Model Evaluasi Brinkerhoff Model-model Evaluasi Program
                                                                                1  Antecedents  phase;  sebelum  program  diimplementasikan,  sebuah kondisi  yang  ada  sebelum  instruksi  yang  mungkin  berhubungan
dengan  hasil:  Kondisikejadian  apa  yang  ada  sebelum  implementasi program? Apakah kondisikejadian ini akan mempengaruhi program?
2  Transactions  phase;  pelaksanaan  program,  pertemuan  dinamis  yang merupakan  proses  instruksi  kegiatan,  proses,  dll:  Apakah  yang
sebenarnya  terjadi  selama  program  dilaksanakan?  Apakah  program yang sedang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana program?
3  Outcomes  phase,  mengetahui  akibat  implementasi  pada  akhir program,  efek dari pengalaman pembelajaran pengamatan dan hasil
tenaga kerja. Apakah program  itu dilaksanakan  sesuai dengan  yang diharapkan?  Apakah  klien  menunjukkan  perilaku  pada  level  yang
tinggi  dibanding  dengan  pada  saat  mereka  berada  sebelum  program dilaksanakan?  Kaufman,  1980:123.  Setiap  tahapan  tersebut  dibagi
menjadi  dua  bagian  yaitu  description  deskripsi  dan  judgment penilaian.
Cara  kerja  model  evaluasi  Stake  yaitu  evaluator  mengumpulkan  data mengenai apa  yang diinginkan pengembang program baik  yang berhubungan
dengan  kondisi  awal,  transaksi  dan  hasil.  Data  dapat  dikumpulkan  melalui studi dokumen dapat pula melalui wawancara. Analisis logis diperlukan dalam
memberikan  pertimbangan  mengenai  keterkaitan  antara  prasyarat  awal, transaksi dan hasil dari kotak-kotak tujuan. Evaluator harus dapat menentukan
apakah  prasyarat  awal  yang  telah  dikemukakan  pengembang  program  akan tercapai  dengan  rencana  transaksi  yang  dikemukakan.  Atau  sebetulnya  ada
model  transaksi  lain  yang  lebih  efektif.  Demikian  pula  mengenai  hubungan antara transaksi dengan hasil yang diharapkan. Analisis kedua adalah analisis
empirik.  Dasar  bekerjanya  sama  dengan  analisis  logis  tapi  data  yang digunakan adalah data empirik.
Pekerjaan evaluator
berikutnya adalah
mengadakan analisis
congruence kesesuaian  antara  apa  yang  dikemukakan  dalam  tujuan  dengan
apa  yang  terjadi  dalam  kegiatan  observasi.  Perlu  diperhatikan  apakah  yang telah  direncanakan  dalam  tujuan  sesuai  dengan  pelaksanaanya  di  lapangan
atau terjadi penyimpangan-penyimpangan. Tugas evaluator berikutnya adalah memberikan  pertimbangan  mengenai  program  yang  sedang  dikaji,  untuk  itu
evaluator memerlukan standar. Dalam  melakukan  evaluasi  sebelum  melakukan  pengumpulan  data,
maka  evaluator  harus  membuat  kerangka  acuan  yang  berhubungan  dengan antecedents
,  transaksi  dan  hasil.  Hal  tersebut  dilakukan  tidak  hanya  untuk memperjelas  tujuan  evaluasi  tetapi  juga  untuk  melihat  apakah  model
Countenance  Stake’s  konsisten  terhadap  transactions,  antecedent  dan outcome
.