105
6 Langkah V Kelima : Mengusahakan suatu aksi konkrit
Mengajak peserta agar sampai pada keputusan praksis yang dipahami sebagai tanggapan jemaat terhadap pewahyuan Allah dan nantinya mereka
mampu untuk membuat aksi baik dalam bentuk kelompokkomunitas maupun secara individu sehingga mereka mampu menjawab kebutuan masyarakat
disekitar dan terlibat didalamnya. Bertolak dari keprihatinan yang dialami oleh kaum muda sebagai peserta, dan setelah menemukan niat baru secara pribadi,
kemudian peserta secara bersama-sama mengusahakan aksi yang akan dilakukan guna meningkatkan penghayatan akan Perayaan Ekaristi dengan
menggunakan Bahasa Jawa.
C. Usulan Program Katekese dengan Model SCP
1. Latar Belakang Pemilihan Program
Setelah melakukan penelitian di Stasi St. Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo, dari hasil wawancara
kepada kaum muda dan orang tua, penulis menemukan fakta bahwa orang dewasa senantiasa merasa terbantu dengan penggunaan bahasa Jawa dalam
Perayaan Ekaristi. Tanggapan yang berbeda dirasakan oleh kaum muda yang mengerti bahasa Jawa tetapi tidak sungguh-sungguh menyentuh hati mereka.
Kaum muda berpandangan bahwa Perayaaan Ekaristi merupakan formalitas sebagai orang Katolik dan mereka tidak merasa terbantu dengan penggunaan
bahasa Jawa. Dengan demikian, maka semangat SC yang menyatakan bahwa bahasa pribumi akan lebih bermanfaat kurang dirasaka oleh kaum muda. Hal
106
ini tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan zaman sangat berpengaruh terhadap gaya hidup kaum muda tidak terkecuali dalam hal bahasa. Walaupun
pada kenyataannya Bahasa Jawa digunakan dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari oleh umat di Stasi St. Fransiskus Xaverius
Kemranggen. Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan di Gereja Stasi St. Fransiskus Xaverius Kemranggen menggunakan Bahasa Jawa, maka tidak
ada pilihan lain bagi umat untuk tidak mengikuti Ekaristi maupun ibadat. Kaum muda yang datang cenderung hanya mengikuti saja tanpa mengetahui
dan memahami setiap ritus yang ada. Melihat kenyataan tersebut, penulis mengusulkan katekese dengan
model Shared Christian Praxis SCP. Katekese SCP dipilih untuk membantu kaum muda dalam memahami dan menghayati Perayaan Ekaristi secara
mendalam, dengan mengenal unsur-unsur dalam Liturgi Ekaristi. Katekese SCP dimaksudkan supaya kaum muda dapat berdialog mengsharingkan dan
mengungkapkan apa yang dirasakan sehubungan dengan penggunaan Bahasa Jawa dalam Perayaan Ekaristi, karena unsur utama dalam katekese SCP ini
ialah sharing pengalaman yang direfleksikan dengan pengalaman iman dan visi kristiani. Katekese ini pula mengajak kaum muda untuk senantiasa dapat
dengan sungguh-sungguh menghayati apa yang mereka rayakan sehingga iman mereka selalu berkembang, apapun bahasa yang digunakan dalam
Perayaan Ekaristi. Dengan demikian akan muncul keterlibatan kaum muda dalam partisipasi aktif dalam Perayaan Ekaristi, seperti lektor maupun doa
107
umat. Pesan Kitab Suci yang diterima dapat tersampaikan dengan baik melalui bahasa yang digunakan dalam Perayaan Ekaristi.
2. Tema dan Tujuan Program
Tema yang dipilih bertujuan untuk membantu kaum muda dalam menghayati Ekaristi dengan Bahasa Jawa supaya sunggguh-sungguh
menyentuh hati kaum muda serta menyadarkan mereka akan pentingnya menghayati bukan sekedar mengerti dan mengikuti, sehingga iman akan
Yesus Kristus semakin mampu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Tema yan
g dianggat dalam usulan program ini ialah “Menjadi pribadi yang ekaristis
dengan tidak tercabut dari akar budaya Jawa” Penulis memilih tema tersebut berdasarkan kenyataan yang dialami oleh kaum muda yang
merasa belum sepenuhnya terbantu dalam menghayati Perayaan Ekaristi dengan menggunakan Bahasa Jawa. Oleh karena itu tema tersebut merujuk
kepada cara untuk dapat menghayati Perayaan Ekaristi yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari tema tersebut ialah Memahami makna serta simbol dalam Perayaan Ekaristi, sehingga kaum muda sungguh menghayati dan menjadi
pribadi yang ekaristis dengan berakar dari budaya Jawa. Dengan demikian mengayati Perayaan Ekaristi tidak berhenti pada pemahaman saja.
Tema Umum : Menjadi pribadi yang ekaristis dengan tidak tercabut dari
akar budaya Jawa
108
Tujuan Umum
: Memahami makna serta simbol dalam Perayaan Ekaristi, sehingga kaum muda sungguh menghayati dan menjadi
pribadi yang ekaristis dengan berakar dari budaya Jawa Tema I
: Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Tujuan I
: Kaum muda menyadari makna Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak keselamatan, sehingga kaum muda
memiliki kesadaran untuk berbagi demi mewujudkan keselamatan dalam kehidupan.
Tema II : Ekaristi sebagai satu kesatuan yang utuh
Tujuan II : Menyadari bahwa Perayaan Ekaristi merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Tema III
: Berekaristi dengan bahasaku Tujuan III
: Menyadarkan kaum muda akan makna berinkulturasi dalam
Perayaan Ekaristi
sebagai sarana
untuk mengungkapkan iman sehingga kaum muda semakin
disadarkan terlibat aktif dalam kehidupan menggereja. Tema IV
: Keterlibatan dalam Perayaan Ekaristi Tujuan IV
: Menyadarai pentingnya keterlibatan sehingga dapat memunculkan kesadaran baru untuk dapat terlibat dalam
Perayaan Ekaristi Tema V
: Mewujudkan pribadi yang ekaristi dalam hidup pribadi dan bersama
109
Tujuan V : Dengan menghayati Perayaan Ekaristi secara sungguh-
sungguh, mampu menggerakkan dan meyentuh hati kaum muda sehingga dapat diterapkan dalam diri sendiri
maupun sesama
3. Petunjuk pelaksanaan Program
Sasaran program ini ialah kaum muda Stasi St. Fransiskus Xaverius. Mengingat kaum muda masih kurang terbantu dengan Perayaan Ekaristi
Bahasa Jawa, maka, bersama-sama dengan orang tua supaya saling adanya perhatian sehingga akan saling membantu. Sebagai orang Jawa sudah
seharusnya menjaga warisan budaya Jawa dan menjadi penerus yang tidak meninggalkan identitasnya. Bahasa Jawa sudah semestinya dilestarikan
supaya tidak mudah tergerus oleh perkembangan zaman. Katekese dilaksanakan setiap malam minggu ke 2 dan 4 selama dua bulan. Hal ini juga
dimaksudkan dalam rangka pembaharuan hidup yang bertepatan pula dengan AYD Asian Youth Day. AYD yang ketujuh ditahun 2017 mengambil tema
“Joyful Asian Youth Living the Gospel in Multicultural Asia” sebagai Gereja yang hadir ditengah-tengah masyarakat yang memiliki keanekaragaman
budaya agama maupun masyarakat multikultur. Berpangkal dari hal tersebut para Uskup Asia merumuskan keprihatinan utama ialah berevangelisasi bagi
Gereja Asia, yang artinya berpusat pada pembangaunan Gereja dengan berdialog dengan keberagaman budaya yang berakhir pada usaha
menghadirkan Kerajaan Allah http:asianyouthday.org
. Dengan demikian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
tema katekese yang diambil berhubungan dengan tema AYD bagi kaum muda untuk senantiasa berakar dari budaya setempat. Melalui budaya kaum muda
diharapkan dapat semakin terlibat dalam kehidupan menggereja sekaligus turut serta dalam melestarikan budaya.
Berikut ini penulis akan memaparkan salah satu contoh persiapan katekese dengan model SCP. Katekese akan dilaksanakan lima kali
pertemuan dengan judul yang berbeda namun tetap mengacu kepada tema yang terlah ditentukan, dengan tujuan supaya kaum muda dapat lebih
menyadari pentingnya untuk menghayati Perayaan Ekaristi sehingga iman mereka senantiasa diperkuat dan dapat diterapkan dalam lingkungan sekitar.
111
4. Penjabaran Program
Tema Umum :
Menjadi pribadi yang ekaristis dengan tidak tercabut dari akar budaya Jawa.
Tujuan Umum :
Memahami makna serta simbol dalam Perayaan Ekaristi, sehingga kaum muda sungguh-sungguh menghayati dan sungguh-sungguh menjadi pribadi yang ekaristis dengan berakar dari budaya Jawa.
No Tema Tujuan Pertemuan
Judul Pertemuan Uraian Materi
Metode Sarana
Sumber Bahan
1 Menyadari
makna serta simbol-simbol
Ekaristi, sehingga kaum
muda semakin menjadi pribadi
yang ekaristis dengan berakar
dari budaya Jawa
Kaum muda
menyadari makna
Perayaan Ekaristi
sebagai sumber dan puncak keselamatan,
sehingga kaum
muda memiliki
kesadaran untuk
berbagi demi
mewujudkan keselamatan.
Ekaristi sebagai sumber dan
puncak kehidupan Pengertian
Sakramen Ekaristi
Sumber kehidupan
Sharing Informasi
Refleksi kritis
Diskusi Tanya
jawab Kidung
Adi Laptop
Kitab Suci
LCD Rm 12:1-8
Yak 1:26- 27
Yoh 4:1-25
2 Menyadari
bahwa Perayaan
Ekaristi Ekaristi sebagai
satu kesatuan Bagian-bagian
Ekaristi Sharing
Informasi Kidung
Adi 1 kor 12:12-
31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
yang utuh Refleksi
kritis Diskusi
Tanya jawab
Kitab Suci
Laptop LCD
1 Kor 12:1- 11
3 Menyadarkan kaum
muda akan makna berinkulturasi dalam
Perayaan Ekaristi sebagai sarana untuk
mengungkapkan iman sehingga kaum
muda semakin disadarkan terlibat
aktif dalam kehidupan
menggereja. Berekaristi
dengan bahasaku Pengertian
budaya Unsur-unsur
budaya Inkulturasi
Sharing Informasi
Refleksi kritis
Diskusi Tanya
jawab Kidung
Adi Kitab
Suci Laptop
LCD Ibr 11:1-40
Kis 2:5-12
4 Menyadari
pentingnya keterlibatan
sehingga dapat Keterlibatan
dalam Perayaan Ekaristi
Macam-macam keterlibatan
Kesadaran untuk terlibat
Sharing Informasi
Refleksi kritis
Kidung Adi
Kitab Suci
Luk 10:38- 42
113
memunculkan kesadaran baru
untuk dapat terlibat dalam Perayaan
Ekaristi Diskusi
Tanya jawab
Laptop LCD
5 Dengan menghayati
Perayaan Ekaristi secara sungguh-
sungguh, mampu menggerakkan dan
meyentuh hati kaum muda sehingga dapat
diterapkan dalam diri sendiri maupun
sesama Mewujudkan
pribadi yang ekaristi dalam
hidup pribadi dan bersama
Pribadi ekaristis Macam-macam
contoh perwujudan
Sharing Informasi
Refleksi kritis
Diskusi Tanya
jawab Kidung
Adi Kitab
Suci Laptop
LCD 1 Yoh 4:7-
21 Kis 4:30-37
Kis 2:40-47 Luk 9:57-
62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
D. Contoh Satuan Program Katekese Model SHARED CHRISTIAN