sel. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker Sukardja, 2000.
2.4.3 Lingkungan hidup Sukardja, 2000
a Pekerjaan : Kontak dengan karsinogen karena pekerjaan umumnya karena
radiasi ionisasi atau karena karsinogen kimia yang terdapat dalam tempat pekerjaan b Tempat tinggal
: Penduduk yang hidup di daerah yang terdapat kadar karsinogen
yang tinggi dalam tanah, air atau udara. c Gaya hidup
: Ini menentukan banyak, lama dan seringnya kontak dengan karsinogen. Dari segi nutrisi, makanan yang mengandungi kadar lemak yang tinggi,
kalori yang tinggi serta makanan yang diasap, asin dan dipanggang menambah resiko mendapat kanker. Minuman yang mengandung alkohol menambah resiko mendapat
kanker hati. Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring pita suara, dan kandung kemih. Menginang menggunakan daun sirih,
tembakau, kapur, gambir,dsb dapat menimbulkan kanker mulut, larynx, esophagus. Sinar UV dari matahari meningkatkan resiko mendapat kanker kulit. Kawin muda
serta sering berganti-ganti pasangan meningkatkan resiko kanker serviks. Sirkumsisi menghilangkan smegma dan ini mengurangi kemungkinan mendapat kanker penis.
2.5 Karsinogenesis Dalimartha, 2004
Kanker terjadi karena ada kerusakan atau transformasi protoonkogen dan suppressor gen sehingga terjadi perubahan dalam percetakan protein dari yang telah
diprogramkan yang mengakibatkan timbulnya sel kanker. Proses karsinogenesis adalah proses bertahap, suatu multisteps process yang melalui 3 tahap seperti berikut
:
2.5.1 Tahap I tahap inisiasi
Pada tahap ini terjadi perubahan genetik yang menetap akibat rangsangan bahan atau agen inisiator yang menimbulkan mutasi gen. Pada tahap inisiasi,
Universitas Sumatera Utara
karsinogen bereaksi dengan DNA, mneyebabkan amplifikasi gen dan produksi copy
multiple gen. Perubahan yang terjadi adalah irreversibel. 2.5.2
Tahap II tahap promosi
Dalam tahap ini terjadi perubahan ke arah pra-kanker akibat pengaruh bahan- bahan promoter zat non-mutagen tetapi dapat menaikkan reaksi karsinogen dan
tidak menimbulkan amplifikasi gen untuk jangka waktu yang lama. Tahap ini reversible, artinya risiko timbulnya kanker akan hilang bila promoternya hilang.
Promoter juga dapat mengubah ekspresi gen seperti hyperplasia, induksi enzim, dan
induksi diferensiasi. 2.5.3
Tahap III tahap progresi
Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Telah terjadi pertumbuhan kanker dari benigna menjadi pra-maligna dan maligna, sudah meluas
invasif, dan beranak sebar ke tempat yang jauh metastasis. 2.6
Gejala-gejala American Cancer Society, 2010
Gejala-gejala kanker dapat: a Lokal, pada tempat kanker primer tumbuh
b Regional, pada kelenjar limfe yang berdekatan c Metastase, pada organ jauh yang terkena
d Sistemik, pada seluruh tubuh sebagai komplikasi
2.6.1 Gejala Umum
a Penurunan berat badan yang tiada penyebabnya unexplained weight loss. b Demam kronis berlaku pada hampir setiap penderita kanker terutamanya apabila
kanker atau pengobatan kanker itu sendiri mula menurunkan sistem imun tubuh. c Sering lelahpenat fatigue yang tidak akan hilang dengan rehat adalah tanda
bahwa terdapat pertumbuhan kanker. Kanker yang menyebabkan kehilangan darah juga bisa menyebabkan seseorang itu sering lelah.
d Nyeri pada bagian tubuh sering menunjukkan gejala tumor yang telah bermetastase.
Universitas Sumatera Utara
e Perubahan pada kulit seperti hiperpigmentasi, jaundice, eritema, pruritus atau pertumbuhan rambut pada tubuh yang berlebihan.
Semua gejala ini tidak semestinya tampak pada penderita kanker sahaja tetapi sekiranya gejala-gejala ini semakin memburuk atau tampil pada suatu jangka masa
yang lama, pemeriksaan harus dilakukan segera untuk mendeteksi penyebabnya.
2.6.2 Gejala-gejala Spesifik