13
Return On Asset ROA adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan. Return On Asset ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan perusahaan. Return On Asset dapat
dihitung dengan membandingkan antara keuntungan setelah pajak earning after
tax dengan total aktiva.
ROA=
��������� ℎ������ ℎ����� ���������
X 100
2.1.4 Rasio Aktivitas
Rasio aktivas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, juga dapat
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi efektivitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio aktivitas juga digukan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Rasio ini digunakan untuk mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan
digudang, perputara modal kerja, perputara aktiva tetap dalam satu periode. Rasio aktivitas diperoleh dengan cara membandingkan antara tingkat penjualan dengan
investasi dalam aktiva untuk satu periode Secara umum, rasio aktivitas yang ada digunakan, akan mampu
memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal. Adapun jenis-jenis rasio aktivitas Van Horne 2005:211 yaitu:
1. Perputaran Piutang
Universitas Sumatera Utara
14
Perputaran piutang receivable turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas piutang perusahaan dan seberapa
berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio ini menunjukkan berapa kali piutang usaha telah berputar menjadi kas selama tahun
tersebut. Semakin tinggi perputan piutang suatu perusahaan maka semakin pendek waktu antara penjualan kredit dan peagihan tunainya.
Untuk menghitung rasio kredit tahunan bersih dan nilai piutang Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Perputaran sediaan
=
Penjualan kredit tahunan bersih Piutang
Apabila rasio perputaran piutang suatu perusahaan rendah, ini merupakan indikasi kurangnya kebijakan penagihan terhadap piutang
perusahaan dan sejumlah tagihan yang jatuh tempo masih berada dalam catatan perusahaan. Demikian pula apabila perputaran piutang tinggi
berarti perusahaan bekerja secara efisien dalam penagihan piutang perusahaan. Hal ini mengakibatkan tidak terjadi penumpukan modal pada
pihak lain berupa piutang.
2. Perputaran Sediaan
Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan inventory ini
berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan inventory turn over. Dapat diartikan pula bahwa
perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah
Universitas Sumatera Utara
15
barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung rasio perputaran sediaan dilakukan dengan dua yaitu: pertama, membandingkan antara harga pokok barang yang dijual
dengan nilai sediaan, dan kedua, membandingkan antara penjualan dan nilai sediaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Perputaran sediaan
=
Penjualan Sediaan
Apabila rasio perputaran sediaan suatu perusahaan tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan
semakin baik. Demikian pula apabila perputaran sediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak
barang sediaan yang menumpuk. Hal ini mengakibatkan investasi dalam pengembalian yang rendah.
3. Total Assets Turn Over