3. Informan III BY
a. Emosi Emosi positif yang dialami NR dalam menghadapi masa pensiun
adalah BY siap dan ikhlas dalam menghadapi masa pensiun karena sudah mempersiapkan sejak dulu. BY tidak menjadi emosional karena
hal ini. BY mengungkapkan: “Ya tapi saya siap sih maksudnya kan memang kenyataannya
saya baru 17 tahun menikah baru dikasih anak. ” line 196-
199 Meski sudah melakukan persiapan, BY tetap merasakan adanya
emosi negatif dalam dirinya. BY merasa khawatir untuk mengubah pola hidup dari yang bekerja rutin menjadi tidak bekerja. BY juga merasa
bahwa masa pensiun membuat BY menjadi lebih sensitif untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan ke hati namun BY masukkan
ke hati. BY juga merasa was-was meskipun sudah membuat perencanaan, jika nanti BY tidak kerja, semua yang sudah BY siapkan
ini cukup atau tidak. BY bercerita: “Ya jelas kita ya ada was-wasnya kan ya kita was-was ya
meskipun kita sudah merencanakan ini itu gitu tapi perasaan mesti ada. Di hati kecil saya memang was-was iki aku nek
ora kerjo iki cukup ora kan gitu kan. Ya intinya itu jadi tetep ada was-was.
” line 256-263 b. Regulasi Emosi
Bentuk proses regulasi emosi pemilihan situasi situation selection dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan BY dengan membuat
perencanaan untuk masa pensiun nanti. BY harus membuat planning PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sendiri dan BY telah mempersiapkan pendidikan anak jauh sebelum pensiun. Sejak anak lahir, BY sudah ikut asuransi dan tabungan untuk
anak dan kebutuhan lain. BY menyediakan premi tiap bulannya untuk membayar asuransi namun karena kemampuan keuangan menurun,
tahun ini BY mencairkan asuransi tersebut dan tidak diperpanjang. BY mengungkapkan:
“Kita harus memplanning. Selama nanti kita udah nggak kerja lagi itu kita harus planning sendiri dan saya
memplanning untuk anak saya itu sejak anak saya lahir saya udah ikut asuransi AXA yang setiap bulan setiap tahun saya
sediakan untuk sana preminya
dan kebetulan sudah saya ini apa karena kemampuan keuangan saya menurun yasudah
tahun ini sudah saya putus. Tidak saya perpanjang sudah saya cairkan.
” line 4-15 Menurut BY, pola hidup harus dipersiapkan agar pendapatan yang
disiapkan cukup untuk kelancaran hidup ke depan. BY sudah mempersiapkan semuanya paling tidak sampai anaknya berumahtangga.
Jika BY memiliki rejeki lebih, maka itu akan digunakan untuk cadangan pendidikan anak. BY telah mengusahakan dengan jalur mana
saja supaya menghasilkan dan berusaha memenuhi tanggungjawabnya. BY tidak tahu apa yang akan di lakukan dan memilih untuk melihat
nanti keadaan bagaiamana jika yang terjadi adalah yang di luar rencana, cukup atau tidaknya nanti juga tergantung inlfasi ke depan bagaimana.
Bentuk proses regulasi emosi modifikasi situasi situation modification
dalam menghadapi masa pensiun ditunjukan dengan berinvestasi. BY melakukan investasi yang bisa menambah bulanan.
Menurut BY, penghasilannya lumayan meskipun tidak sebesar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima selama ini. Investasi yang sudah dilakukan BY selama ini adalah menjadi pangkalan gas LPG dan sekarang istri yang mengurus,
serta ikut andil jika suadara butuh uang dan dikembalikan dengan tambahan pendapatan. BY bercerita:
“Ya cuma gas aja, apa ya yang lain itu nggak bisa e, ya mungkin investasi dikit-dikit, sama dengan saudara jadi
kalau dia ada butuh uang kita ikut andil, nanti kalau udah selesai dibalikin lagi dengan tambahan pendapatan. Iya jadi
dia
kebetulan punya
relasi juga
yang ngontrak
pekarangannya di Jakarta nanti anaknya dia satu sekolah dengan anak adik saya. Sekali waktu, pak ini saya ada
proyek, saya butuh dana sekian, nah nanti adik saya bilang saya, mas ada gini nanti separo-separo apa gimana, nanti
hasilnya sekian paling nggak seperti itu.
” line 139-153 Untuk menghadapi masa pensiun nanti, BY akan menyesuaikan
yang biasanya pergi lalu di rumah. Menurut BY, waktu akan terasa lama jika tidak ada kegiatan jadi BY akan memanfaatkan waktu dengan
pergi ke sawah atau kemana. Jika hanya kluntang-kluntung dan berpikir berlarut-larut, malah akan berpengaruh pada kesehatan. Lalu mulai
untuk berpikir supaya nggak berlarut-larut, maka harus mencari kegiatan. BY juga akan mencari dan mempersiapkan kesibukan yang
positif. BY akan rajin mengikuti pengajian karena akan bertemu dengan teman-teman jadi ada hiburan.
Bentuk proses regulasi emosi penyebaran atensi attentional deployment
dalam menghadapi masa pensiun dilakukan fokus pada hal yang menimbulkan emosi. BY merasa perasaan was-was akan muncul
saat santai atau saat banyak kerjaan di kantor. Saat BY merasa capek dan banyak kerjaan yang belum selesai, BY teringat bagaimana besok
kalau pensiun, sudah tidak bekerja. Selain itu, BY merasa mengalami penurunan produktifitas dan memori, sehingga BY harus kerja keras
ketika pimpinan meminta kepada BY namun anak buah BY tidak segera jalan atau tidak segera menyelesaikannya. Meski begitu BY
tidak melampiaskan atau memarahi anak buah karena merasa tidak enak dan sudah tua. BY bercerita:
“Ya sekali waktu kan anak buah disuruh nggak jalan-jalan atau nggak rampung-rampung saya diminta oleh pimpinan
begini, dia belum siap kan otomatis saya harus kerja keras lagi.
Itu bentuk sensitifnya itu seperti apa Pak? Ya gimana ya dikit-dikit sok nggak kepeneran itu. Tapi anak buah juga
nggak saya marahi kan ya saya juga nggak penak to ya perasaan aja.
Perasaannya gimana? Iya dibatin aja gawean koyo ngono kok ra rampung-rampung, tidak dilampiaskan
tidak kan udah tua-tua juga. ” line 325-338
BY memahami jika saat pensiun nanti anak belum selesai sekolah. Jika merasa was-was dengan hal tersebut, BY biasanya akan
mengahlikan perhatiannya dengan berjalan-jalan. Jika sedang berada di kantor, maka BY akan berjalan-jalan ke pabrik lihat-lihat produksi, jika
di rumah BY akan berjalan-jalan ke rumah belakang untuk keliling- keliling melihat kolam. BY memilih untuk berkeliling di rumah
belakang karena jika berjalan-jalan di luar rumah maka BY akan merasa malu dilihat orang karena dikira seperti orang bingung. Selain itu, BY
akan merasa terhibur jika berada di rumah karena bisa bertemu dengan keluarga dan anak.
BY juga merasa bahwa penghasilannya menurun namun kebutuhan semakin tinggi. Karena berkaitan dengan faktor ekonomi, kemungkinan
dalam menghadapi masa pensiun akan berpengaruh pada perilaku. Namun BY belum merasa ada pengaruh karena saat ini BY masih
memiliki support dana. BY juga telah membagikan kekhawatirannya ini ke asuransi.
Pada akhirnya, segala ketakutan dan kekhawatiran BY pasrahkan kepada Allah. BY sudah menyiapkan, kalau Tuhan menghendaki itu
akan lancar sampai anak lulus nanti. Menurut BY, semua hasil akhir tergantung pada yang di atas, BY hanya mampu berdoa semoga semua
yang telah dipersiapkan bisa cukup dan berusaha semaksimal mungkin. Bentuk proses regulasi emosi perubahan kognitif cognitive
change dalam menghadapi masa pensiun ditunjukkan dengan
pandangan BY mengenai orang yang tidak mempunyai kesibukan otomatis jadi down, dari yang terbiasa melakukan pekerjaan lalu hanya
berdiam diri di rumah. Selain itu, BY mempersiapkan semua ini sebagai bentuk tanggung jawab orangtua. BY bercerita:
“Perasaan sendiri ya itu wajar untuk orang kalau nggak punya kesibukan otomatis jadi down tadi.
” line 55-58 Bentuk regulasi emosi modulasi respon response modulation
dalam menghadapi masa pensiun tidak muncul dalam pengalaman BY karena BY merasa tidak ada perubahan yang terjadi berkaitan dengan
kebutuhan fisiologis ketika BY sedang dalam masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 Tabel Hasil
Tema Kategori
SG NR
BY Emosi
Emosi Positif Tenang dan terbantu 95
Tidak takut 5 Semangat 23,144
Tidak takut 55, 164 Optimis 8, 65
Yakin 141 Rasa tanggung jawab 96
Waspada 155 Hati-hati 150
Rajin 146 Bijaksana 151
Tidak neko-neko 152 Siap 166
Siap 53 Tidak emosional 60
Ikhlas 57
Emosi Negatif Menyalahkan orang lain
40,42,62 Menyalahkan diri sendiri 51,
58, 100 Pasrah 45, 63, 68,75
Gelo 96 Marah 87
Takut 60 Menyesal 52
Jenuh 35 Galau 30
Stres 52 Tertekan 24, 60, 64, 66, 128,
82, 205 Sepaneng 22, 88
Perasaan tumpang tindih 26 Di luar kontrol 133
Emosi 134, 181 Tidak sabar 129
Kok menimpa diriku 138 Pusing 147
Kelabu 149 Tidak jelas 154
Khawatir 11, 21, 38 Sensitif 26, 51, 52
Was-was 66, 67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Buram 159 Nggak happy 162
Mengambang 165 Khawatir 167, 170
Campur aduk 203 Kalut bingung 204
Regulasi Emosi
Pemilihan Situasi Mendengarkan pendapat istri
6,11,36, 71, 8, 12 Menentukan pilihan dalam
menjadi wartawan 32, 33 Mengungkapkan emosi 88,
93 Menghindari 81,82
Piihan yang dijalani setelah pensiun 18
Perencanaan ke depan 65 Menghindari resiko 12, 18,
19, 29, 51, 58, 62 Mencari aman 13
Tidak lari dari kenyataan 37 Mengalir 27, 81
Dijalani dan dilewati 139, 142
Fokus terpecah
antara pekerjaan
sekarang dan
kehidupan saat pensiun 7, 43, 46
Penyelesaian masalah dengan anak 85, 86
Strategi 97 Pendidikan anak 109
Cara menyelesaikan
keuangan 118, 119, 120 Peran
istri dalam
permasalahan 126 Menghadapi masalah 137
Tidak menanggapi masalah Perencanaan 2, 3, 12, 8, 21,
23, 32, 48, 36 Ikut asuransi 4, 5, 34
Mencari penghasilan 45 Mundur dari asuransi 6
Pemanfaatan rejeki 7 Lihat nanti 25, 31
Berusaha memenuhi tanggungjawab 55
dengan berlebihan 173 Memilih tidak berteman
195 Modifikasi Situasi
Alternatif kegiatan atau pekerjaan lain 7, 59
Memikirkan pekerjaan yang ditinggalkan 15
Mengurangi pola konsumtif 125
Mencari alternatif ide atau kegiatan 14,15
Mengurnagi hedonisme 94, 99, 100, 103, 101
Istri menurunkan kebutuhan 127
Investasi 13, 14, 17, 40, 43, 44
Mencari kesibukan 15, 16, 18, 39, 41, 42, 82, 83, 84, 85,
86, 87
Penyebaran Atensi Memikirkan perasaan dan
konsekuensi 110,41, 48 Rencana tidak bisa dijalankan
43 Fokus pada hal yang
menimbulkan emosi 31, 97, 73, 39, 54, 69, 102
Ingin usaha 44 Berpura-pura tidak ada
masalah 80 Minat setelah pensiun 20,
21, 22 Pelarian 94
Tidak mengekspresikan
emosi pada
orang lain
maupun diri sendiri 61, 76, Memindahkan perhatian 21,
25, 31, 68 Menyerahkan pada Tuhan
34, 38, 67, 111, 140, 143, 156, 157
Fokus pada hal yang menimbulkan emosi 11, 53,
59, 63, 91, 92, 98, 90, 107, 112, 113, 124, 158, 161, 171,
178
Merenung atau berefleksi 28, 130, 131
Permasalahan berkaitan
kebutuhan anak 83, 84, 87 Semangat menurun 47
Memanfaatkan kesempatan Menyerahkan pada Tuhan 9,
10, 37, 47 Berdoa 49, 50 63, 76, 81
Fokus pada hal yang menimbulkan emosi 27, 28,
29, 68, 69, 70, 71, 75, 77 Membagi khawatir 33
Pemahaman 35 Pengalihan perhatian 72, 73,
74 Hiburan bersama keluarga
80 Tidak memarahi atau
melampiaskan 78, 79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77, 90 dari kantor 54, 57
Mencari penyegaran 70,71 Hobi yang jadi pelampiasan
75, 76, 77, 78, 79, 80 Pelarian 180, 206, 211
Curhat ke istri 122, 123, 194
Menyimpan masalah 214 Perubahan Kognitif
Tetap semangat karena berpikir sebagai panutan 14
Tidak memandang negatif masa tua 19
Yakin pada usaha sendiri 38 Anak yang terpenting 16
Memberikan penjelasan
mengenai bekal hidup anak 17
Jika menafkahi keluarga dengan keringat sendiri maka
hasilnya baik 34 Mengambil makna positif
46, 49, 64 Mengalah untuk anak 50
Tidak menganggap berat masalah 56,79
Tidak memiliki beban 74 Perbedaan pria dan wanita
Makna Positif 32, 36, 116, 172
Pandangan mengenai pensiun 3, 44, 49, 50, 165, 168, 169
Orang tua lebih bisa mengatur hati dan perasaan
196 Perbedaan pria dan wanita
dalam menghadapi masalah 197, 198, 199
Menganggap wajar sebuah situasi 19
Tanggung jawab 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menghadapi masalah 90, 91
Modulasi Respon -
- -
66
D. Pembahasan