Kerangka Berpikir dan Pertanyaan Penelitian
wawasan baru dan teori-teori tentang lapangan dan program yang akan di evaluasi. Model ini juga dapat memfasilitasi sebuah pemahaman yang mendalam
mengenai semua aspek program pembelajaran yang tidak hanya memungkinkan evaluator untuk menentukan outcome suatu program pendidikan, tetapi juga
menunjukkan alasan dan konsekuensi dampaknya. Model ini memberikan dasar yang kuat untuk memberikan rekomendasi dan judgment yang menarik atas nilai
sebuah suatu program pendidikan. Berdasarkan model evaluasi Stake penelitian ini membandingkan
kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan program, pelaksaanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi
manajemen dengan standar pengelolaan pendidikan sebagai kriteria standar untuk menilai tingkat keberhasilan program di SMA Bruderan Purworejo.
Penekanan model ini adalah bahwa suatu evaluasi menekankan adanya pelaksanaan dua hal pokok, yaitu melakukan penggambaran dan pertimbangan
mengenai sesuatu yang dievaluasi. Dengan demikian, tujuan pemilihan model evaluasi Countenance Stake dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan program, pelaksaanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, sistem informasi
manajemen dengan standar pengelolaan pendidikan.
Tahapan evaluasi Model Countenance Stake dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tahapan Deskripsi
Standar
Gambar 3.1 : Desain Evaluasi Model Countenance Stake, Sabarguna, 2005:27.
1. Tahap Antecedents masukan. Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terkait kesesuaian antara perencanaan program pada sistem pendidikan di SMA
Bruderan Kabupaten Purworejo, kepemimpinan sekolah dan sistem Rekaman
Kondisi Objektif
Rekaman Kondisi Objektif
Rekaman Kondisi Objektif
Masukan
Proses
Hasil Aktualisasi
standar dan Intensitas
Objektif
Aktualisasi standar dan
Intensitas Objektif
Aktualisasi standar dan
Intensitas Objektif
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Rekomendasi
informasi manajemen sekolah dibandingkan dengan kriteria standar pengelolaan pendidikan.
2. Tahap Transactions proses. Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terkait kesesuaian antara pelaksanaan rencana kerja di SMA Bruderan
Kabupaten Purworejo dibandingkan dengan kriteria standar pengelolaan pendidikan.
3. Tahap Outputs hasil. Pada tahapan ini dilakukan evaluasi yang berfokus pada aspek outputs terkait ketercapaian program standar pengelolaan
yaitu pengawasan dan evaluasi dan tindak lanjut hasil ketercapaian standar pengelolaan di SMA Bruderan Kabupaten Purworejo dengan
standar kriteria yang telah dibuat oleh peneliti. Penekanan yang umum atau hal yang penting dalam model ini adalah
bahwa evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi yang kemudian memberikan rekomendasi. Stake mengatakan bahwa description di
satu pihak berbeda dengan judgements atau menilai. Dalam model ini antecedents
masukan, transaction proses dan outputs hasil data dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan
dengan keadaan sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolut untuk menilai manfaat program. Tayibnapis, 1989:16-17.