel 7: Tabel 7. Perbandingan sifat fisika-kimia gelatin tulang ikan tuna, ikan kakap merah dan ikan patin Parameter Gelatin Tuna Kakap merah 1 Patin 2 Kekuatan gel bloom 175 226,8 279,1 Viskositas cP 6,9 6,7 4,17 pH 4,89 5,05 4,61 Titik gel o C 7,61 8,4 8,2 Titik leleh o C 19,84 24,6 24 Titik isoelektrik 7 7 8 Derajat putih 10,7 37,63 - Logam berat Hg Tidak terditeksi Tidak terditeksi - 1 Hadi 2005 2 Nurilmala 2004 pengikuran menggunakan TA-XT plus texture analyzer

4.2.2.1 Titik gel gelatin

Titik gel adalah suhu pada waktu dimana larutan gelatin mulai membentuk gel Stainsby, 1977. Dari hasil pengukuran terlihat nilai titik gel yang berbeda- beda, kisaran nilai titik gel antara 7,61-8,4 o C. Nilai titik gel gelatin dari bahan dasar tulang tuna lebih rendah hal ini dapat dilihat juga dari nilai kekuatan gel yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Titik gel gelatin dipengaruhi oleh konsentrasi gelatin, pH dan besarnya molekul gelatin Stainsby,1977.

4.2.2.2 Titik leleh gelatin

Titik leleh adalah suhu ketika gelatin yang telah membentuk gel mencair ketika dipanaskan Stainsby, 1977. Dari hasil pengukuran titik leleh gelatin dari bahan dasar tulang ikan tuna mempunyai nilai yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya, yaitu 19,84 o C, sedangkan gelatin tulang ikan kakap merah sebesar 24,6 o C, dan gelatin tulang ikan patin sebesar 24 o C. Semakin besar titik leleh, maka titik gel juga semakin besar. Gel yang bertekstur kurang kompak dengan kekuatan gel rendah akan lebih mudah pecah dan lebih mudah meleleh. Sedikitnya jumlah sambungan silang junction zone yang menopang gel membuat gel menjadi lemah. Pemutusan sambungan silang akan membuat gel menjadi lebih tidak stabil dan akhirnya meleleh pada suhu yang lebih rendah jika dibandingkan dengan gel yang memiliki banyak sambungan silang. Rendahnya titik leleh disebabkan rendahnya kandungan asam amino prolin dan hydroksiprolin didalam gelatin mengakibatkan sedikitnya ikatan hydrogen dari gelatin terhadap air dalam larutan. Selain itu titik leleh dipengaruhi oleh konsentrasi gelatin dalam larutan, pH dan besarnya molekul gelatin Stainsby, 1977.

4.2.2.3 Titik isoelektrik protein

Titik isoelektrik protetin pI adalah pH dimana protein memiliki jumlah muatan ion positif dan negatif yang sama. Pada titik isoelektriknya, kelarutan protein rendah sehingga terjadi penggumpalan atau pengendapan protein. Dengan demikian titik isoelektrik gelatin penting untuk diketahui karena akan berpengaruh pada penggunaanya dalam berbagai produk terutama kaitannya dengan tingkat kelarutan gelatin, sebagai contoh kelarutan protein selalu minimum pada titik isoelektriknya. Dari hasil penelitian dan pengujian titik isoelektrik menunjukan bahwa gelatin tulang ikan tuna sama dengan gelatin tulang ikan kakap merah dan lebih rendah dibandingkan dengan titik isoelektrik gelatin tulang ikan patin. Titik isoelektrik gelatin berkisar antara 4,8-9,4, dimana gelatin yang dihasilkan dengan proses asam mempunyai titik isoelektrik yang lebih tinggi dibandingkan gelatin yang dihasilkan dengan proses basa Poppe, 1997. Gelatin dapat digunakan baik dalam kondisi asam maupun basa. Pada penggunaan dalam larutan asam pH rendah, gelatin akan bereaksi sebagai alkali atau bermuatan positif, sedangkan dalam larutan basa pH tinggi, gelatin akan bereaksi sebagai asam atau bermuatan negatif. Kemampuan gelatin yang dapat beraksi sebagai asam maupun basa ini maka gelatin disebut sebagai protein ampoterik Budavari, 1996. Oleh karena pada titik isoelektriknya protein memiliki kelarutan yang rendah maka hendaknya dalam melarutkan gelatin tulang ikan tuna dan kakap dilakukan diatas atau dibawah pH 7 dan untuk gelatin tulang ikan patin sebaiknya dilarutkan dibawah atau diatas pH 8. Titik isoelektrik gelatin juga erat kaitannya dengan viskositasnya, dimana viskositas gelatin terendah diperoleh pada pH titik isoelektriknya. Oleh karena itu untuk mendapatkan viskositas gelatin yang tinggi maka larutan yang digunakan untuk melarutkan gelatin tersebut hendaknya lebih besar atau lebih rendah dari pH titik isoelektriknya.

4.2.2.4 Derajat putih