Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran dua parameter, yaitu lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, di mana pengukuran parameter ini
dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dilakukan pengukuran ini adalah untuk melihat pengaruh dari
lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang
dilakukan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dan mahasiswi sebagai prediktor dalam mengontrol tekanan darah. Pengukuran tekanan darah biasanya
dengan menggunakan alat Sphygmomanometer. Bagi para mahasiswa dan mahasiswi tidak semua dari mereka memiliki alat ini. Metode pengukuran yang
dilakukan ini lebih murah, sederhana, dan praktis di mana memudahkan mahasiswa dan mahasiswi karena dapat dilakukan pengukuran secara mandiri.
Peneliti berharap dengan penelitian yang dilakukan ini, terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diambil oleh penulis pada penelitian ini adalah :
Apakah ada korelasi antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi di
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan : a.
Korelasi Antara Body Mass Index BMI, Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul RLPP, dan Abdominal Skinfold Thickness
Terhadap Tekanan Darah pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Mukti, 2011.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi lemah antara pengukuran antropometri terhadap tekanan darah. Korelasi antara
BMI dengan tekanan darah sistolik dan diastolik berturut-turut r=0,066; p=0,627 dan r=0172; p=0,202, lingkar pinggang dengan tekanan darah
sistolik dan diastolik r=0,091; p=0,501 dan r=0,179; p=0,183, RLPP dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,247; p=0,064 dan
r=0,246; p=0,065, dan korelasi antara abdominal skinfold thickness dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu r=0,107; p=0,428, dan
r=0,056; p=0,677. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap
tekanan darah saja dan dengan menggunakan responden mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Hubungan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Asupan Natrium dari
Western Fast Food dengan Tekanan Darah pada Remaja Eka, 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan rasio lingkar
pinggang-pinggul dengan tekanan darah r= 0,37; p= 0,01 untuk sistolik
dan r= 0,293; p= 0,043 untuk diastolik. Tidak ada hubungan asupan natrium dari western fast food
dengan tekanan darah r= 0,010; p= 0,944 untuk sistolik dan r= 0,166; p= 0,260 untuk diastolik. Perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah subyek penlitian yang diambil oleh penulis adalah mahasiswa dan
mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan tidak melakukan korelasi rasio lingkar pinggang-panggul dengan Asupan
Natrium. Penulis lebih berfokus pada korelasi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah.
c. Korelasi Pengukuran Antropometik dengan Tekanan Darah Pada Laki-laki Dewasa Sehat Di Kampus I dan III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Fran, 2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antara pengukuran
antropometri dengan tekanan darah terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi antara BMI dengan tekanan darah sistolik r=0,547; p=0,000,
korelasi antara RLPP dengan tekanan darah sistolik; r=0,279; p=0,020, korelasi TLK dengan tekanan darah sistolik r=0,201; p=0,095. Korelasi
BMI dengan tekanan darah diastolik r=0,000; p=0,487, korelasi RLPP dengan tekanan darah diastolik; r=0,234; p=0,052 dan tebal lipat kulit
TLK dengan tekanan darah diastolik r=0,127; p=0,293. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang-panggul saja dan dengan menggunakan responden
mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
d. Relationship of Anthropometric Indicator with Blood Pressure Levels in Rural Wardha Deshmukh, et al., 2006.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara tekanan darah sistolik dan BMI dengan r=0,23; lingkar pinggang dengan
r=0,23; rasio lingkar pinggang-panggul r=0,22. Untuk tekanan darah diastolik terdapat korelasi positif dengan BMI di mana nilai r=0,13;
lingkar pinggang di mana r=0,12; dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan nilai r=0,11. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan
antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah, di mana tidak dilakukan pengukuran BMI. Selain itu,
digunakan responden mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
e. The Relantionship of Waist Circumference to Blood Pressure Siani, et al.,2002
Hasil dari penelitian ini menunjukkan lingkar pinggang memiliki korelasi yang paling tinggi dengan tekanan darah dengan nilai p0,001 terhadap
768 responden pria. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bukan hanya menunjukkan korelasi antara lingkar pinggang terhadap tekanan darah
saja, tetapi juga rasio lingkar pinggang-panggul juga dilakukan korelasi terhadap tekanan darah. Selain itu yang membedakan adalah peneliti
bukan hanya menggunakan responden pria, tetapi juga menggunakan
responden pria dan wanita yaitu mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Manfaat Penelitian