elektronik. Bisanya sampel dipilih untuk mewakili populasi tertentu. Setelah hasil kuisioner diperoleh diperlukan analisis untuk mengambil data yang sesuai dengan
keperluan pengumpulan kebutuhan. d.
Analisis Dokumen. Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang menggambarkan sistem
yang sedang berjalan. Biasanya dokumen yang diamati berupa form, laporan, manual kebijakan, grafik organisasi. Untuk perusahaan atau organisasi berskala
kecil dan belum memiliki sistem yang terkomputerisasi, cara ini adalah cara yang efektif untuk menyusun kebuthan sistem.
e. Observasi.
Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses-proses yang sedang berjalan. Hal ini penting karena kadang-kadang
pengguna atau manajer tidak dapat mengingat secara keseluruhan apa yang mereka lakukan dan menceritakan kembali ke analisis. Teknik observasi biasanya
dilakukan bersama-sama dengan teknik pengumpulan kebutuhan sistem yang lain.
I. Perancangan atau Desain Sistem
1. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Mulyadi 2001: 51, definisi perancangan sistem adalah “Proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem
informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan”. Menurut Jurnal Komputerisasi Akuntansi 2010: 3, definisi perancangan
sistem adalah “Pembuatan suatu desain sistem yang baru dengan pemilihan alternatif dari input, process dan output ke dalam struktur penyimpanan fisik.
Adapun dilakukan desain sistem baru dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh daripemilihan alternatif sistem yang terbaik”.
2. Tahap Perancangan Sistem
Dari pengertian di atas, tahap desain sistem ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a.
Desain sistem secara garis besar. Sistem yang telah dipelajari oleh analis sistem kemudian akan dibuat rancangan
sistem secara garis besar menggunakan diagram arus data level 0. Diagram ini akan menggambarkan bagaimana sistem tersebut berjalan, dan apa yang dapat
diberikan sistem tersebut kepada pemakainya. b.
Melakukan evaluasi sistem Evaluasi sistem dilakukan analis sistem untuk menentukan apakah sistem telah
sesuai dengan tujuan dan telah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. c.
Membuat desain sistem secara rinci. Sistem yang telah dievaluasi akan dibuat rancangan desain sistem secara rinci
menggunakan diagram arus data level 1. Diagram ini akan menggambarkan setiap kegiatan yang ada di dalam sistem secara lebih rinci.
3. Tujuan dan Sasaran Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem menurut Jogiyanto 1999: 197 memiliki tujuan
utama yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap.
Untuk mencapai tujuan tersebut, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:
a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah
digunakan. b.
Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan. c.
Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan pelaksanaan kebijakan.
d. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
rinci untuk tiap komponen sistem.
J. Perancangan Formulir, Jurnal, Bagan Alir Dokumen Flowchart,