Multikolinieritas Heteroskedastisitas Uji Normalitas Data

3.7 Uji Asumsi Klasik

Sebelum menentukan persamaan atau model regresinya, maka persamaan regresi harus memenuhi uji asumsi klasik terlebeih dahulu Karenna akan dijadikan sebagai alat prediksi. Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:

3.7.1 Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Salah satu cara untu mengetahui atau tidaknya multikolinieritas, dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel dan apabila korelasinya signifikan maka antar variabel bebas terjadi multikolinieritas. Deteksi gejala adanya multikolinieritas dengan menggunakan nilai variance inflaction faktor VIP dan toleransi melalui SPSS. Model regresi bebas multikolinieritas memiliki VIF dibawah 10 10 dan nilai toleransi diatas 0,1 ≥0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8 maka dapat dikatakan tidak menggunakan multikolinieritas.

3.7.2 Heteroskedastisitas

Uji heterosdastisitas bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke pemgamatan lain tetap. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan yang berbeda antara satu observasi ke observasi lain, artinya vaians dalam model tidak sama atau konstan. Deteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar analisisnya yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka diidentifikasikan terjadi heterokedastisitas. Dan tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y , maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

3.7.3 Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui normalitas yaitu dengan melihat norma probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilannya yaitu jika menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

3.8 Uji Hipotesis