Pemeriksaan ini dilakukan pada tahap kelima dari adaptasi yang dilakukan. Berikut merupakan tahapan dari proses yang akan dilakukan peneliti :
1. Direct-translation
Pada tahap ini, peneliti akan menerjemahkan PWBS dalam bahasa Inggris menjadi PWBS dalam versi bahasa Indonesia. Proses penerjemahan menggunakan
jasa dari penerjemah dari lembaga bahasa Universitas Sanata Dharma. Proses penerjemahan ini dilakukan sepenuhnya oleh sang penerjemah yang telah mengenal
budaya Amerika dan Indonesia. Setelah didapatkan hasil terjemahan, peneliti kemudian melanjutkan adaptasi pada tahap berikutnya, yaitu back-translation.
2. Back-translation
Pada tahap ini, peneliti akan menerjemahkan kembali PWBS versi bahasa Indonesia kembali menjadi bahasa Inggris. Proses penerjemahan ini menggunakan
jasa penerjemah yang merupakan lulusan jurusan pendidikan bahasa Inggris universitas Sanata Dharma. Proses penerjemahan ini dilakukan sepenuhnya oleh
sang penerjemah. Setelah didapatkan hasil terjemahan, peneliti kemudian melanjutkan adaptasi pada tahap berikutnya.
3. Decentering Generalisasi konsep dan bahasa dari dua budaya yang berbeda
Pada tahap ini, peneliti akan membandingkan PWBS versi asli dengan PWBS hasil back-translation. Perbandingan tersebut dilakukan oleh para native speaker
yang telah dipilih oleh peneliti. Para native-speaker menentukan apakah terdapat ekuivalensi antara hasil back-
translated dengan bentuk asli penelitian. Hasil penilaian tersebut akan
menunjukkan apakah PWBS yang telah diterjemahkan memiliki kesetaraan dengan PWBS versi aslinya. Apabila tidak ditemukan kesetaraan maka peneliti harus
memeriksa kembali hasil terjemahan direct translation yang telah dilakukan.
4. Pemeriksaan validitas konten
Pada tahap ini, peneliti akan memeriksa validitas konten dari PWBS dengan menggunakan content validity ratio CVR. CVR merupakan suatu analisis data
yang digunakan untuk memeriksa kesesuaian isi tes dengan konstruk yang ada atau yang dikenal juga sebagai validitas terkait isi tes. Analisis ini telah dikembangkan
oleh Lawshe 1975. Pada pendekatan ini, peneliti akan meminta bantuan dari para ahli khususnya ahli psikologi untuk memeriksa item dari skala yang peneliti
gunakan. Para ahli akan diminta untuk memeriksa setiap item dari skala peneliti dan memberikan penilaian terhadap item-item tersebut. Penilaian yang diberikan
akan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu 1 essensial, 2 berguna tapi tidak essensial, 3 tidak penting. Apabila item dalam skala merupakan representasi yang
baik mengenai konstruk penelitian, maka akan diberikan nilai essensial. Sedangkan semakin rendah tingkat representasi, maka penilai dapat memberikan nilai berguna
tapi tidak essensial atau bahkan tidak penting. Setelah mendapatkan hasil dari para ahli, hasil tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam rumus CVR yaitu : CVR =
2 Keterangan :
n
e
= jumlah anggota panelis yang memilih essensial N = jumlah total anggota panelis
Pada CVR yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua orang panelis. Karena hanya menggunakan dua orang panelis sehingga peneliti
memerlukan nilai CVR minimal 0,99 untuk dapat mengatakan bahwa item yang diperiksa memiliki validitas terkait isi tes yang baik.
Apabila tidak mencapai nilai yang diinginkan, peneliti akan melakukan revisi terhadap bentuk adaptasi yang telah dilakukan dan melakukan CVR kembali.
5. Pemeriksaan construct bias pada PWBS dalam rangka ekuivalensi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengambilan data. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian melakukan pemeriksaan terhadap ekuivalensi hasil adaptasi.
Pemeriksaan ekuivalensi dilakukan dengan cara melihat apakah konstuk yang digunakan mengandung bias atau tidak. Pemeriksaan konstruk tersebut dilakukan
dengan menggunakan metode analisis faktor. Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini merupakan confirmatory
factor analysis CFA. CFA memiliki kemiripan dengan explanatory factor analysis EFA, hanya saja CFA bersifat konfirmatori atau menjelaskan struktur
dari variabel laten yang terdapat dalam variabel yang diteliti Furr Bacharach, 2014.
Pemeriksaan dengan CFA dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil CFA PWBS adaptasi dengan CFA PWBS asli. Hasil adaptasi akan dikatakan bebas
dari construct bias apabila terdapat konsistensi antara hasil adaptasi dengan versi aslinya Hambleton, Mereda Spielberger, 2004. Hasil adaptasi akan dikatakan
ekuivalen apabila model CFA PWBS adaptasi memiliki kesamaan dengan model CFA PWBS asli. Hal tersebut dikarenakan apabila terdapat kesamaan model, maka