32
2 Fungsi pencegahan dapat menjadi muatan layanan penguasaan konten memang terarah kepada terhindar kannya individu atau peserta didik dari
mengalami masalah tertentu. 3 Fungsi pengentasan akan menjadi arah layanan apabila penguasaan konten
memang untuk mengatasi masalah yang sedang dialami klien. 4 Fungsi pengembangan dan pemeliharaan, pemberian konten tertentu dapat
membantu individu dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dan memelihara potensi yang telah dikembangkan.
Menurut Supriyo 2010: 38 menjelaskan bahwa fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi yang akan digunakan adalah fungsi pemahaman dan fungsi pengembangan. Agar
konseli dapat memahami cara-cara kebiasaan belajar yang baik dan mengembangkan cara-cara tersebut menjadi lebih mudah dan menarik melalui
pemberian layanan penguasaan konten.
2.2.2.4 Isi Layanan Penguasaan Konten
Isi layanan penguasaan konten meliputi bidang pribadi,belajar, sosial, karier, dan keluarga. Pendapat tersebut didukung oleh para ahli, sebagai berikut:
Tohirin 2007: 160 mengemukakan bahwa isi layanan penguasaan konten ini merupakan satu unit materi yang menjadi pokok bahasan atau materi latihan
yang dikembangkan oleh pembimbing atau konselor dan diikuti oleh sejumlah
33
siswa. Isi layanan penguasaan konten, yaitu 1 pengembangan kehidupan pribadi, 2 pengembangan kemampuan hubungan sosial, 3 pengembangan kegiatan
belajar, 4 pengembangan dan perencanaan karier, 5 pengembangan kehidupan berkeluarga, 6 pengembangan kehidupan beragama.
2.2.2.5 Komponen Layanan Penguasaan Konten
Komponen layanan
penguasaan konten,
meliputi 1
guru pembimbing, 2 peserta didik, dan 3 konten yang menjadi isi layanan. Hal
tersebut didukung pendapat para ahli, sebagai berikut: Menurut Prayitno 2012: 92-93 adapun komponen layanan penguasaan
konten sebagai berikut: 1 Konselor
Konselor adalah tenaga ahli pelayanan konseling, penyelenggara layanan penguasaan konten dengan menggunakan berbagai modus dan media layanan.
Guru pembimbing menguasai konten yang menjadi isi layanan penguasaan konten yang diselenggarakanya.
2 Individu Konselor menyelenggarakan layanan penguasaan konten terhadap seorang
atau sejumlah individu yang memerlukan penguasaan atas konten yang menjadi isi layanan, individu adalah subjek yang menerima layanan, sedangkan guru
pembimbing adalah pelaksana layanan. 3 Konten
Konten merupakan isi layanan penguasaan konten, yaitu satu unit materi yang menjadi pokok isi bahasan atau materi latihan yang dikembangkan oleh guru
34
pembimbing dan diikuti oleh peserta didik. Prayitno 2012: 93 Layanan penguasaan konten dapat diangkat dari bidang-bidang pelayanan konseling, yaitu
bidang-bidang: pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kemampuan hubungan sosial, pengembangan kegiatan belajar, pengembangan perancanaan
karier, pengembangan kehidupan berkeluarga, pengembangan kehidupan beragama. Berkenaan dengan semua bidang pelayanan yang dimaksudkan itu
dapat diambil dan dikembangkan berbagai hal yang kemudian dikemas menjadi topik atau pokok bahasan, bahan latihan, dan atau isi kegiatan yang diikuti oleh
peserta pelayanan.Konten dalam layanan penguasaan konten itu sangat bervariasi, baik dalam bentuk, materi, maupun acuanya. Acuan yang dimaksud itu dapat
terkait dengan tugas-tugas perkembangan peserta didik, kegiatan dan hasil belajar siswa, nilai, moral dan tata krama pergaulan, peraturan dan disiplin sekolah,
bakat, minat, dan arah karir, ibadah keagamaan, kehidupan dalam keluarga, dan secara khusus permasalahan peserta didik.
2.2.2.6 Asas Layanan Penguasaan Konten