Pengetahun Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahun Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal n=31 Hasil penelitian yang telah dilakukan pada sampel yang berjumlah 31 responden di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal dengan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat mayoritas berpengetahuan baik 63,3 n=19. Hal ini didukung oleh penelitian Lestari 2007 bahwa pengetahuan orang tua tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate berpengetahuan baik, hasil penelitian ini memiliki persamaan karena pengetahuan responden baik dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang tinggi. Berdasarkan dari apa yang dikatakan Notoadmodjo 2003, bahwa Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu mempertinggi taraf intelegensi individu. Tingkat pendidikan responden mayoritas lulusan SMA sebanyak 35,5, tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Responden yang mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 54,8 Universitas Sumatera Utara karena masyarakat lebih banyak bekerja di luar lingkungannya jadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi karena banyak bergaul di luar. Pendapatan responden mayoritas Rp. 500.000 sebanyak 58,1, pendapatan juga mempengaruhi pengatahuan karena tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari jadi lebih fokus pada pekerjaan. Menurut Notoadmodjo 2003, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman dan sosial ekonomi. Hasil penelitan mengenai lantai rumah bukan dari tanah, menunjukkan bahwa responden mengetahui lantai rumah yang terbuat dari tanah tidak bersih sebanyak 74,2 n=23 dan yang menjawab ya sebanyak 25,8 n=8. Hal ini menunjukkan bahwa kepala keluarga mengetahui bahwa lantai rumah itu tidak bersih jika berlandaskan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo 2007 bahwa ciri-ciri rumah sehat terdiri dari bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng. Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan air bersih, menunjukkan bahwa keluarga selalu menggunakan air bersih sebanyak 100 n=31. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penggunaan air bersih sangat baik. Responden yang mengetahui bahwa buang air besar dijambanWC merupakan perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak baik sebanyak 51,6 n=16 dan yang mengetahui bahwa buang air besar dijamban sebanyak 48,4 n=15. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan tentang ketersediaan jamban. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo 2007 bahwa rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga. Dari hasil penelitian mengenai bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 6 bulan, menunjukkan bahwa responden mengetahui bahwa pada usia 0-6 bulan sebaiknya bayi hanya mengkonsumsi ASI sebanyak 96,8 n=30, dan yang tidak mengetahui sebanyak 3,2 n=1. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui bahwa mengkonsumsi ASI sejak lahir sangat bayi untuk pertumbuhan bayi. Hal ini sesuai denga pendapat Ekasari 2008 bahwa bayi yang berumur 0-6 bulan diberi ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan tambahan. Penelitian mengenai makan buah dan sayur setiap hari, menunjukkan bahwa responden mengetahui pentingnya makan buah dan sayur setiap hari sebanyak 96,8 n=30, dan yang tidak mengetahui 3,2 n=1 dan responden tidak memakan buah setiap hari sebanyak 37,1 n=27 dan yang menjawab ya 12,9 n=4, responden suka makan sayur setiap makan menjawab 96,8 n=30 dan yang tidak suka makan sayur setiap hari sebanyak 3,2 n=1. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang perlunya mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari bertolak belakang dengan tindakkan yang dilakukan masyarakat bahwa tidak semua keluarga mengkonsumsi buah setiap hari. Hal ini sesuai Universitas Sumatera Utara dengan pendapat Ekasari 2008 bahwa anggota perilaku sehat ditandai dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari, keluarga yang berumur 15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam seminggu. Dari hasil penelitian mengenai tidak merokok didalam rumah, menunjukkan bahwa semua anggota keluarga tidak merokok didalam rumah sebanyak 61,3 n=19, dan yang anggota keluarga yang merokok didalam rumah sebanyak 38,7 n=12, dan diperoleh rata-rata 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa masrakat mengetahui bahwa dampak merokok itu tidak baik untuk kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ekasariu 2008 bahwa perilaku hidup bersih dan sehat ditandai dengan tidak adanya anggota keluarga yang merokok didalam rumah. Hasil penelitian mengenai kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, menunjukkan bahwa jumlah penghuni sesuai dengan luas lantai rumah sebanyak 67,7 n=21 menjawab ya dan yang menjawab tidak 32,3 n=10. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui jumlah penghuni harus sesuai dengan luas lantai rumah. Hal ini sesuai denga pendapat Notoadmodjo 2007, bahwa luas lantai rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya artinya luas lantai bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian mengenai melakukan aktivitas fisik setiap hari, menunjukkan bahwa responden mengetahui bahwa jalan santai merupakan aktifitas fisik sebanyak 100 n=31. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat melakukan perilaku hidup sehat setiap hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Ekasari 2008, bahwa melakukan aktivitas fisik setiap hari seperti olah raga, jalan santai selama 10 menit per hari sangat baik untuk kesehatan. Menurut Depkes 2008 bahwa semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan- kegiatan kesehatan dimasyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian tentang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan kuesioner terhadap 31 KK yang diperoleh dari hasil data bahwa mayoritas kepala keluarga KK memiliki pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori baik sebanyak 63,3 n=19, sedangkan responden yang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori cukup sebanyak 38,7 n=12 dan tidak ada yang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori kurang dan yang dominan adalah dengan kategori baik karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang tinggi.

6.2 Saran

6.2.1 Pendidikan Keperawatan Melalui institusi pendidikan perlu diinformasikan untuk menambahkan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat khususnya pada mata kuliah keperawatan komunitas. 40 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia di Kelurahan Losung Batu Kecamatan Padangsidempuan Utara Kota Padangsidempuan

26 285 79

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga di Dusun III Desa Pantai Gemi Kec. Stabat Kab. Langkat Tahun 2012

1 37 111

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Pengetahuan Orang Tua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Keluarga Di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate

1 52 86

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Gambaran Perilaku Pemakaian APD Dan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida Di Afdeling V Dan VI Kebun Dolok Ilir PTPN IV Tahun 2010

11 104 72

Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Di Smu Darussalam Medan

3 77 8

Gambaran Perilaku Pemakaian Masker Dan Pengukuran Kadar Debu Pada Pekerja Bagian Bongkar Muat Karet Kering Instalasi Belawan PTPN III Tahun 2008

1 42 67

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63