D. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti memiliki dua kategori subjek untuk dua tahap penelitian yang berbeda yaitu tahap penerjemahan dan decentering serta tahap
pemeriksaan bias dan ekuivalensi. Pada tahap penerjemahan dan decentering, peneliti menggunakan jasa tiga orang ahli bahasa dan tiga orang bilingual sebagai
subjek dan pemeriksa hasil penerjemahan. Pada tahap pemeriksaan bias dan ekuivalensi, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi penelitian yang digunakan adalah semua individu yang telah berada dalam tahap perkembangan dewasa awal
hingga lanjut usia dan berada di Indonesia. Berdasarkan populasi tersebut, kemudian peneliti mengambil sampel penelitian berupa para individu yang berada
dalam tahap perkembangan dewasa awal hingga lanjut usia yang berada di provinsi Yogyakarta dan sekitarnya.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel nonprobabilitas khususnya convinience sampling. Metode ini
dipilih karena memudahkan peneliti dalam mendapatkan subjek penelitian Noor, 2011. Subjek yang dipilih kemudian dikelompokkan dalam beberapa kelompok
yaitu agama, pekerjaan, pendidikan terakhir, suku bangsa, dan status hubungan.
E. Psychological Well-being Scale PWBS
Psychological well-being scale PWBS merupakan suatu alat ukur psikologis yang terdiri dari enam dimensi yang terdiri dari otonomi autonomy, penguasaan
atas lingkungan environmental mastery, pertumbuhan pribadi personal growth,
hubungan positif dengan orang lain positive relations with others, Tujuan hidup purpose in life, dan penerimaan diri self-acceptance. Keenam dimensi ini
disusun menjadi enam sub skala yang menyusun PWBS. PWBS sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah instrumen self-report yang disusun dari pengacakan dan
penggabungan enam buah sub skala tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa PWBS merupakan suatu skala multidimensional dengan dimensi yang saling
berkorelasi. Sifat tersebut menunjukkan bahwa dalam penggunaannya PWBS tidak dapat dibaca sebagai satu kesatuan, namun sebagai enam sub skala yang saling
berkaitan. Berdasarkan bentuk skala, PWBS merupakan suatu skala Likert dengan enam
pilihan jawaban. Enam pilihan jawaban tersebut terdiri dari STS Sangat Tidak Setuju, TS Tidak Setuju, ATS Agak Tidak Setuju, AS Agak Setuju, S
Setuju, dan SS Sangat Setuju. Keenam pilihan jawaban tersebut memiliki penilaian yang berbeda pada dua tipe item yakni item favorable dan unfavorable.
Dalam item favorable, STS bernilai 1, TS bernilai 2, ATS bernilai 3, AS bernilai 4, S bernilai 5, dan SS bernilai 6. Sedangkan pada item unfavorable, berlaku
sebaliknya dimana STS benilai 6, TS bernilai 5, ATS bernilai 4, AS bernilai 3, S bernilai 2, dan SS bernilai 1.
Setelah didapatkan skor, PWBS kemudian dinterpretasikan dengan cara melihat skor total PWBS. Skor total PWBS kemudian dipecah dalam enam sub
skala tersebut. Akan tetapi PWBS tidak memiliki norma yang baku mengenai apakah skor yang didapatkan subjek tinggi atau rendah. Ryff menyarankan kepada
para peneliti untuk menggunakan distribusi data yang dimiliki sebagai patokan