Filariasis ditularkan oleh berbagai spesies nyamuk, dan sesuai dengan terdapatnya microfilaria di dalam darah tepi, dikenal periodic nocturnal
mikrofilaria hanya ditemukan malam hari, subperiodic diurnal microfilaria terutama dijumpai siang hari, malam hari jarang ditemukan dab subperiodic
nocturnal microfilaria terutama dijumpai malam hari, jarang ditemukan disiang
hari Soedarto, 2009.
2.10 Pengendalian Vektor
Pengendalian vector adalah semua usaha yang dilakukan untuk menurunkan atau menekan populasi vector pada tingkat yang tidak
membahayakan bagi kesehatan masyarakat Kusnoputranto, 2000. Di dalam upaya pengendalian vector nyamuk, beberapa metode yang dapat digunakan
antara lain tindakan anti larva, tindakan terhadap nyamuk dewasa, dan tindakan terhadap gigitan nyamuk Sumantri, 2010.
Pengendalian nyamuk dapat dibagi menjadi tiga : 1.
Pengendalian Secara Mekanik Program yang di canangkan oleh Pemenrintah Indonesia melalui
Departemen Kesehatan RI yaitu 3M : 1 Menguras secara teratur seminggu sekali dan menabur bubuk abate ke tempat penampungan air. 2
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. 3 Mengubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas, plastik dan barang bekas lainnya
yang dapat menampung air hujan sehingga tidak mrnjadi sarang nyamuk. 2.
Pengendalian Secara Biologis Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organism pemangsa, parasit,
pesaing menurunkan jumlah nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian ini bisa
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan memelihara ikan yang relative kuat dan tahan, misalnya ikan mujair di bak atau tempat penampungan air lainnya sehingga sebagai
predator bagi jentik dan pupa. Contoh jenis ikan lainnya yang juga cocok dijadikan untuk pengendalian larva ialah Panchax panchax ikan kepala
timah, Lebistus reticularis Guppy = water ceto, Gambusia affinis ikan gabus, dll.
3. Pengendalian Secara Kimiawi
Pegendalian secara kimia yang berkhasiat membunuh serangga insektisida atau hanya untuk menghalau serangga saja repellent.
Kebaikan cara pengendalian ini ialah dapat dilakukan dengan segera dan meliputi daerah yang luas sehingga dapat menekan populasi serangga
dalam waktu yang singkat. Keburukannya karena cara pengendalian ini hanya bersifat sementara, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan,
kemungkinan timbulnya resistensi serangga terhadap insektisida dan mengakibatkan matinya beberapa pemangsa Gandahusada, 2000.
2.11 Fermentasi Gula