BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian ini berbentuk eksperimen semu Quasi eksperiment yaitu meneliti fermentasi gula sebagai perangkap nyamuk dan tidak mengabaikan faktor
yang mempengaruhi kehidupan nyamuk yaitu suhu dan kelembaban udara. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap RAL dengan faktorial. Percobaan dilakukan perlakuan dengan cairan fermentasi gula dengan konsentrasi 5, 15, 25, 35, dan kontrol 0,
yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
3.2 Lokasi dan Waktu penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juni 2015.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah nyamuk dewasa yang diambil dari wadah pemeliharaan. Dimasukan ke dalam kandang perlakuan.berukuran 100
x 100 x 100 cm sebanyak 5 kotak. Jumlah nyamuk pada masing-masing perlakuan dan kontrol sebanyak 300 ekor. Jumlah sampel diambil berdasarkan
kebutuhan penelitian yaitu 4500 ekor nyamuk dewasa.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur yang mendukung sebagai bahan kepustakaan.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu cairan fermentasi gula yang digunakan dalam perangkap nyamuk.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu jumlah nyamuk yang terperangkap di dalam perangkap nyamuk.
3. Variabel yang Mempengaruhi
Variabel yang mempengaruhi yaitu terdiri dari lingkungan fisik: suhu dan kelembaban dengan kandang ditempatkan pada ruangan yan sama.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Definisi Operasional
1. Fermentasi gula adalah suatu reaksi yang menghasilkan bioetanol dan
CO
2
, diharapkan senyawa tersebut mampu menarik nyamuk atraktan dan bersifat mematikan.
2. Jumlah nyamuk yang terperangkap adalah banyaknya nyamuk yang
terperangkap dalam perangkap nyamuk akibat masing-masing perlakuan. 3.
Suhu adalah temperatur udara di tempat melakukan penelitian berlangsung yang diukur dengan menggunakan thermometer dan dinyatakan dalam
derajat celcius. 4.
Kelembaban adalah kandungan uap air di udara ditempat melakukan penelitian Selma penelitian berlangsung yang diukur dengan menggunakan
alat hygrometer dan dinyatakan dalam persen.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1 Alat Penelitian
a. Air Quality Indoor
b. Alcoholmeter
c. Beaker glass
d. Botol air mineral kemasan ukuran 1500 ml untuk membuat perangkap
nyamuk. e.
Gelas ukur 250 ml f.
Kandang nyamuk 100 x 100 x 100 cm sebagai tempat perangkap.
Universitas Sumatera Utara
g. Pipet
h. Pisau
i. Timbangan analitik
3.6.2 Bahan Penelitian
a. Aquadest
b. Gula
c. Ragi
d. Nyamuk dewasa
3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Cara Mendapatkan Nyamuk
Untuk mendapatkan nyamuk dewasa dilakukan dengan membiakkan nyamuk dengan cara sebagai berikut:
1. larva nyamuk dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan dan diberikan
makan khusus menggunakan ekstrak hati 2.
Amati wadah pemeliharaan setelah larva berubah menjadi pupa, pupa di hitung dan dipindahkan ke wadah yang lain dan di masukkan ke dalam
kandang yang berukuran 100 x 100 x 100 cm sampai pupa berubah
menjadi nyamuk dewasa.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Cara Membuat
Cara membuat variasi rentang gula
kedalam 200 ml air ditambahkan 1gram r
menghasilkan gelem
3.7.3 Cara Membuat
Botol dipotong fermentasi gula sebag
bagian bawah, denga agar CO
2
yang dikelua
uat Cairan Fermentasi Gula
buat larutan gula dan ragi yaitu dengan melarutka ula 10 gram, 30 gram, 50 gram, 70 gram seba
air, aduk hingga gula terlarut dengan sempur ragi tanpa di aduk, diamkan cairan hingga ca
lembung – gelembung dalam waktu ± 30 menit
uat Perangkap Nyamuk
potong, bagian atas disimpan kemudian diisi agai zat atraktan selanjutnya bagian atas botol
gan dimasukkannya kembali diusahakan seke luarkan hanya keluar melalui lubang tengah saj
Gambar 3.1 Botol air mineral utkan gula dengan
sebagai perlakuan purna, kemudian
cairan fermentasi nit.
isi dengan cairan botol dimasukkan ke
kencang mungkin h saja.
Universitas Sumatera Utara
Ga Gambar 3.2 Botol air mineral dipotong
Gambar 3.3 Simpan bagian atas air mineral
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 B
3.7.4 Cara Melaku
1. Perangkap
berukuran 100 x 2.
Dimasukka ekor dalam
3. Dilakukan
mengguna 4.
Dihitung da masing per
3, hari ke- 5.
Dilakukan pe 3.4 Bagian atas air mineral dimasukkan ke bagian ba
akukan Percobaan
kap nyamuk diletakkan ke dalam kandang an 100 x 100 x 100 cm sebanyak 5 kandang.
ukkan nyamuk dewasa hasil pengembangbiakka am masing-masing kandang
. kukan pengamatan, pengukuran suhu, kelembaban
unakan Air Quality Indoor ung dan catat jumlah nyamuk yang terperangka
perangkap nyamuk tersebut setiap hari ke-1, ha -4, hari ke-5, dan hari ke-6.
kukan pengosongan kandang. ian bawah
ng nyamuk yang
kkan sebanyak 300
ban dan kadar CO
2
kap pada masing- 1, hari ke-2, hari ke-
Universitas Sumatera Utara
6. Dimasukkan nyamuk dewasa hasil pengembangbiakkan sebanyak 300
ekor dalam masing-masing kandang .
7. Lakukan hal yang sama disetiap pengulangan sebanyak 3 kali
pengulangan.
3.7.5 Cara Pengukuran Kadar Etanol
1. Cairan fermentasi di masukkan di dalam gelas ukur
2. Masukkan alat alcoholmeter ke dalam gelas ukur yang berisi cairan
fermentasi gula
3. Amati dan catat hasil pengukuran kadar etanol
4. Bersihkan gelas ukur dan lakukan hal yang sama sebanyak tiga kali
pengulangan. 3.8
Metode Pengukuran
Persentase jumlah nyamuk yang terperangkap dihitung dengan rumus:
= × 100
Apabila angka jumlah nyamuk yang terperangkap pada kelompok kontrol kurang dari 5 angka diabaikan, apabila angka kematian pada kelompok
kontrol antara 5 - 20 maka dikoreksi dengan rumus abbot yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 = × 100
Keterangan: A1 = Jumlah nyamuk yang terperangkap setelah koreksi
A = Jumlah nyamuk yang terperangkap pada perlakuan C = Kematian pada kontrol
3.9 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam pengujian efektifitas fermentasi gula sebagai perangkap nyamuk terlebih dahulu di uji normalitas jika jika data
menunnjukan tidak normal atau sig 0,05 maka dilanjutkan dengan kruskal wallis, jika data menunjukkan sig 0,05 maka menggunakan uji Anova satu
arah untuk mengetahui perbedaan jumlah nyamuk yang terperangkap dan dilanjutkan dengan Duncan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian fermentasi gula sebagai atraktan nyamuk dilaksanakan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan di Departemen Entomologi yang berukuran
4x7 meter, ruangan tersebut menggunakan AC Air Conditioner yang dihidupkan pada jam kerja mulai dari jam 08.00 – 16.00, tetapi jika pegawai dari departemen
entomologi tidak masuk AC tetap dalam kondisi mati. didalam ruangan terdapat alat-alat seperti kandang nyamuk, mikroskop, komputer, wadah pemeliharaan
nyamuk, dan perlengkapan kantor lainnya. Pengamatan dan pencatatan dilakukan selama 1 minggu setiap jam 10.00 WIB pada masing-masing perlakuan dan
pengulangan.
4.2 Pengukuran Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi penelitian. Oleh sebab itu, suhu dan kelembaban perlu untuk
diukur selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan alat Air Quality Indoor dan didapat hasil pada tabel
dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara