Sistem Informasi LANDASAN TEORI

g. Pengolahan sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

B. Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto 1999: 11, definisi sistem informasi adalah “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Bahra 2005: 13-14, definisi sistem informasi adalah “Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan danatau untuk mengendalikan organisasi”. 2. Komponen Sistem Informasi Jogiyanto 1999: 12-14 mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yaitu: a. Blok masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan. Input ini berupa dokumen- dokumen dasar. b. Blok model Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran Produk dari sistem informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e. Blok basis data Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Blok kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 3. Pengembangan Sistem Informasi a. Pengertian Pengembangan Sistem Menurut Jogiyanto 1999: 35, definisi pengembangan sistem systems development adalah “Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada”. b. Alasan Dilakukannya Pengembangan Sistem Pengembangan sistem harus dilakukan karena adanya beberapa alasan yang mendorong hal tersebut. Alasan-alasan tersebut diungkapkan oleh Jogiyanto 1999: 35-36 sebagai berikut: 1 Adanya permasalahan-permasalahn problem yang timbul di sistem yang lama.Permasalahan yang timbul dapat berupa: a Ketidakberesan. Menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa kecurangan yang disengaja, kesalahan yang tidak disengaja, tidak efisiennya operasi, dan tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. b Pertumbuhan organisasi. Menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, dan perubahan prinsip akuntansi yang baru. 2 Untuk meraih kesempatan-kesempatan opportunities. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkannya, sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan- kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada langganan dan lain sebagainya. 3 Adanya instruksi-instruksi directives. Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. c. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Gambar 1.1: Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber: Jogiyanto 1999: 52

C. Sistem Akuntansi