Koefisien Determinasi R Pengujian Hipotesis

36

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variable yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independent variable. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Di Indonesia Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Perkembangan pasar modal Indonesia mengalami pasang dan surut, seirama dengan perjalanan Negara Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda, misalnya, pasar modal Indonesia pernah mengalami pasang. Kemudian, seiring dengan berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia, pasar modal juga mengalami kemunduran. Selanjutnya, saat negara Indonesia mengalami kemelut termasuk kesulitan ekonomi, pada tahun 1960-an, pasar modal juga tidak bisa menunjukkan aktivitas yang baik. Catatan terakhir menunjukkan, pasar modal Indonesia mengalami masa pasang ketika pembangunan ekonomi yang dilakukan sejak Orde Baru mulai menunjukkan hasil pada ahir tahun 1980-an. Pada tahun 1997, ekonomi Indonesia dilanda krisis moneter yang menyebabkan pasar modal juga terkena imbasnya. Kegiatan perdagangan saham sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, yaitu ketika nama Indonesia masih Hindia Belanda. Kegiatan perdagangan efek di Batavia sekarang Jakarta dimulai pada tanggal 14 desember 1912, Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925, dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Universitas Sumatera Utara 38 Kegiatan ini ditutup ketika Perang Dunia II berlangsung 1940. Pada waktu itu, perdagangan efek tidak terorganisasi dengan baik sehingga sulit untuk mendapatkan data historis tentang kemajuan perdagangan. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Bursa efek Indonesia memaparkan tentang perkembangan pasar modal di Indonesia dalam situsnya www.idx.co.id pada tanggal 2 November 2011 sebagai berikut: 1. 14 Desember 1912: Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda. 2. 1914-1918: Bursa efek di Batavia ditutup selama Perang Duni I. 3. 1925-1942: Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan bursa efek di Semarang dan Surabaya. 4. Awal tahun 1939: Karena isu politik Perang Dunia II bursa efek di Semarang dan Surabaya ditutup. 5. 1942-1952: Bursa efek di Jakarta di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II. 6. 1952: Bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan Undang-Undang Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman Lukman Wiradinata dan Menteri Keuangan Prof. DR. Sumitro Djojohadikusumo. Instrumen yang diperdagangkan adalah Obligasi Pemerintah Republik Indonesia tahun 1950. Universitas Sumatera Utara 39 7. 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda, bursa efek mengalamai kelesuan. 8. 1956-1977: Perdagangan di bursa efek mengalami kevakuman. 9. 10 Agustus 1977: Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Suharto. Bursa Efek Jakarta BEJ dijalankan BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal. Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai hari berdirinya Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 10. 1977-1987: Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrument perbankan dibandingkan instrument pasar modal. 11. 1987: Pemerintah mengeluarkan Paket Des 1987 PAKDES 87 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. 12. 1988-1990: Paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu Bursa Efek Jakarta BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat. 13. 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia BPI mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek PPUE sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. 14. Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Des 88 PAKDES 88 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. Universitas Sumatera Utara 40 15. 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya BES mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. 16. 13 Juli 1992: Swastanisasi Bursa Efek Jakarta BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai hari berdirinya Bursa Efek Jakarta. 17. 22 Mei 1995: Sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem komputer JATS Jakarta Automated Trading Systems. 18. 10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang diberlakukan mulai Januari 1996. 19. 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 20. 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. 21. 2002: Bursa Efek Jakarta BEJ mulai mengaplikasikan system perdagangan jarak jauh remote trading. 22. 2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. 23. 2 Maret 2009: Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG. Universitas Sumatera Utara 41

4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan Barang Konsumsi 1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Analisis Hubungan Efektivitas Modal Kerja, Perputaran Total Aktiva Dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 51 93

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

4 56 101

Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16 141 75

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERSEDIAAN DAN AKTIVA TETAP TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013.

0 4 31

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA,PERPUTARAN TOTAL AKTIVA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 3 23

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

ABSTRAK “Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”

0 0 11